Katalog Komputer Terpasang online computer catalog Metode Penelitian Lokasi Penelitian Jenis dan Sumber Data

Kelemahan dalam mengunakan kartu katalog card katalog yaitu satu laci katalog hanya menyimpan satu jenis entri saja, sehingga pengguna harus antri menggunakannya terutama bila melakukan penulusuran melalui entri yang sama dan sulit mengunakanya jika pada jumlah yang besar, karena harus memilah-milah jajaran kartu sesuai urutan indeksnya.

c. Katalog berbentuk COM Computer Output Microform

Dalam COM rekaman bibliografinya dibuat dengan microfilm atau microfis sehingga biayainya mahal. Dan untuk dapat mengunakan katalog ini, diperlukan alat khusus yaitu microreader. Keuntungan mengunakan katalog ini adalah: 1. Katalog dalam bentuk mikro lebih murah dibanding katalog buku. 2. Biaya pemiliharaanya lebih murah dari katalog kartu. 3. Bentuknya ringkas dan mudah penyimpananya. Kelemahan dalam mengunakan katalog COM yaitu: 1. Mengunakan alat microreader dan banyak para pelanggan menemukan versi microfiche tidak menyenangkan untuk digunakan.

d. Katalog Komputer Terpasang online computer catalog

Katalog ini sering disebut dengan OPAC Online Public Access Catalog. Pada umumnya program aplikasi yang digunakan di perpustakaan seperti CDSISIS, SIPUS, Senayan, Atheheaum, dan lain-lain. Keuntungan mengunakan katalog ini yaitu: 1. Penulusuran informasi dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. 2. Penulusuran dapat dilakukan secara bersama-sama tanpa saling menganggu 3. Jajaran tertentu tidak perlu di file 4. Penulusuran dapat dilakukan dengan mengunakan berbagai pendekatan sekaligus, misalnya lewat judul, pengarang, subjek, tahun terbit, penerbit, dan sebagainnya 5. Rekaman bibliografis yang di masukkan ke dalam katalog tidak terbatas 6. Penulusuran dapat dilakukan dari beberapa tempat tanpa harus mengunjungi perpustakaan yaitu dengan mengunakan sistem jaringan LAN Local Area Network dan WAN Wide Area Network. 2.7 Kebutuhan Informasi 2.7.1 Pengertian Kebutuhan Informasi Kebutuhan informasi merupakan sebuah hal yang terpenting bagi seseorang, tidak ada seorang pun yang tidak membutuhkan informasi, apapun jenis pekerjaan tentu memerlukan informasi untuk mendukung pekerjaan sehari- hari. Dalam hal ini banyak pengertian kebutuhan informasi yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain: Universitas Sumatera Utara Menurut Chowdhury 1999:92 bahwa kebutuhan informasi merupakan “suatu konsep yang samar. Kebutuhan informasi muncul ketika seseorang menyadari pengetahuan yang ada padanya tidak cukup untuk mengatasi permasalahan tentang subjek tertentu”. Kulthau yang dikutip oleh Wijayanti 2001:15 menguraikan bahwa kebutuhan informasi dalam ilmu informasi diartikan “sebagai sesuatu yang lambat laun muncul dari kesadaran yang samar-samar mengenai suatu yang hilang dan pada tahap berikutnya menjadi keinginan untuk mengetahui tempat informasi yang akan memberikan kontribusi pada pemahaman akan makna”. Berdasarkan pengertian kebutuhan informasi diatas, maka dapat dinyatakan bahwa kebutuhan informasi adalah kekurangan, kesenjangan, perbedaan terhadap pengetahuan dan berkeinginan atau mendorong untuk mencari dan mengatasi kekurangan tersebut. Dengan tujuan memperoleh pengetahuan informasi berdasarkan kondisi atau topik tertentu. 2.7.2 Jenis Kebutuhan Informasi Ada banyak jenis untuk kebutuhan informasi, menurut Katz yang dikutip oleh Yusuf 2009:205, jenis kebutuhan informasi antara lain: a. Kebutuhan kognitif. Ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk memperkuat informasi, pengetahuan dan pemahaman seseorang akan lingkungannya. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat seseorang untuk memahami dan menguasai lingkungannya. Di samping itu, kebutuhan ini juga dapat memberi kepuasaan atas hasrat keingintahuan dan penyelidikan seseorang. b. Kebutuhan efektif. Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan estesis, hal yang dapat menyenangkan, dan pengalaman-pengalaman emosional. Dalam hal ini, berbagai media sering dijadikan alat untuk mengejar kesenangan dan hiburan. Misalnya, orang membeli radio, televisi, dan menonton film, tidak lain karena mencari hiburan. c. Kebutuhan integrasi personal personal integrative needs. Ini dikaitkan dengan penguatan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individu. Kebutuhan-kebutuhan ini berasal dari hasrat seseorang untuk mencari harga diri. d. Kebutuhan integrasi sosial social integrative needs. Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan hubungan keluarga, teman, dan orang lain di dunia. Kebutuhan ini didasari oleh hasrat seseorang untuk bergabung atau berkelompok dengan orang lain. e. Kebutuhan berkhayal escapist needs. Ini dikaitkan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk melarikan diri, melepaskan ketegangan, dan hasrat mencari hiburan dan pengalihan. Universitas Sumatera Utara Sedangkan menurut Diao yang dikutip oleh Prahatmaja 2006:5 membagi kebutuhan informasi manusia menjadi 3 macam kebutuhan informasi, yaitu: 1. Kebutuhan informasi yang objektif, yaitu kebutuhan yang seharusnya ada kalau seseorang mau mencapai tujuannya dengan sukses. Kebutuhan informasi obyektif ini menentukan ruang lingkup informasi potensial obyektif. 2. Kebutuhan informasi subyektif, yaitu kebutuhan informasi yang disadari seseorang sebagai persyaratan untuk suksesnya pencapaian tujuan. Kebutuhan jenis ini menentukan ruang lingkup informasi potensial subyektif. Namum yang sering menjadi permasalahan adalah kebutuhan informasi yang disadari pun kerap kali tidak selalu mudah untuk merumuskannya. 3. Kebutuhan informasi yang terpenuhi. Yaitu kebutuhan informasi yang disadari seseorang dan terpenuhi kebutuhannya. 2.7.4 Identifikasi Kebutuhan Informasi Pengguna Identifikasi kebutuhan informasi merupakan langkah awal dalam menentukan jenis informasi apa yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna akan tergantung pada keberhasilan dalam melakukan identifikasi kebutuhan informasi yang tidak tepat sudah pasti menghasilkan informasi yang tidak berguna. Prawati 2003 menyatakan bahwa untuk mengidentifikasi kebutuhan informasi dapat dilakukan dengan: 1. Current approach, yaitu memperhatikan kebutuhan pengguna akan informasi mutakhir 2. Everyday approach, yaitu kebutuhan pengguna akan informasi yang diperlukan sehari-hari 3. Exchaustive approach, yaitu kebutuhan pengguna akan informasi secara menyeluruh 4. Catching-up approach, yaitu kebutuhan pengguna akan informasi yang cepat dan singkat. Sedangkan menurut Chowdhury 1999 bahwa kebutuhan informasi merupakan “suatu konsep yang samar. Kebutuhan muncul ketika seseorang menyadari pengetahuan yang ada padanya tidak cukup untuk mengatasi permasalahan tentang subjek tertentu”. Selanjutnya Chowdhury menyatakan sifat- sifat kebutuhan informasi antara lain: 1. Mempunyai konsep yang relatif 2. Berubah pada periode tertentu 3. Berbeda antara satu dengan yang lain 4. Depengaruhi oleh lingkungan Universitas Sumatera Utara 5. 6. 7. Be kebutuhan informasi informasi baik anta menghasil

