Aliran Murji’ah a. Pengertian

101 ILMU KALAM Kurikulum 2013

d. Sekte

Menurut Taib Thahir Abdul Mu’in, bahwa ada dua golongan utama dalam aliran Khawarij, yakni : 1 Sekte al-Azariqoh Nama ini diambil dari Nai Ibnu al-Azraq, pemimpin utamanya, yang memiliki pengikut sebanyak 20.000 orang. Di kalangan para pengikutnya, Nai Ibnu al-Azraq digelari Amirul mukminin. Dalam pandangan teologisnya, al-Azariqoh tidak menggunakan termistilah kair, tetapi menggunakan termistilah musyrik atau politeis. Musyrik adalah semua orang yang tidak sepaham dengan ajaran mereka, termasuk mereka yang tidak berhijrah ke daerahnya. 2 Sekte al-Ibadiah Golongan ini merupakan golongan yang paling moderat dari seluruh sekte Khawarij. Nama golongan ini diambil dari Abdullah Ibnu Ibad, yang pada tahun 686 M. memisahkan diri dari golongan al-Azariqoh. Di antara faham sekte al-Ibadiah adalah : a Orang Islam yang tidak sepaham dengan mereka bukanlah mukmin dan bukan pula musyrik, tetapi kair. Orang Islam demikian, boleh mengadakan hubungan perkawinan dan hukum waris. Syahadat mereka diterima, dan membunuh mereka yang tidak sefaham dihukumkan haram. b Muslim yang melakukan dosa besar masih dihukumkan muwahid, bukan mukmin. Muslim yang melakukan dosa besar tidak berarti sudah keluar dari Islam.

2. Aliran Murji’ah a. Pengertian

Kata Murji’ah berasal dari kata bahasa Arab arja’a-yarji’u, yang berarti menunda atau menangguhkan. Aliran ini muncul pada abad 1 Hijriyah. Pembawa paham Murji’ah adalah Gailan ad-Damsiqy. Aliran ini disebut Murji’ah karena dalam prinsipnya mereka menunda penyelesaian persoalan konlik politik antara Khalifah Ali bin Abi Thalib r.a., Mu’awiyah bin Abi Sufyan dan Khawarij ke hari perhitungan di akhirat nanti. Karena itu mereka tidak ingin mengeluarkan pendapat tentang siapa yang benar dan siapa yang dianggap kair di antara ketiga golongan yang tengah bertikai tersebut. Buku Siswa KELAS X MA 102 Paham kaum Murji’ah menyatakan bahwa orang yang berdosa besar tetap mukmin selama masih beriman kepada Allah Swt. dan rasul-Nya. Adapun dosa besar orang tersebut ditunda penyelesaiannya di akhirat. Maksudnya, kelak di akhirat baru ditentukan hukuman baginya. Aliran Murji’ah mengacu kepada segolongan sahabat Nabi Saw., antara lain Abdullah bin Umar, Sa’ad bin Abi Waqas, dan Imran bin Husin yang tidak mau melibatkan diri dalam pertentangan politik antara Khalifah Usman bin Affan r.a. dan Khalifah Ali bin Abi Thalib r.a..

b. Tokoh

1 Abu Hasan ash-Shalihi 2 Yunus bin an-Namiri 3 Ubaid al-Muktaib 4 Ghailan ad-Dimasyq 5 Bisyar al-Marisi 6 Muhammad bin Karram

c. Doktrin Ajaran

Menurut Harun Nasution, bahwa Murji’ah memiliki empat ajaran pokok, yaitu : “Dimensi Ilmu Keislaman Tradisional: Ilmu Kalam” Ilmu Kalam amat erat kaitannya dengan Ilmu Mantiq atau Logika., bersama dengan Falsafah secara keseluruhan, mulai dikenal orang-orang Muslim Arab setelah mereka menaklukkan dan kemudian bergaul dengan bangsa-bangsa yang berlatar-belakang peradaban Yunani dan dunia pemikiran Yunani Hellenisme. Daerah-daerah itu ialah Syria, Irak, Mesir dan Anatolia, dengan pusat-pusat Hellenisme yang giat seperti Damaskus, Atiokia, Harran, dan Aleksandria. Adalah untuk keperluan penalaran logis itu bahan-bahan Yunani diperlukan. Mula-mula ialah untuk membuat penalaran logis oleh orang-orang yang melakukan pembunuhan ‘Utsm’an atau menyetujui pembunuhan itu. Jika urutan penalaran itu disederhanakan, maka kira- kira akan berjalan seperti ini: Mengapa ‘Usman boleh atau harus dibunuh? Karena ia berbuat dosa besar berbuat tidak adil dalam menjalankan pemerintahan padahal berbuat dosa besar adalah kekairan. Dan kekairan, apalagi kemurtadan menjadi kair setelah Muslim, harus dibunuh. Mengapa perbuatan dosa besar suatu kekairan? Karena manusia berbuat dosa besar, seperti kekairan, adalah sikap menentang Tuhan. Maka harus dibunuh Dari jalan pikiran itu, para bekas pembunuh ‘Utsman atau pendukung mereka menjadi cikal-bakal kaum Qadari, yaitu mereka yang berpaham Qadariyyah, suatu pandangan bahwa manusia mampu menentukan amal perbuatannya, maka manusia mutlak bertanggung jawab atas segala perbuatannya itu, yang baik dan yang buruk. TAHUKAH KAMU ? 103 ILMU KALAM Kurikulum 2013 1 Menunda hukuman atas Ali bin Abi Thalib r.a., Mu’awiyah bin Abu Sufyan, Amr bin Ash, dan Abu Musa al-Asy’ari yang terlibat taḥkīm dan menyerahkannya kepada Allah di hari kiamat kelak. 2 Menyerahkan keputusan kepada Allah atas orang muslim yang berdosa besar. 3 Meletakkan pentingnya iman dari amal. 4 Memberikan pengharapan kepada muslim yang berdosa besar untuk memperoleh ampunan dan rahmat dari Allah.

d. Sekte

1 Golongan Murji’ah moderat berpendapat bahwa orang yang berdosa besar bukanlah kair dan tidak kekal dalam neraka, tetapi akan di hukum sesuai dengan besar kecilnya dosa yang dilakukan. 2 Golongan Murji’ah ekstrim, yaitu pengikut Jaham Ibnu Sofwan, berpendapat bahwa orang Islam yang percaya kepada Tuhan kemudian menyatakan kekufuran secara lisan, tidaklah menjadi kair, karena iman dan kufur tempatnya dalam hati. Bahkan, orang yang menyembah berhala, menjalankan agama Yahudi dan Kristen sehingga ia mati, tidaklah menjadi kair. Orang yang demikian, menurut pandangan Allah, tetap merupakan seorang mukmin yang sempurna imannya.

3. Aliran Syi’ah a. Pengertian