81
4.2.1.3 Hasil Belajar
Data hasil penilaian hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II disajikan pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Perbandingan Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II
Siklus Nilai Rata-rata tiap siklus
Rata-rata ketuntasan klasikal tiap siklus
1 74,26
66,67 2
81,73 88,46
Pada siklus I, persentase ketuntasan klasikal sebesar 66,67 dengan rata- rata nilai 74,26. Sedangkan pada siklus II, persentase ketuntasan belajar klasikal
mencapai 88,46 dengan rata-rata nilai 81,73. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II.
Peningkatan hasil belajar tidak terlepas dari peningkatan performansi guru dan aktivitas belajar siswa. Dengan perbaikan kinerja guru dalam mengolah
pembelajaran dan kesadaran siswa untuk aktif dan bersungguh-sungguh dalam belajar, maka hasil belajar siswa pun akan meningkat. Tiga aspek tersebut yang
antara lain performansi guru, aktivitas belajar siswa, dan hasil belajar, saling berkaitan dan tidak dapat ditinggalkan salah satunya. Jika ketiga aspek tersebut
bersinergi dengan baik, maka kualitas pembelajaran pun akan mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik.
Keberhasilan pembelajaran yang ditandai dengan adanya peningkatan nilai APKG dan nilai aktivitas belajar siswa seperti yang telah dijelaskan pada
82 pembahasan sebelumnya, menghasilkan proses belajar mengajar yang optimal
yang tentunya berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Sudjana 2009:56 mengemukakan bahwa hasil belajar yang dicapai siswa
melalui proses belajar mengajar yang optimal cenderung menunjukkan hasil yang berciri sebagai berikut:
1 Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkam motivasi belajar intrinsik pada diri siswa.
2 Menambah keyakinan akan kemampuan diri siswa. 3 Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi diri siswa.
4 Hasil belajar diperoloeh siswa secara menyeluruh komprehensif. 5 Kemampuan siswa untuk mengontrolmenilai dan mengendalikan diri.
Peningkatan hasil belajar siswa yang terjadi setelah pelaksanaan tindakan pembelajaran mulai dari siklus I ke siklus II menunjukkan bahwa siswa telah
belajar. Tindakan belajar tersebut tampak sebagai perilaku belajar yang dapat diamati oleh guru dalam bentuk perubahan tingkah laku.
4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian