55
4.7 Hasil Kuisioner Pasien Hiperkolesterolemia
Data demografi pasien hiperkolesterolemia dan data hasil kuisioner dapat dilihat pada Tabel 4.9 dan Tabel 4.10 dibawah ini.
Tabel 4.9
Data demografi pasien hiperkolesterolemia
Demografi Pasien Jumlah
Persen Umur:
20 – 40 41 – 60
5 15
25 75
Jenis kelamin: Laki – laki
Perempuan 9
11 45
55 Pendidikan terakhir:
SMP SMA
D3 S1
5 9
2 5
25 45
10 20
melakukan aktifitas olah raga:
Ya Tidak
6 14
30 70
Jenis olah raga: Joging
Badminton Sepak bola
3 1
2 15
5 10
Penyakit yang diderita selama 6 bulan terakhir:
Hipertensi Diabetes melitus
Asam urat 12
1 4
75 5
20
56
Tabel 4.10 Data kuisioner pasien hiperkolesterolemia
1xsehari 2-3x sehari
1-3x seminggu
2-3x sebulan Tidak
pernah Jenis makanan:
Nasi Mie
Singkong Roti
Lauk pauk: Ayam
Daging Telur
Ikan segar Udangcumikepiting
Hati Tahu
Kacang panjang Wortel
Nangka Tomat
Buah: Pisang
Nenas Jeruk
Pepaya Pokat
Minuman: Susu skim
Susu full krim Susu kedelai
Teh manis Kopi
Es krim Cemilan:
Gorengan makanan bersantan
sate bakso
4 20 6 30
2 10 2 10
1 5 3 15
2 10 7 35
3 15 5 250
2 10 15
12 60 9 45
4 20 2 10
20 16 80
15 75 4 20
10 50 8 40
5 25 13 65
12 60 14 70
3 15 18 90
15 75 7 35
9 45 13 65
15 75 15 75
18 90 6 30
19 95 8 40
7 35 4 20
6 30 6 30
8 40 4 20
3 15 15 75
7 35 8 40
9 45 2 10
14 70 12 60
13 65 3 15
16 80 14 70
2 10 10 50
10 50 16 80
17 85 4 20
17 85 18 90
Berdasarkan data kuisioner pasien pada Tabel 4.10, mayoritas pasien mengkonsumsi makanan berlemak. Makanan merupakan penyebab penting
resiko terbentuknya kadar kolesterol yang tinggi pada darah. Kolesterol yang tinggi di dapat dari makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans.
Lemak jenuh adalah lemak yang banyak mengandung kolesterol dan jenis
57 kolesterol ini mudah membuat plak sehingga dapat mengakibatkan gangguan
peredaran darah. Makanan yang mengandung lemak jenuh biasanya terdapat pada produk susu, daging hewan, makanan gorengan, cake dan kue-kue kering.
Sedangkan lemak trans adalah lemak yang dapat meningkatkan kolesterol LDL dan menurunkan kolesterol HDL. Lemak ini banyak ditemukan pada makanan
cepat saji seperti nugget, kentang goreng, makanan gorengan, margarine Warditiani, 2012.
Kurang olah raga merupakan salah satu faktor penyebab penyakit kardiovaskular. Menurut pedoman National Cholesterol Education Program
NCEP Adult Treatment Panel III ATP III kondisi hiperkolesterolemia dapat diterapi dengan perubahan gaya hidup dan obat untuk menurunkan kadar
kolesterol total sehingga dapat mengurangi risiko penyakit yang berhubungan dengan kardiovaskular Wells dkk., 2009.
Penanganan pasien hiperkolesterolemia dapat dilakukan dengan menurunkan kolesterol darah melalui anjuran diet dengan mengurangi kalori total
dari lemak hingga 30 dan dari lemak jenuh hingga 10, konsumsi
kolesterol 300 mghari dan menjaga berat badan ideal National Cholesterol
Education Program, 2001.
58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN