97
IV.4 PEMBUATAN BENDA UJI MARSHALL SEBAGAI PERENDAM
Pada penelitian ini benda uji digunakan sebanyak total 30 sampel. Dari 30 sampel dibagi untuk masing-masing sampel yang akan di rendam menggunakan
air laut dan air hujan masing-masing sebanyak 15 sampel. Banyaknya total sampel yang digunakan ini ditentukan berdasarkan pada standart dalam spesifikasi
departemen pekerjaan umum tahun 2010 bahwa minimal untuk satu sampel pengujian dibuat minimum tiga sampel, dan pada penelitian ini ditetapkan jumlah
sampel untuk satu jenis pengujian sebanyak lima sampel. Setelah ditetapkan kadar aspal optimum, cara pembuatan benda uji sama halnya seperti diatas pada
perumusan campuran benda uji marshall yaitu temperatur pencampuran aspal dan agregat adalah temperatur pada saat aspal mempunyai viskositas kinematis
sebesar 170±20 centistokes dan temperatur pemadatan adalah temperatur sebesar 140±15 det s.f. Pemadatan dilakukan dengan penumbukan sebanyak 2 × 75 kali,
dengan menggunakan alat marshall compaction hammer. Tabel 4.12 Pembagian Sampel Pengujian
No. Air laut
Air hujan Total
1 15 sampel
15 sampel 30 sampel
IV.5 LAMA PERENDAMAN PENGUJIAN SERTA ZAT CAIR YANG DIGUNAKAN
IV.5.1 Lama Perendaman
Lamanya perendaman pada penelitian ini ditetapkan selama 2 × 24 jam, 3 × 24 jam, 4 × 24 jam. Penentuan lamanya perendaman ini didasarkan pada RSNI
M-06-2004 yang menyebutkan indeks perendaman interval 24 jam. Selain itu dasar penentuan lamanya perendaman ini didasarkan pada pengansumsian peneliti
Universitas Sumatera Utara
98
bahwa jalan yang terletak di pesisir pantai dan jalan yang terendam oleh hujan direndami selama 2 × 24 jam, 3 × 24 jam, dan 4 × 24 jam baik diakibatkan oleh
banjir rob, serta banjir yang menggenangi jalan akibat intensitas hujan yang tinggi.
Tabel 4.13 Pembagian Jumlah Sampel Untuk Masing-Masing Perendaman
No. Air Laut
Lama perendaman 2 × 24 jam
3 × 24 jam 4 × 24 jam
1 5
5 5
No. Air hujan
Lama perendaman 2 × 24 jam
3 × 24 jam 4 × 24 jam
1 5
5 5
IV.5.2 Zat Cair Yang Digunakan
Zat cair yang digunakan pada penelitian ini menggunakan air laut dan air hujan. Pengambilan air hujan dilakukan dengan menggunakan wadah penampung.
Tempat penampung air hujan diletakkan pada ruang terbuka agar air hujan langsung tertampung tanpa menyentuh benda lain. Ini dilakukan agar kandungan
air hujan tidak terganggu. Banyaknya air hujan yang digunakan sebanyak 30 liter, begitu juga untuk air laut. Air laut yang digunakan bersumber dari pantai cermin,
sumatera utara.
IV.6 PERENDAMAN SAMPEL DALAM AIR LAUT SERTA PENGUJIAN MARSHALL