Buku Siswa KELAS X MA
44
jangan apa yang kita kerjakan memang ada kandungan syiriknya.
2. Klasiikasi Syirik a. Syirik besar-nyata
syirk kabīr - jalī
Syirik besar-nyata, yaitu suatu perbuatan yang nyata-nyata didasarkan atas anggapan bahwa ada Tuhan selain Allah, dan diyakini memiliki kekuatan untuk mengubah nasib
manusia. Sebagai contoh adalah orang-orang musyrik di zaman Nabi Muhammad Saw., di mana mereka percaya bahwa Allah adalah pencipta alam semesta, tapi bersamaan
dengan itu, mereka menyembah berhala-berhala Latta, Uzza Manat, dan sebagainya yang mereka yakini memiliki kekuatan untuk memenuhi permintaan mereka.
Yang termasuk dalam kategori pertama adalah: syirik niat, yakni ketika seseorang melakukan amal kebaikan, seperti shalat, tahajud, puasa, dan lain sebagainya, bukan
meraih ridha Allah, melainkan untuk memperoleh balasan langsung di dunia, atau untuk tujuan duniawi lain, seperti kekuasaan dan kekayaan. Jadi, semua ibadah harus ditujukan
hanya untuk Allah semata seperti dalam QS. Al-An’ām [6]: 162-163.
ُلَو َ
أ اَن َ
أَو ُتْرِم ُ
أ َكِلٰذِبَو ُ َ
ل َكْيِ َش ا٢ َيِم َلاَعْلا ِّبَر ِ ِٰل ِتاَمَمَو َياَيْ َمَو ِكُسُنَو ِت َلَص َنِإ ْلُق
٣ َيِمِل ْسُم ْ
لا
162. “Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hany- alah untuk Allah, Tuhan semesta alam. 163. tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah
yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri kepada Allah”. QS. Al-An’am [6]: 162-163.
b. Syirik kecil tersembunyi syirk ṣaghīr-khafī
Syirik kecil tersembunyi, yakni suatu perkataan yang secara tersirat mengakui bahwa ada yang kuasa selain Allah, atau suatu perbuatan yang ditujukan untuk selain
Allah, atau kekaguman dan ketaatan kepada makhluk Allah yang melebihi batas namun tidak sampai pada tingkat penyembahan. Contoh dari syirik yang kedua ini adalah jika
seseorang yang berkata “obat dari dokter inilah yang membuat saya sembuh total dari penyakit saya”. Jika ingin terhindar dari syirik, maka perkataan tersebut hendaknya
diubah menjadi “atas pertolongan Allah melalui pak dokter inilah saya sembuh total”. Termasuk juga dalam kategori syirik yang kedua ini adalah sikap riya’ atau pamer.
Riya’ ini sendiri ada beberapa bentuk. Bentuk perbuatan seperti memanjangkan ruku’ atau sujud di dalam shalat, dan menunjuk-nunjukkan kekhusyu’an. Dalam bentuk
penampilan, misalnya pakaian yang mengesankan kealiman. Ada pula yang dalam
45
ILMU KALAM Kurikulum 2013
bentuk perkataan, seperti memfasih-fasihkan lidah, berlebihan dalam memberikan nasihat, atau pamer hafalan dan keluasan ilmu.
3. Sebab-Sebab Perbuatan Syirik