Pengobatan Hiperkolesterolemia Kolesterol .1 Definisi Kolesterol

26 disebabkan oleh peradangan dinding pembuluh. Penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian utama di negara maju dan semakin sering ditemukan di negara Indonesia. Dengan demikian dapat dipahami bahwa penyakit jantung koroner merupakan penyakit multifaktorial dan pemberian pengobatan harus dilakukan bersamaan dengan tindakan untuk mengatasi faktor risiko lainnya Suyatna, 2007. Nilai batas kolesterol dan trigliserida untuk orang dewasa, dapat dilihat pada Tabel 2.3 di bawah ini: Tabel 2.3 Nilai Kolesterol dan Trigliserida Untuk Dewasa Menurut National Cholesterol Program 2001 kadar plasma kadar yang ingin dicapai mgdl kadar batas hingga tinggi mgdl kadar tinggi mgdl kolesterol total 200 200-239 240 LDL 130 130-159 160 HDL Pria 40 60 Wanita 50 Trigliserida 150 150-199 200 Suyatna,2007

2.4.5 Pengobatan Hiperkolesterolemia

Prinsip utama pengobatan hiperkolesterolemia ialah mengatur diet yang mempertahankan berat badan normal dan mengurangi kadar lipid plasma Suyatna, 2007. Langkah pengaturan diet selalu dilakukan agar dapat menghindari perlunya penggunaan obat Katzung, 2002. 27 Pencegahan untuk penyakit hiperkolesterolemia sebagai berikut : a. Berhenti merokok. b. Tidak meminum alkohol. c. Mengatur pola makan seimbang dan rendah lemak. d. konsumsi makanan berserat, seperti sayur-sayuran dan buah - buahan. e. Lakukan olahraga yang memadai sesuai dengan umur. Usahakan untuk berolahraga setiap hari minimal 30 menit. f. Menjaga berat badan ideal yang sesuai dengan tinggi badan. g. Hindari stres Wiryowidagdo, 2008. Pada banyak kasus, diet saja tidak akan menurunkan kadar lipid darah. Karena 75 - 85 kolesterol serum berasal dari endogenous, perubahan diet saja akan menurunkan kolesterol total sebanyak 10 - 30. Jika hiperlipidemia tidak dapat dikendalikan dengan diet menghindari lemak jenuh dari sumber hewani dan olahraga, biasanya diberikan obat-obat antihiperkolesterolemia Mahley dan Bersot, 2008. Hiperkolesterolemia diketahui sebagai faktor risiko penyakit kardiovaskular, karenanya telah mendorong perkembangan obat-obat penurun kadar kolesterol. Pengobatan hiperkolesterolemia terutama ditujukan bagi pasien dengan riwayat aterosklerosis prematur dalam keluarga dan dengan adanya faktor risiko lain seperti diabetes melitus, hipertensi, dan merokok. Pengobatan hiperkolesterolemia meliputi penyelusuran jenis kelainan lipid pasien lalu pemberian obat sesuai dengan keadaan fatofisiologi penyakit Suyatna, 2009. Obat-obat yang dapat menurunkan lipoprotein plasma: 28 a. Derivat asam fibrat fibric acid Derivat asam fibrat yang masih digunakan saat ini adalah gemfibrozil, fenofibrat, bezafibrat, dan klofibrat yang telah digunakan di Amerika Serikat sejak tahun 1967. Sebagai hipolipidemik obat-obat ini diduga bekerja dengan cara berikatan dengan reseptor peroxisome proliferator-activated receptors PPARs, yang mengatur transkripsi gen. Akibat interaksi obat ini dengan PPAR isotipe α PPAR α, maka terjadilah peningkatan oksidasi asam lemak, sintesis lipoprotein lipase LPL dan penurunan ekspresi Apo C-III. Peningkatan kadar LPL meningkatkan juga klirens lipoprotein kaya trigliserida. Penurunan produksi Apo C-III hati akan menurunkan VLDL. HDL meningkat secara moderat karena peningkatan ekspresi Apo A-I dan Apo A-II. Pada Helsinki Heart Study, ditemukan gemfibrozil menurunkan kolesterol total 10, LDL 11, dan trigliserida 35 dan meningkatkan HDL 11. Kejadian kardiovaskular fatal dan non fatal menurun sebesar 34 Suyatna, 2009. b. Damar pengikat asam empedu bile acid squestrans Secara kimiawi damar penukar ion ini adalah polistiren dengan gugusan NH 4 kwaterner, yang tidak diresorpsi oleh usus. Berkhasiat menurunkan LDL dan kolesterol total, berikatan dengan asam empedu dalam usus halus menjadi kompleks yang dikeluarkan melalui tinja. Tanpa asam empedu, kolesterol tidak diserap lagi. Kadar asam empedu dalam darah menurun dan hati distimulasi untuk meningkatkan sintesis asam ini dari kolesterol. Efeknya adalah turunnya kadar LDL rata-rata sebanyak 25 Tan dan Rahardja, 2007. 29 Salah satu contoh obat dari golongan ini yang pertama adalah kolesteramin Questran, diperkenalkan tahun 1959. Obat ini adalah suatu resin yang berikatan dengan dengan asam empedu di dalam usus halus dan efektif untuk melawan hiperlipidemia tipe II. Sementara kolestipol Colestid adalah suatu resin antilipemik baru yang serupa dengan kolesteramin. Kedua obat ini efektif dalam menurunkan kadar kolesterol Mahley dan Bersot, 2008. c. Penghambat HMG CoA reduktase Disebut juga golongan statin, yang saat ini merupakan obat hipolipidemik yang paling efektif. Obat ini efektif untuk menurunkan kolesterol, sedangkan pada dosis tinggi statin juga dapat menurunkan trigliserida yang disebabkan oleh peningkatan VLDL Suyatna, 2009. Efek dari statin adalah peningkatan kuosien HDL : kolesterol total, dan LDL diturunkan 30 - 50. Khasiat atorvastatin dan rosuvastatin yang mempunyai masa paruh yang panjang 14 - 19 jam lebih kuat daripada simvastatin, pravastatin, dan fluvastatin yang masa paruhnya pendek 2 - 3 jam. Disamping blokade sintesis kolesterol, statin juga meningkatkan jumlah reseptor LDL Tan dan Rahardja, 2007. Mekanisme kerja statin berdasarkan penghambatan enzim HMG CoA reduktase yang berperan penting di dalam hati untuk mengubah HMG CoA hidroxymetilglutaril coenzim A menjadi asam mevalonat yang merupakan prekursor kolesterol sehingga sintesisnya diturunkan. Akibat penurunan sintesis kolesterol ini, maka sterol regulatory element binding protein SREBP yang terdapat pada membran dipecah oleh protease, lalu diangkut ke nukleus. Faktor- 30 faktor transkripsi kemudian akan berikatan dengan gen reseptor LDL, sehingga terjadi sintesis reseptor LDL. Peningkatan jumlah reseptor LDL pada membran sel hepatosit akan menurunkan kadar kolesterol darah lebih besar lagi. Selain LDL, VLDL dan IDL juga menurun, sedangkan HDL meningkat Suyatna, 2007. d. Derivat asam nikotinat nicotinic acid Asam nikotinat menghambat hidrolisis trigliserida oleh hormone-sensitive lipase , sehingga mengurangi transport asam lemak bebas ke hati dan mengurangi sintesis trigiserida, ini akan menyebabkan berkurangnya produksi VLDL sehingga kadar LDL menurun. Asam nikotinat merupakan hipolipidemik yang paling efektif meningkatkan HDL 30 - 40. Dapat menurunkan trigliserida sebaik fibrat 35 - 45 dan menurunkan LDL 20 - 30 Suyatna, 2007. e. Obat-obat lainnya Obat-obat antihiperkolesterolemia lainnya adalah: ezetimibe, neomisin sulfat, dekstrotirosin, bawang putih, minyak ikan, bekatul, beta sitosterol, dan inhibitor ACAT. Penghambat absorbsi kolesterol intestinal ezetimibe, mekanisme kerja menghambat absorbsi kolesterol dalam usus. Obat ini efektif menurunkan LDL dan kolesterol total, walaupun asupan makanan tidak mengandung kolesterol karena menghambat reabsorbsi kolesterol yang diekskresikan dari empedu. Neomisin sulfat yang diberikan per oral dapat menurunkan kadar kolesterol dengan cara mirip resin yaitu membentuk kompleks yang tidak larut dalam asam empedu. Dekstrotirosin menurunkan kadar lipid darah diduga karena efek tiromimetik kemampuan menurunkan kadar lipid yang lebih besar daripada peningkatan kecepatan metabolismenya Suyatna, 2007. 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan metode uji klinik tanpa pembanding uncotrolled trial dengan desain before and after. Tahapan penelitian yaitu pengumpulan sampel, identifikasi sampel, pengolahan sampel, pemeriksaan karakterisasi simplisia, pembuatan ekstrak, pembuatan sediaan kapsul, pengujian pre formulasi, evaluasi sediaan kapsul dan uji klinis pendahuluan kombinasi ekstrak herba sambiloto dan ekstrak daun salam pada pasien hiperkolesterolemia, pengukuran kadar kolesterol pasien hiperkolesterolemia dan data hasil penelitian dianalisis dengan program SPSS 17 menggunakan uji Paired Sample Test. 3.1 Bahan dan Alat yang Digunakan 3.1.1 Bahan-Bahan yang Digunakan

