Elemen Fiksi yang Digunakan untuk Merepresentasikan Hegemoni
membebaskan tanah tersebut, hegemoni itu dilakukan terhadap anak buahnya juga terhadap warga di Desa Kapur yang menginginkan kehidupan yang lebih baik
apabila tanah di Desa Kapur jadi terbeli dan warga bisa pindah untuk transmigrasi.
Sementara tokoh Mustain menjadi tokoh yang memulai pemberontakan terhadap kekuasaan yang dilakukan oleh Lurah Koco, memunculkan ideologi
sosialisme bersama Gus Nursalim dan Kamituwa Samparan, meski yang dilakukan tidak bertujuan melakukan hegemoni ia mendapat dukungan dari
warganya karena merasa Mustain menjadi orang yang dipercaya berani menegakkan kebenaran atas apa yang sudah dilakukan Lurah Koco selama ini.
Keberaniannya terhadap Lurah Koco menimbulkan pengaruh besar bagi para warga yang diam-diam sudah tidak menyukai kepemimpinan Lurah Koco yang
dirasa sudah terlalu banyak merugikan meski para warga tidak ada yang berani atau tidak menunjukkan sikap-sikapnya.
Sebagian tokoh yang diciptakan pengarang dalam novel Bibir Merah melakukan hegemoni kekuasaan dan menjadi korban hegemoni kekuasaan pula.
Sebut saja Gus Nursalim, kepala dukuh Wadas ia disayuti dan dihormati warganya sehingga apapun yang dilakukan atau diputuskan olehnya pasti diikuti
warganya begitu juga pada Mustain. Namun tokoh-tokoh tersebut juga menjadi korban hegemoni kekuasaan oleh Lurah Koco sendiri yang tak lain aparat
pemerintah tertinggi di desa itu termasuk Kamituwa Samparan, Bayan Sardi, Carik Dargo dan Bayan Bento yang sebenarnya bagian dari kepemimpinan Lurah
Koco namun juga menjadi korban kepemimpinan yang mendominasi tersebut.
Sebagian besar tokoh-tokoh yang dimunculkan, seperti para warga desa Kapur mengalami hegemoni kekuasaan, mengakibatkan mereka harus tunduk dan
patuh terhadap kepemimpinan Lurah Koco. Termasuk tokoh Gupron, Ben, Munasim, dan Johan karyawan Rumanti menjadi korban hegemoni karena situasi
dan posisi mereka yang hanya sebagai karyawan bayaran Rumnati sehingga harus melakukan apa saja yang diperintahkan Rumanti. Mereka menjadi tokoh yang
memang harus mengikuti kehendak tuannya demi tidak dipecat dari pekerjaan.