Pemeriksaan aspal Bahan pengisi filler

28

II.4.2.4. Pemeriksaan aspal

Aspal merupakan hasil produksi dari bahan-bahan alam, sehingga sifat- sifat aspal harus diperiksa di labotarium dan aspal yang memenuhi syarat yang telah di tetapkan dapat di pergunakan sebagai bahan pengikat perkerasan lentur. Pemeriksaan yang di lakukan untuk aspal keras adalah sebagai berikut: 1. Pemeriksaan penetrasi 2. Pemeriksaan titik lembek 3. Pemeriksaan titik nyala dan titk bakar dengan cleveland open cup 4. Pemeriksaan penurunan berat aspal thick film test 5. Kelarutan aspal dalam karbon tetraklorida 6. Daktalitas 7. Berat jenis aspal 8. Viskositas kinematik

II.4.2.5. Bahan pengisi filler

Menurut SNI 03-6723-2002 yang dimaksud bahan pengisi adalah bahan yang lolos ukuran saringan no.30 0,59 mm dan paling sedikit 65 lolos saringan no.200 0.075 mm. Pada waktu digunakan bahan pengisi harus cukup kering untuk dapat mengalir bebas dan tidak boleh menggumpal. Macam bahan pengisi yang dapat digunakan ialah: abu batu, kapur padam, portland cement PC, debu dolomite, abu terbang, debu tanur tinggi pembuat semen atau bahan mineral tidak plastis lainnya. Banyaknya bahan pengisi dalam campuran aspal beton sangat dibatasi. Kebanyakan bahan pengisi, maka campuran akan sangat kaku dan mudah retak disamping memerlukan aspal yang banyak untuk memenuhi workability. Universitas Sumatera Utara 29 Sebaliknya kekurangan bahan pengisi campuran menjadi sangat lentur dan mudah terdeformasi oleh roda kendaraan sehingga menghasilkan jalan yang bergelombang. Tabel 2.4 Gradasi Bahan Pengisi. Ukuran Saringan Persen Lolos No. 30 600 mikron 100 No. 50 300 mikron 95 – 100 No. 200 75 mikron 70 – 100 Sumber : SNI 03-6723-2002 spesifikasi bahan pengisi untuk campuran beraspal Bila diuji dengan SK SNI M-1966-1990-F, bahan pengisi harus mempunyai nilai indek plastisitas. Tabel 2.5 Bahan Pengisi Dan Nilai Indeks Plastisitas. Jenis Bahan Nilai Indeks Plastisitas Abu Batu ≤ 4 Abu Slag ≤ 4 Kapur CaCo3 ≤ 4 Abu Terbang Semen ≤ 4 Semen Tidak disyaratkan Kapur Hidrolik {CaOH2} Tidak disyaratkan Sumber : SNI 03-6723-2002 spesifikasi bahan pengisi untuk campuran beraspal Universitas Sumatera Utara 30

II.5. BETON ASPAL AC-WC.

Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak di antara lapisan tanah dasar dan roda kendaraan, yang berfungsi memberikan pelayanan kepada sarana transportasi yang mana selama pelayanannya diharapkan tidak terjadi kerusakan yang berarti. Daya dukung lapisan perkerasan ditentukan dari sifat-sifat butir agregat dan gradasi agregatnya. Salah satu produk campuran aspal yang kini banyak digunakan oleh Departemen Pekerjaan Umum dan Prasarana Wilayah adalah AC-WC Asphalt Concrete-WearingCourseLapis Aus Aspal Beton. AC-WC adalah salah satu dari tiga macam campuran lapisan aspal beton yaitu AC-WC, AC-BC dan AC-Base. Ketiga jenis Laston tersebut merupakan konsep spesifikasi campuran beraspal yang telah disempurnakan oleh Bina Marga bersama-sama dengan Pusat Litbang Jalan. Dalam perencanaan spesifikasi baru tersebut menggunakan pendekatan kepadatan mutlak. Beton aspal merupakan salah satu jenis dari lapis perkerasan konstruksi perkerasan lentur. Konstruksi perkerasan lentur terdiri dari lapisan-lapisan yang diletakkan diatas tanah dasar yang telah dipadatkan. Laston sebagai lapisan aus, dikenal dengan nama AC-WC Asphalt Concrete – Wearing Course dengan tebal minimum AC–WC adalah 4 cm. Lapisan ini adalah lapisan yang berhubungan langsung dengan ban kendaraan dan dirancang untuk tahan terhadap perubahan cuaca, gaya geser, tekanan roda ban kendaraan serta memberikan lapis kedap air untuk lapisan dibawahnya. Aspal didefinisikan sebagai material berwarna hitam atau cokelat tua, pada temperatur ruang berbentuk padat sampai agak padat silvia sukirman. Sebagai salah satu Universitas Sumatera Utara