Hasil Karakteristik Simplisia HASIL DAN PEMBAHASAN

44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Karakteristik Simplisia

Hasil identifikasi tumbuhan yang dilakukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Lembaga Penelitian dan Pengembangan Biologi Bogor, menunjukkan bahwa tanaman yang diteliti adalah sambiloto Andrographis paniculata Burm F Ness, suku Acanthaceae, dan salam Syzigium polyanthum Wight Walp suku Myrtaceae. Hasil pemeriksaan makroskopik daun salam segar berwarna hijau, licin, mengkilat, helai daun berbentuk jorong memanjang, panjang 10 - 14 cm, lebar 3 - 5 cm. Hasil pemeriksaan makroskopik simplisia daun salam diperoleh warna hijau kecoklatan, bau khas, dan rasa agak kelat. Hasil pemeriksaan mikroskopik serbuk simplisia daun salam menunjukkan adanya fragmen epidermis bagian atas dengan kutikula bergaris, stomata parisitik, fragmen mesofil, fragmen berkas pembuluh dan fragmen serabut sklerenkim. Hasil pemeriksaan makroskopik herba sambiloto baunya khas dan rasanya sangat pahit. Batang tidak berambut, tebal 2 - 6 mm, persegi empat. Daun bentuk lanset, panjang 2 - 7 cm, lebar 1 - 3 cm, rapuh, tipis, tidak berambut, ujung daun runcing. Biji agak keras, permukaan luar berwarna cokelat muda. Hasil pemeriksaan mikroskopik serbuk simplisia sambiloto menunjukkan adanya mesofil, sistolit, fragmen epidermis bawah, berkas pembuluh, rambut dari kelopak bunga. Hasil pemeriksaan karakterisasi dari serbuk simplisia daun salam diperoleh kadar air 7,31 , kadar sari larut dalam air 15,52 , kadar sari larut dalam etanol 12,43 45 , kadar abu total 4,37 , kadar abu yang tidak larut asam 0,38 seperti tercantum pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil pemeriksaan karakterisasi serbuk simplisia daun salam No Parameter Hasil Persyaratan MMI 1 Kadar air 7,31 ≤ 10 2 Kadar sari larut dalam air 15,52 ≥ 12 3 Kadar sari larut dalam etanol 12,43 ≥ 8 4 Kadar Abu total 4,37 ≤ 5 5 Kadar abu yang tidak larut dalam asam 0,86 ≤ 1 Hasil penetapan kadar air, penetapan kadar sari larut dalam air, penetapan kadar sari larut dalam etanol, penetapan kadar abu total, penetapan kadar abu yang tidak larut asam memenuhi persyaratan pada Materia Medika Indonesia Jilid IV 1980 Hasil pemeriksaan karakterisasi dari serbuk herba sambiloto diperoleh kadar air 8,56 , kadar sari larut dalam air 20,43 , kadar sari larut dalam etanol 13,60 , kadar abu total 8,66 , kadar abu yang tidak larut asam 1,15 . seperti tercantum pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Hasil pemeriksaan karakterisasi serbuk simplisia herba sambiloto No Parameter Hasil Persyaratan MMI 1 Kadar air 8,56 ≤ 10 2 Kadar sari larut dalam air 20,43 ≥ 18 3 Kadar sari larut dalam etanol 13,60 ≥ 9,7 4 Kadar Abu total 8,66 ≤ 12 5 Kadar abu yang tidak larut dalam asam 1,15 ≤ 2,2 Hasil penetapan kadar air, penetapan kadar sari larut dalam air, penetapan kadar sari larut dalam etanol, penetapan kadar abu total, penetapan kadar abu yang tidak larut asam memenuhi persyaratan pada Materia Medika Indonesia Jilid IV 1980. Penetapan kadar air bila melebihi persyaratan akan menyebabkan tumbuhnya jamur yang akan menghasilkan toxin. Kadar sari larut dalam air dan 46 larut dalam etanol bertujuan untuk mengetahui jumlah komponen aktif yang larut dalam air atau etanol. Kadar abu total dan abu tidak larut dalam asam adalah untuk menjaga adanya kontaminasi dari logam – logam atau pasir. Hasil penyarian 650 g serbuk simplisia daun salam dengan pelarut etanol 70 diperoleh ekstrak kental 145 g rendemen 22,3 . Hasil penyarian 650 g serbuk simplisia daun salam dengan pelarut etanol 50 diperoleh ekstrak kental 150 g rendemen 23,07 .

4.2 Hasil Pengujian Pre Formulasi Dan Evaluasi Kapsul

Dokumen yang terkait

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kapsul Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm.f.) Nees) dan Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp.) Terhadap Fungsi Ginjal Pada Pasien Dislipidemia

2 55 110

Observasi Klinis Pengaruh Pemberian Kombinasi Serbuk Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight)Walp.) dan Rimpang Kunyit (Curcuma domesticaVal.) Pada Pasien Hiperurisemia

3 67 60

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kapsul Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) dan Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) Terhadap Kadar ALT dan AST pada Pasien Dislipidemia

3 33 114

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kapsul Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) dan Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) Terhadap Profil Lipid Pada Pasien Dislipidemia

2 70 116

Karakterisasi Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium polyanthum Wight) Dari Tiga Tempat Tumbuh Di Indonesia

26 149 115

Pengaruh Kombinasi Ekstrak Etanol Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm.f.) Nees) dan Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight.) Walp.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan Galur Balb/C Yang Diinduksi Aloksan.

0 0 31

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm F) Ness) Dan Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp)Pada Pasien Hiperkolesterolemia

0 0 31

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm F) Ness) Dan Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp)Pada Pasien Hiperkolesterolemia

0 0 6

Uji Klinis Pendahuluan Pengaruh Pemberian Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm F) Ness) Dan Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walp)Pada Pasien Hiperkolesterolemia

0 0 24

UJI KLINIS PENDAHULUAN PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm F) Ness) DAN EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) PADA PASIEN HIPERKOLESTEROLEMIA SKRIPSI

0 0 15