2.7.5 Fakt

Wilson ya kebutuhan Gambar-2 Pa kebutuhan 1. 2. 3. Sulit diuku Sulit dieks Sering ber erdasarkan n informasi akan tetapi dalam seb ara pengelo lkan sebuah tor-Faktor ang dikutip n informasi, 2.1 : Faktor y ada gambar n informasi, Kebutuhan Kebutuhan psikologis Dan kebut langsung m Peran sosi Peran sos perfoman dalam diri Lingkunga ur secara ku spresiakan rubah setela uraian di i pengguna i pengguna buah instans ola informa h sistem yan Yang Mem oleh Ishak seperti pad yang Memp r diatas te yaitu: n individu n yang ada s psycholog tuhan kogni mempengar ial social ro sial melipu nce level, i individu. an environ uantitas ah seseorang iatas dapa a tidak se a informasi si atau org asi dan pen ng memiliki mpengaruh 2006, me da gambar b pengaruhi K erdapat tiga person a pada dal gical needs itif cogniti ruhi kebutuh ole uti peran k akan memp nment g menerima at disimpu epenuhnya juga ikut b ganisasi. Ke ngguna inf kepuasan t hi Kebutuh enguraikan berikut: Kebutuhan I a faktor ut lam diri in , kebutuhan ive needs. K han informa kerja work pengaruhi f a informasi l ulkan bahw dilakukan berperan dal erjasama, k formasi den ersendiri. an Informa faktor yang Informasi tama yang ndividu mel n afektif af Ketiga kebu asi. role dan faktor kebu KEB INFO lain. wa, identi oleh peng lam menen komunikasi ngan baik asi g mempeng g mempeng liputi kebu ffective nee utuhan ini s n tingkat ki utuhan yang BUTUHAN ORMASI fikasi gelola tukan yang akan garuhi garuhi tuhan ds secara inerja g ada Universitas Sumatera Utara Faktor lingkungan, meliputi lingkungan kerja work environment, lingkungan sosial budaya social-culture environment, lingkungan politik ekonomi politik-economic environment dan lingkungan fisik physical environment mempengaruhi faktor peran sosial maupun faktor kebutuhan individu. Sehingga terjadi pengaruh bertingkat yang akan membentuk kebutuhan. 2.7.6 Pengguna Informasi Menurut Sankarto 2008 pengguna informasi adalah “pihak yang menerima atau mengunakan informasi”. Pengguna informasi dapat menentukan kualitas seperti apa, menyampaikan apa dan bagaimana kebutuhan informasi mereka. Penyedia informasi harus bekerja dengan pengguna untuk menentukan kebutuhan mereka, dan berkerjasama dengan sumber informasi lain. Pengguna merupakan prioritas utama, kelangsungan hidup sistem informasi. Kebutuhan informasi bagi pengguna perlu diidentifikasi dalam rangka memuaskan pengguna. Akan berimplikasi kepada perbaikan terus menerus sehingga kualitas harus diperbaharui setiap saat agar pengguna tetap puas. Sedangkan menurut Hasugian 2008:14 Penguna adalah “mereka yang melakukan penulusuran atau pencarian informasi pada sistem informasi end user. Selain itu, mereka yang mengoperasikan sistem bukan untuk keperluan pencarianpenelusuran informasi juga disebut pengguna sistem operator system, administrator system dan sebagainya. Dilihat dari sisi kemampuannya, pengguna sistem dapat dikategorikan sebagai pengguna pemula novice dan pengguna terampil expert”. 2.7.7 Kepuasaan Pengguna Menurut Sankarto 2008 Kepuasan merupakan “respons pengguna terhadap evaluasi ketidak- sesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya dengan informasi yang dirasakan setelah pemakaiannya. Kepuasan pengguna sebagai tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman pengguna dari imformasi yang dipakainya. Kepuasan pengguna merupakan evaluasi pengguna dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapannya”. Ada tiga cara mengukur evaluasi akan kepuasan pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasi Sankarto, 2008, adalah sebagai berikut: 1. Ketidakpuasan pengguna akan timbul jika hasil out come tidak memenuhi harapannya. Kepuasan tidak selamanya diukur dengan uang, tetapi lebih didasarkan kepada pemenuhan perasaan tentang apa yang dibutuhkan seseorang. Kepuasan dapat dipandang sebagai suatu perbandingan apa yang dibutuhkan dengan apa yag diperolehnya. Universitas Sumatera Utara 2. Berhubungan dengan kepuasan pengguna, identifikasi dan pengukuran kebutuhan informasi dalam rangka memenuhi kepuasan pengguna menjadi hal yang penting dan esensial bagi setiap sumber informasi. Hasil identifikasi, dapat memberikan umpan balik dan masukan bagi keperluan pengembangan informasi dan implementasi strategi peningkatan kepuasan pengguna. 3. Kepuasan pengguna dapat dipenuhi apabila pihak penyedia informasi mampu menerapkan suatu pola kerja dengan orientasi kepada standar kualitas informasi. Kualitas merupakan standar yang paling dituntut oleh pengguna, makin tinggi standar kualitas yang diberikan pihak penyedia informasi akan semakin tinggi pula tingkat kepuasan pengguna. Kepuasan pengguna dapat di ukur dengan berbagai macam metode dan tekhnik. Menurut Kotler yang dikutip oleh Sankarto metode yang dapat digunakan untuk melakukan pengukuran kepuasan pengguna, diantaranya: a. Menangkap Keluhan dan Saran Sumber informasi memberi kesempatan seluas luasnya kepada pengguna untuk menyampaikan sasran dan keluhan. Misalnya dengan menyediakan kotak saran, kartu komentar, customer hot lines, dan sebagainya. Informasi yang diberikan dapat dijadikan bahan sumber informasi dan memungkinkannya untuk bereaksi secara tanggap dan cepat untuk mengatasi masalah-masalah disampaikan. b. Survei Kepuasan pengguna Penelitian atau survei tentang kepuasan pengguna perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana reaksi atau tanggapan langsung para pengguna terhadap produkjasa yang disediakan. Penelitian mengenai kepuasan pengguna umumnya dilakukan dengan penelitian survei, baik melalui pos, telepon, maupun wawancara langsung. Metode yang digunakan untuk penelitian kepuasan pengguna tersebut dapat menggunakan beberapa cara seperti: 1. Pengukuran secara langsung dengan pertanyaan-pertanyaan yang didalamnya telah disediakan pilihan jawaban, misalnya denan menggunakan skala Likert seperti sangat memuaskan, cukup memuaskan, kurang memuaskan dan tidak memuaskan. 2. Memberi kesempatan pengguna untuk mengajukan pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan suatu atribut tentertu dan seberapa besar yang mereka rasakan derived satisfaction. 3. Pengguna dimminta untuk menuliskan masalah-masalah yang mereka temui termasuk menuliskan saran-saran kepada sumber informasi untuk perbaikan yang mereka anggap penting. Universitas Sumatera Utara 4. Memberi kesempatan kepada responden untuk meranking berbagai komponen dari informasi berdasarkan derajat penting setiap komponen dan seberapa baik kinerja sumber informasi masing-masing komponen importanceperformance ratings Ada beberapa hal yang perlu dicermati oleh sumberpenyedia informasi agar berhasil dalam mempertahankan penggunanya. Menurut Peters yang dikutip oleh Sankarto 1989 dari penelitiannya disimpulkan bahwa tujuh dari 10 kunci sukses dalam pengukuran kepuasan pengguna perlu diperhatikan yaitu: a. Frekuensi survey. Sumber informasi perlu melakukan survei tentang kepuasan pengguna dalam kurun waktu tertentu, baik yang bersifat formal maupun informal. Dengan cara ini kondisi kepuasan pengguna dapat terus dideteksi sehingga sumber informasi dapat menjaga dan mempertahankannya dengan baik. b. Format. Sumber informasi sebaiknya independen dan tidak memihak kepada kelompok tertentu untuk keperluan yang tidak proporsional. c. Isi content. Pertanyaan yang diajukan adalah pertanyaan-pertanyaan standar yang dapat di kuantitatifikasikan sehingga mudah diinterprestasikan. d. Desain isi. Sumber informasi perlu melakukan pendekatan sistematis dalam memperhatikan setiap pandangan yang ada. Untuk itu perlu dilakukan recek terhadap informasi yang berhasil dikumpulkan untuk menjamin validitas informasi tersebut. e. Melibatkan setiap pengguna. Perlu menyertakan semua pihak yang terkait sehingga dapat mewakili kepentingan semua pihak, semua tingkatan dan kelompok-kelompok pengguna dan untuk pengukuran kepuasan. f. Mengukur kepuasan setiap pengguna. Semua pihak harus diukur kepuasannya, baik pengguna langsung maupun pengguna tidak langsung, pengguna akhir dan setiap saluran dan lain sebagainya. h. Hubungan dengan kompensasi dan reward lainnya. Hasil pengukuran kepuasan pengguna harus dihubungkan dengan system kompensasi dan reward lainnya. Hal itu dapat dijadikan sebagai variable utama dalam penentuan kompensasi penyebaran informasi.

