27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai permasalahan penelitian yang telah dirumuskan pada bab awal. Hasil penelitian
yang berupa data kemudian disajikan dalam bentuk tabel yang terdapat pada lampiran penelitian.
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini berhubungan dengan tujuan penelitian yang terdapat pada penelitian ini, yaitu: 1 Formasi ideologi dalam novel Bibir Merah karya
Achmad Munif. 2 Hegemoni kekuasaan yang beroperasi dalam novel Bibir Merah karya Achmad Munif. 3 Elemen fiksi yang digunakan untuk merepresentasikan
hegemoni kekuasaan dalam novel Bibir Merah karya Achmad Munif.
1 Formasi Ideologi dalam Novel Bibir Merah
Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap novel Bibir Merah, ditemukan beberapa formasi ideologi yang terdapat dalam novel kemudian
disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 1 Formasi Ideologi dalam Novel Bibir Merah
N O
FORMASI IDEOLOGI Frekue
nsi Temuan
Substansi
1 Otoritarianisme
17
Otoritarisme dalam novel Bibir Merah lebih banyak dilakukan
oleh Lurah Koco yang menjadi tokoh antagonis mendominasi
kekuasaan terhadap para warga dan juga aparat-aparat yang
menjadi pengikutnya.
2 Feodalisme
11
Feodalisme pada novel Bibir Merah dilakukan oleh Lurah
Koco terhadap bawahanya juga terhadap dirinya sendiri
3 Kapitalisme
9
Rumanti sebagai pengusaha swasta yang hendak
membebaskan tanah di Desa Kapur untuk pendayagunaan serta
perubahan ekonomi
4 Sosialisme
6
Sejak awal pemerintah memang menginginkan warga untuk bisa
pindah meninggalkan desa tersebut karena desa Kapur
terpencil dan tidak produktif untuk warganya sendiri.
5 Vandalisme
1
Kemarahan Lurah Koco menimbulkan keinginannya untuk
merusak fasilitas desa
Tabel 1 menunjukkan temuan akan formasi ideologi yang ada dalam novel Bibir Merah berupa otoritarianisme, feodalisme, kapitalisme, sosialisme dan
vandalisme. Pertalian ideologi-ideologi tersebut tidak hanya dilakukan oleh satu dua tokoh melainkan hampir seluruh tokoh dalam novel Bibir Merah terlibat
dalam pertarungan ideologi. Akibat pertarungan ideologi-ideologi tersebut menyebabkan konflik dan tekanan yang dirasakan terhadap penguasa satu dengan
penguasa lain demi mempertahankan kekuasaan yang dimilikinya.