Sistematika Tumbuhan Nama Lain Morfologi Tumbuhan Khasiat Tumbuhan Khasiat tanaman sambiloto antara lain: antiinflamasi, anti HIV, Kandungan Kimia Kandungan kimia tanaman sambiloto antara lain: andrografolid,

9

2.1.6 Kandungan Kimia

Kandungan kimia yang terdapat pada daun salam adalah tanin, flavonoid, minyak atsiri, sitral, eugenol, seskuiterpen, triterpenoid, fenol, steroid, lakton, saponin, dan karbohidrat. Selain itu daun salam juga mengandung beberapa vitamin, di antaranya vitamin C, vitamin A, thiamin, riboflavin, niacin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat Hariana, 2011.

2.2 Sambiloto

Sambiloto tumbuh liar di tempat terbuka, seperti di kebun, tepi sungai, tanah kosong yang agak lembab, atau di pekarangan. Daerah tumbuh dan penyebarannya di dataran rendah sampai ketinggian 700 m diatas permukaan laut. Sambiloto tumbuh berkelompok. Tanaman ini tumbuh di daerah panas di wilayah Asia dengan iklim tropik dan sub tropik seperti di India, semenanjung Malaya, dan hampir seluruh pulau di Indonesia Dalimartha, 1999.

2.2.2 Sistematika Tumbuhan

Divisi : Spermatophyta Anak divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Anak kelas : Sympetalae Bangsa : Solanales Suku : Acanthaceae Marga : Andrographis Spesies : Andrographis paniculata Burm.f Nees Backer, 1965. 10

2.2.3 Nama Lain

Nama daerah: papaitan Sumatera, takilo, bidara,sadilata, sambiloto Jawa, sambilata, sadilata, ki oray, ki peurat, ki ular Sunda Hariana, 2006. Nama asing: chuan xin lian Cina, kalmegh India, dan king of bitter Inggris, cong - cong Vietnam Prapanza, 2003.

2.2.4 Morfologi Tumbuhan

Terna tumbuh tegak, tinggi 40 cm sampai 90 cm, percabangan banyak dengan letak yang berlawanan, cabang berbentuk segi empat dan tidak berambut. Bentuk daun lanset, ujung daun dan pangkal daun tajam, tepi daun rata, panjang daun 3 cm sampai 5 cm dan lebar 1 cm sampai 2 cm, panjang tangkai daun 5 mm sampai 25 mm, daun bagian atas bentuknya seperti daun pelindung. Pembungaan tegak bercabang - cabang, panjang kelopak bunga 3 mm sampai 4 mm. Bunga berbibir berbentuk tabung, panjang 6 mm, bibir bunga bagian atas berwarna putih dengan warna kuning dibagian atasnya ukuran 7 mm sampai 8 mm. Tangkai sari sempit dan melebar pada bagian pangkal, panjang 6 mm. Bentuk buah jorong dengan ujung yang tajam, panjang lebih kurang 2 cm dan bila tua akan pecah terbagi menjadi 4 keping Ditjen POM, 1979.

2.2.5 Khasiat Tumbuhan Khasiat tanaman sambiloto antara lain: antiinflamasi, anti HIV,

antibakteri, antioksidan, antiparasit, antispasmodik, antidiabetes, antikarsinogenik, antipiretik, hepatoprotektif, nematosida, hipokolesterolemik dan aktivitas lainnya 11 Niranjan, dkk., 2010. Selain itu, tanaman sambiloto juga berperan sebagai imunostimulan, antihiperglikemia, kardioprotektif, vasorelaksan, antiplatelet, dan hipotensif Ojha, dkk., 2012.

2.2.6 Kandungan Kimia Kandungan kimia tanaman sambiloto antara lain: andrografolid,

neoandrografolid, homoandrografolid, 14-deoksi-11,12- didehidroandrografolid, 14-deoksi-11-oksoandrografolid, 14- deoksiandrografolid, andrografin, panikulida A, B dan C, panikulin, 5- hidroksi-2’,7,8-trimetoksiflavon, 2’,5-dihidroksi-7,8- dimetoksiflavon, 4’,7-dimetilterapigenin, dan mono-O-metilwigtin Sudarsono, dkk., 1996. 2.3 Ekstrak Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan Ditjen POM, 1995. Metode ekstraksi menurut Ditjen POM 1995 ada beberapa cara, yaitu: cara dingin dan cara panas. 2.3.1 Cara dingin a. Maserasi Istilah maceration berasal dari bahasa Latin macerare, yang artinya merendam. Maserasi merupakan proses penyarian dengan cara serbuk direndam 12 dalam pelarut sampai meresap dan melunakkan susunan sel, sehingga zat-zat yang mudah larut akan melarut Ansel, 1989. Maserasi dapat dilakukan dengan cara mencampurkan simplisia yang telah dipotong-potong atau diserbuksarikan dengan cairan penyari dalam suatu bejana dan ditutup rapat. Simpan ditempat terlindung dari cahaya langsung selama 5 hari sambil sering dikocok. Kemudian disaring, diperas dan ampasnya dicuci dengan cairan penyari. Hasil maserasi maserat kemudian dikumpulkan Voight, 1995. b. Perkolasi Perkolasi percolare = penetesan dilakukan dalam wadah berbentuk silindris atau kerucut perkolator yang memiliki jalan masuk dan keluar yang sesuai Voight, 1995. Tahap pertama dalam perkolasi adalah persiapan yang dilakukan dengan pembuatan serbuk powdering kemudian dilakukan pembasahan moistening. Setelah pembasahan, serbuk simplisia diisikan ke dalam alat perkolator. Kemudian didiamkan untuk dilakukan maserasi, kemudian dilakukan perkolasi yang sebenarnya hingga diperoleh hasil perkolat. Perkolasi diteruskan sampai menghasilkan volume yang diinginkan, atau sampai zat yang ingin ditarik habis dari bahan obat, dibuktikan dengan pengujian yang tepat bahwa perkolat tidak mengandung zat aktif lagi Ansel, 1989. 13

2.3.2 Cara panas

Dokumen yang terkait

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kapsul Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm.f.) Nees) dan Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp.) Terhadap Fungsi Ginjal Pada Pasien Dislipidemia

2 55 110

Observasi Klinis Pengaruh Pemberian Kombinasi Serbuk Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight)Walp.) dan Rimpang Kunyit (Curcuma domesticaVal.) Pada Pasien Hiperurisemia

3 67 60

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kapsul Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) dan Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) Terhadap Kadar ALT dan AST pada Pasien Dislipidemia

3 33 114

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kapsul Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) dan Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) Terhadap Profil Lipid Pada Pasien Dislipidemia

2 70 116

Karakterisasi Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium polyanthum Wight) Dari Tiga Tempat Tumbuh Di Indonesia

26 149 115

Pengaruh Kombinasi Ekstrak Etanol Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm.f.) Nees) dan Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight.) Walp.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan Galur Balb/C Yang Diinduksi Aloksan.

0 0 31

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm F) Ness) Dan Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp)Pada Pasien Hiperkolesterolemia

0 0 31

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm F) Ness) Dan Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp)Pada Pasien Hiperkolesterolemia

0 0 6

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm F) Ness) Dan Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp)Pada Pasien Hiperkolesterolemia

0 0 24

UJI KLINIS PENDAHULUAN PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm F) Ness) DAN EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) PADA PASIEN HIPERKOLESTEROLEMIA SKRIPSI

0 0 15