Latar belakang sosial budaya serta kebiasaan dalam masyarakat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Misalnya hal
kebersihan, kesehatan, dan pendidikan. Tata cara yang diberlakukan masyarakat tidak selalu sesuai dengan syarat-syarat kebersihan dan kesehatan. Demikian juga
sikap dan pandangan atau cara berpikir suatu masyarakat belum tentu sesuai dengan kondisi masyarakat yang lebih luas.
2.1.3.6 Jumlah Anak Dalam Keluarga
Jarak kelahiran yang terlalu dekat dapat mempengaruhi tingkat konsumsi makanan yang dimakannya. Hubungan laju kelahiran yang tinggi dan kurang gizi,
sangat nyata pada masing-masing keluarga. Sumber pangan keluarga, terutama mereka yang sangat miskin, akan lebih mudah memenuhi kebutuhan makannya
jika yang harus diberi makan jumlahnya sedikit. Anak-anak yang tumbuh dalam suatu keluarga miskin adalah paling rawan terhadap kurang gizi di antara seluruh
anggota keluarga dan anak yang paling kecil biasanya yang paling terpengaruh oleh kekurangan pangan. Sebagian memang demikian, sebab apabila besar
kelurga bertambah maka pangan untuk setiap anak berkurang dan banyak orang tua tidak menyadari bahwa anak-anak yang sangat muda memerlukan pangan
yang relatif lebih banyak daripada anak-anak yang lebih tua. Tahun-tahun awal anak-anak yang biasanya meliputi satu hingga enam tahun adalah yang paling
rawan gizi. Kurang energi dan protein KEP berat akan sedikit dijumpai bila jumlah anggota keluarganya lebih kecil Suhardjo, 2003: 23.
2.1.3.7 Penyakit Infeksi
Masalah gizi yang berkaitan dengan anak TK adalah penyakit gizi kurang, umur anak TK yaitu 3-5 tahun, maka anak ini dikelompokkan dalam anak
balita bawah lima tahun. Anak balita mengalami pertumbuhan badan yang cukup pesat sehingga memperlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kg berat
badannya. Anak balita ini justru merupakan kelompok umur yang paling sering menderita akibat kekurangan gizi Soegeng Santoso, 2004: 71.
Gizi kurang menghambat reaksi imunologis dan berhubungan dengan tingginya prevalensi dan beratnya penyakit infeksi. Penyakit infeksi pada anak-
anak dengan kwashiorkor atau marasmus sering didapatkan pada taraf yang sangat berat. Infeksi sendiri mengakibatkan si penderita kehilangan bahan makanan
melalui muntah-muntah dan diare. Gizi kurang dan diare sering dihubungkan satu sama lain, walaupun diakui bahwa sulit menentukan kelainan yang mana terjadi
lebih dulu, gizi kurang, diare atau sebaliknya Soegeng Santoso, 2004: 84.
Infeksi Kekebalan
Rendah
Alergi
Definisi Gigi
Kerusakan
Diare kronis Insufisiensi
Pancreas Kolonisasi kuman
di usus kecil
Malabsorbsi
Gambar1. Hubungan timbal balik antara gizi kurang dan diare. Sumber: Sri Kardjati, Aspek Kesehatan dan Gizi Anak Balita, 1985 Soegeng
Santoso, 2004: 84.
2.1.3.8 Konsumsi Energi dan Protein