2.7.8 Sumber Informasi

Perpustakaan merupakan salah satu pusat informasi bagi penggunanya. Dan juga sebagai tempat sumber informasi guna untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Perpustakaan juga sebagai sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi dan pelestarian khasanah ilmu pengetahuan. Universitas Sumatera Utara Menurut Yusuf 1995:14 menyatakan bahwa: Memfokuskan sumber informasi yaitu hanya kepada segala macam informasi yang secara khusus bisa diawasi, dikendalikan, diolah dan dikelola untuk kepentingan umat manusia, yakni informasi terekam yang bisa diperoleh di perpustakaan-perpustakaan dan segala jenisnya, baik informasi yang bersifat ilmiah bisa dimanfaatkan untuk kepentingan penelitian dan ilmu pengetahuan maupun informasi yang bersifat non- ilmiah seperti informasi tentang keluarga, berita kematian dan iklan komersial. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sumber informasi ialah segala macam informasi yang bisa diawasi, dikendalikan, diolah, dan dikelola oleh perpustakaan untuk seluruh pengguna yang ingin memenuhi kebutuhan informasi baik informasi yang bersifat ilmiah maupun non ilmiah. Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah didasarkan pada ciri‐ciri keilmuan: rasional, empiris, dan sistematis. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif asosiatif yaitu melihat pengaruh ketersediaan koleksi dan sistem temu balik informasi terhadap pemenuhan kebutuhan informasi pengguna. Menurut Sinulinnga 2011:31 metode penelitian kuantitatif adalah “metode yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dengan memakai instrumen pengumpulan data dan analisis yang bersifat kuantitatif “.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi yang beralamat di jalan Jenderal A. Yani Kabupaten Kerinci.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Untuk memudahkan penelitian ini, maka penulis menetapkan populasi penelitian. Menurut Bungin 2011:109 populasi merupakan “keseluruhan universum dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh‐tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek‐objek ini dapat menjadi sumber data penelitian”. Populasi penelitian ini adalah seluruh pengguna aktif yang terdaftar sebagai anggota Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Kab. Kerinci yaitu sebanyak 527 orang berdasarkan data Perpustakaan Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Kabupaten Kerinci Tahun 2012.

3.3.2 Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang dijadikan sebagai sumber data dalam penelitian. Menurut Sugiyono 2002:57, sampel adalah “bagian dari jumlah dan Universitas Sumatera Utara karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel yang baik adalah sampel yang representatif artinya sampel tersebut mewakili populasi. Untuk menentukan ukuran sampel peneliti mengunakan rumus Slovin yaitu: n Dimana: n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi e = Tingkat Ukuran Kesalahan 10 n n , n , n , n , Dengan demikian maka dari jumlah populasi sebanyak 527 orang diperoleh ukuran sampel sebanyak 84 orang. Penentuan sampel dilakukan dengan mengunakan teknik propotionate stratified random sampling . Menurut Bungin 2011:116 teknik propotionate stratified random sampling adalah “penarikan sampel didasarkan atas strata keseluruhan unit populasi untuk dijadikan sampel. ”.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Data pada penelitian ini bersumber dari: 1. Data primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari responden melalui penyebaran angket. Universitas Sumatera Utara 2. Data sekunder, yaitu data yang mendukung data primer diperoleh dari studi kepustakaan berupa buku, jurnal dan dokumen lain yang berhubungan dengan topik penelitian.

3.5 Teknik Pengumpulan Data