107
ILMU KALAM Kurikulum 2013
b. Tokoh
1 Jahm bin Shafwan 2 Al-Ja’ad bin Dirham
3 Husain bin Muhammad al-Najjar 4 Dirar Ibn ‘Amr
c. Doktrin Ajaran
1 Aliran ekstrim. Tokoh aliran ekstrim adalah Jahm bin Shafwan, dengan doktrin pokok adalah:
a Manusia tidak mampu untuk berbuat apa-apa. Ia tidak mempunyai daya, tidak mempunyai kehendak sendiri, dan tidak mempunyai pilihan.
b Surga dan neraka tidak kekal, dan yang kekal hanya Allah. c Iman adalah makrifat atau membenarkan dengan hati, dan hal ini sama dengan
konsep yang dikemukakan oleh kaum Murji’ah. d Kalam Tuhan adalah makhluk
e Allah tidak mempunyai keserupaan dengan manusia seperti berbicara, mendengar, dan melihat
f Allah tidak dapat dilihat dengan indera mata di akhirat kelak 2 Aliran Moderat
a Tuhan menciptakan perbuatan manusia, baik itu positif atau negatif, tetapi manusia mempunyai bagian di dalamnya. Tenaga yang diciptakan dalam diri
manusia mempunyai efek untuk mewujudkan perbuatannya. b Manusia tidak dipaksa dan tidak pula menjadi pencipta perbuatan, tetapi manusia
memperoleh perbuatan yang diciptakan Tuhan. c Tuhan tidak dapat dilihat di akhirat.
5. Aliran Qadariyah a. Pengertian
Pengertian Qadariyah secara etimologis, berasal dari bahasa Arab, yaitu Qadara
yang bemakna kemampuan dan kekuatan. Adapun secara terminologi istilah adalah suatu aliran yang percaya bahwa segala tindakan manusia tidak diintervensi oleh
Allah. Aliran-aliran ini berpendapat bahwa tiap-tiap orang adalah pencipta bagi segala perbuatannya, ia dapat berbuat sesuatu atau meninggalkannya atas kehendaknya sendiri.
Aliran ini lebih menekankan atas kebebasan dan kekuatan manusia dalam mewujudkan perbutan-perbutannya.
Buku Siswa KELAS X MA
108
Harun Nasution menegaskan bahwa aliran ini berasal dari pengertian bahwa manusia mempunyai kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya, dan bukan berasal
dari pengertian bahwa manusia terpaksa tunduk pada qadar Tuhan. Menurut Ahmad Amin, orang-orang yang berpaham Qadariyah adalah mereka yang mengatakan bahwa
manusia memiliki kebebasan berkehendak dan memiliki kemampuan dalam melakukan perbuatan. Manusia mampu melakukan perbuatan, mencakup semua perbuatan, yakni
baik dan buruk.
b. Tokoh
1 Ma’bad al-Juhani 2 Ghailan al-Dimasyqi
c. Doktrin Ajaran
Menurut Ahmad Amin dalam kitabnya Fajrul Islām, menyebutkan pokok-pokok
ajaran Qadariyah sebagai berikut : 1 Orang yang berdosa besar itu bukanlah kair, dan bukan mukmin, tapi fasik dan
orang fasik itu masuk neraka secara kekal. 2 Allah Swt.. tidak menciptakan amal perbuatan manusia, melainkan manusia yang
menciptakannya dan karena itulah maka manusia akan menerima pembalasan baik atas segala amal baiknya, dan menerima balasan buruk atas segala amal perbuatannya
yang salah dan dosa karena itu pula, maka Allah berhak disebut adil. 3 Kaum Qadariyah mengatakan bahwa Allah itu Maha Esa atau satu dalam arti bahwa
Allah tidak memiliki sifat-sifat azali, seperti al-ilm, al-hayat, mendengar dan melihat
yang bukan dengan dzat-Nya sendiri. Menurut mereka Allah Swt., itu mengetahui, berkuasa, hidup, mendengar, dan melihat dengan dzat-Nya sendiri.
4 Kaum Qadariyah berpendapat bahwa akal manusia mampu mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, walaupun Allah tidak menurunkan agama. Sebab, katanya
segala sesuatu ada yang memiliki sifat yang menyebabkan baik atau buruk.
6. Aliran Mu’tazilah a. Pengertian