46
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Team Games Tournaments TGT. Penelitian tindakan ini berbentuk siklus, tiap siklusnya terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi.
3.1.1 Perencanaan
Planning
Tahapan perencanaan menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan Arikunto, 2010: 138.
Perencanaan dalam PTK mencakup semua langkah dan keperluan bagi pelaksanaan tindakan. Keperluan tersebut, seperti materibahan ajar, rencana
pelaksanaan pembelajaran yang mencakup media dan metode pembelajaran RPP, lembar observasi, dan sebagainya. Diperlukan persiapan yang terencana
dengan baik agar pelaksanaan tindakan berjalan dengan efektif dan lancar.
3.1.2 Tindakan
Acting
Arikunto 2010: 139 menyebutkan acting merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan di kelas.
Pada tahap pelaksanaan tindakan, peneliti harus ingat dan taat pada apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar. Wajar yang
47 dimaksud yaitu diperbolehkan melakukan modifikasi pembelajaran dengan
metode pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournaments TGT, selama tidak mengubah prinsip.
3.1.3 Pengamatan
Observing
Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan
pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama
Arikunto, 2010: 139. Pengamatan yang dilakukan mencakup performansi guru, aktivitas, dan hasil belajar siswa. Data dari pengamatan tersebut diperoleh dari
lembar pengamatan untuk performansi guru dan aktivitas siswa. Sedangkan untuk hasil belajar diperoleh dari tes.
3.1.4 Refleksi
Reflecting
Kegiatan refleksi sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk
mendiskusikan implementasi rancangan tindakan Arikunto, 2012: 19. Pada tahap ini, peneliti mengintrospeksi apa yang telah dilakukan selama pelaksanaan
tindakan, sudah sesuai ataukah belum dengan perencanaan yang telah dibuat. Apabila sudah diketahui kelebihan dan kekurangan dari tindakan yang baru
selesai dilaksanakan dalam satu siklus, guru pelaksana menentukan rancangan untuk siklus berikutnya. Namun, jika hasil refleksi menunjukan adanya
peningkatan kualitas pembelajaran, maka untuk selanjutnya peneliti tidak perlu melakukan siklus.
48
SIKLUS I
SIKLUS II
Bagan prosedur PTK menurut Arikunto 2012: 16 sebagai berikut.
Arikunto dkk 2012: 16 Bagan 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
3.2 Perencanaan Tahap Penelitian