25 Berdasarkan pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa performansi
kinerja guru yaitu hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugasnya yang dipengaruhi oleh faktor antara lain
efektivitas, efisisensi, otoritas, disiplin, dan inisiatif.
2.1.6 Pembelajaran IPA SD
Performansi guru yang sempurna dalam membelajarkan suatu mata pelajaran merupakan hal yang ditunggu-tunggu oleh siswa. Tak terkecuali dalam
pembelajaran IPA di sekolah dasar. Menurut De Vito, et al. dalam Samatowa 2006: 104, pembelajaran IPA yang baik harus mengaitkan IPA dengan
kehidupan sehari-hari siswa. Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, membangkitkan ide-ide siswa, membangun rasa ingin tahu tentang
segala sesuatu yang ada di lingkungannya, membangun keterampilan skill yang diperlukan, dan menimbulkan kesadaran siswa bahwa pembelajaran IPA menjadi
sangat diperlukan untuk dipelajari. Pembelajaran IPA di SD menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mencari tahu dan berbuat sehingga mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Blough, et al dalam Samatowa 2006: 104
berpandangan bahwa pembelajaran IPA di SD perlu didasarkan pada pengalaman untuk membantu siswa mendeskripsikan dan menjelaskan hasil kerja dan
prosedurnya. Seorang guru idealnya memiliki kemampuan dan kreativitas yang cukup
untuk membantu siswa memperoleh pengalaman yang bermakna dalam pembelajaran IPA. Sebelumnya, seorang guru dituntut untuk paham mengenai
26 alasan mengapa suatu mata pelajaran diajarkan. Beberapa mata pelajaran yang
diajarkan tentunya memiliki kegunaan-kegunaan tertentu. Guru harus tahu benar kegunaan-kegunaan apa saja yang dapat diperoleh dari mata pelajaran di SD,
salah satunya yaitu mata pelajaran IPA. Samatowa 2006 mengemukakan berbagai alasan yang menyebabkan mata pelajaran IPA dimasukkan ke dalam
suatu kurikulum sekolah, yaitu: 1 bahwa IPA berfaedah bagi suatu bangsa; 2 bila IPA diajarkan dengan cara yang tepat, maka IPA merupakan suatu mata
pelajaran yang melatihmengembangkan kemampuan berpikir kritis; 3 bila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak, maka
IPA tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan belaka; dan 4 mata pelajaran IPA mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu dapat membentuk
kepribadian anak secara keseluruhan. Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA di
SD perlu didasarkan pada pengalaman langsung siswa di kehidupannya sehari- hari serta menimbulkan kesadaran siswa untuk belajar IPA.
2.1.7 Karakteristik Siswa SD