Dokumen yang terkait

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kapsul Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm.f.) Nees) dan Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp.) Terhadap Fungsi Ginjal Pada Pasien Dislipidemia

2 55 110

Observasi Klinis Pengaruh Pemberian Kombinasi Serbuk Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight)Walp.) dan Rimpang Kunyit (Curcuma domesticaVal.) Pada Pasien Hiperurisemia

3 67 60

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kapsul Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) dan Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) Terhadap Kadar ALT dan AST pada Pasien Dislipidemia

3 33 114

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kapsul Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) dan Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) Terhadap Profil Lipid Pada Pasien Dislipidemia

2 70 116

Karakterisasi Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium polyanthum Wight) Dari Tiga Tempat Tumbuh Di Indonesia

26 149 115

Pengaruh Kombinasi Ekstrak Etanol Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm.f.) Nees) dan Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight.) Walp.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan Galur Balb/C Yang Diinduksi Aloksan.

0 0 31

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm F) Ness) Dan Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp)Pada Pasien Hiperkolesterolemia

0 0 31

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm F) Ness) Dan Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp)Pada Pasien Hiperkolesterolemia

0 0 6

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm F) Ness) Dan Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp)Pada Pasien Hiperkolesterolemia

0 0 24

UJI KLINIS PENDAHULUAN PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm F) Ness) DAN EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) PADA PASIEN HIPERKOLESTEROLEMIA SKRIPSI

0 0 15