LAMA RENDAMAN SERTA SUHU PERENDAMAN

61 juga merupakan salah satu factor utama yang menyebabkan terjadinya penyebaran panas dimuka bumi ini.  Air merupakan pelarut yang baik. Air mampu melarutkan berbagai senyawa kimia. Air hujan mengandung senyawa kimia dalam jumlah yang sangt sedikit, sedangkan air laut mengandung senyawa kimia hingga 35000 mgliter terbbut,1992. Sifat ini memungkinkan unsure hara terlarut diangkut keseluruh jaringan tubuh makluk hidup dan memingkinkan bahan-bahan toksik yang masuk kedalam jaringan tubuh makluk hidup dilarutkan untuk dikeluarkan kembali. Sifat ini juga memungkinkan air digunakan sebagai pencuci yang baik dan pengencer bahan pencemaran yang masuk ke badan air. e. Parameter fisika Parameter-parameter fisika yang biasa digunakan untuk menentukan kualitas air meliputi cahaya, suhu, kecerahan, kekeruhan, warna, konduktivitas, padatan total, padatan terlarut,padatan tersususpensi, dan salinitas.

II.8. LAMA RENDAMAN SERTA SUHU PERENDAMAN

Menurut AASHTO T.165-74 atau ASTM D.1075-54 1969 ada dua metode uji perendaman Marshall Immersion Test yaitu uji perendaman selama 4 x 24 jam dengan suhu ± 50° C dan uji perendaman selama 1 x 24 jam dengan suhu ± 60° C. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui keawetan dan kerusakan yang diakibatkan oleh air. Akibat adanya air atau kombinasi air dengan gaya mekanik yang diberikan, aspal menyelimuti permukaan agregat akan terkelupas kembali. Namun pada aspal dengan tingkat kohesi yang kuat akan melekat erat pada permukaan agregat oleh sebab itu pengelupasan yang terjadi Universitas Sumatera Utara 62 sebagai akibat dari pengaruh air atau kombinasi air dengan gaya mekanik sangat kecil atau bahkan tidak terjadi sama sekali. Adhesi dan kohesi adalah kemampuan partikel aspal untuk melekat satu sama lain serta kemampuan aspal untuk melekat dan mengikat agregat. Pada penelitian ini lama perendaman yang digunakan adalah × jam dengan memvariasikan waktu lama rendaman serta suhu rendaman yang tetap menggunakan suhu maksimum yang bisa di terima oleh laston yaitu . Universitas Sumatera Utara 63

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1. PROGRAM PENELITIAN Penelitian yang dilakukan melalui beberapa tahap, mulai dari persiapan, pemeriksaan mutu bahan yang berupa agregat dan aspal, perencanaan campuran sampai tahap pelaksanaan pengujian dengan Marshall Test dan dengan variasi lama rendaman serta dengan suhu . Lokasi penelitian tugas akhir ini adalah di Labotarium PT. KARYA MURNI PERKASA quarry patumbak. Labotarium Jalan Raya PT. KARYA MURNI PERKASA yang diketahui oleh HENGKY. S sebagai Quality Control, merupakan labotarium yang diperuntukan untuk memenuhi kebutuhan di dalam pengendalian mutu untuk pelaksanaan pekerjaan jalan raya yang ditangani oleh PT. KARYA MURNI PERKASA. Namun disamping itu, laboratorium ini juga diperuntukkan untuk melakukan penelitian baik yang dikerjakan oleh anggota lab itu sendiri maupun mahasiswa dengan fasilitas labotarium yang sangat memadai untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan jalan. Labotarium PT. KARYA MURNI PERKASA quarry patumbak memiliki beberapa anggota yang berfungsi membantu, melakukan penelitian untuk menjaga mutu dari pekerjaan jalan yang ditangani oleh PT.KARYA MURNI PERKASA, serta membimbing mahasiswa dalam melakukan penelitian. Universitas Sumatera Utara