Konstruksi SNSE Jawa Barat Tahapan Penyusunan SNSE Provinsi Jawa Barat

100 matriks T dibagi dengan jumlah kolomnya. Secara matematis hal ini dirumuskan sebagai berikut: j ij ij y t A = .............................................................................................. 4.76 Kullback dan Leibler 1951 mengaplikasikan ukuran jarak cross-entropy antara dua distribusi probabilitas dalam mengestimasi SNSE. Hal ini dilakukan untuk memperoleh satu set koefisien matriks yang baru A dengan cara meminimumkan jarak cross-entropy antara koefisien matriks yang baru dengan koefisien matriks sebelumnya A . Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut: { }         = ∑∑ i j ij ij ij A A A A I ln min       − = ∑∑ ∑∑ j ij j ij ij A A A A ln ln ............................................... 4.77 Dengan kendala: i j j ij y y A = ∑ ……………………………………………………. 4.78 1 dan 1 ≤ ≤ = ∑ ji j ji A A ..........................................………........ 4.79

4.4. Aplikasi Model SNSE Jawa Barat

4.4.1. Konstruksi SNSE Jawa Barat

Sebagaimana telah diungkapkan pada Bab terdahulu bahwa studi ini akan menggunakan model SNSE Jawa Barat SNSE Jabar tahun 2010. Konstruksi kerangka data SNSE Jawa Barat dalam rangka penyusunan model analisis ini menggunakan data yang berasal dari sensus, survey, data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik BPS dan sumber lain di luar BPS 101 yang relevan. Data utamanya adalah Tabel Input-Output Jawa Barat tahun 2010 yang terdiri atas 80 sektor, Survey Sosial Ekonomi Nasional SUSENAS tahun 2010, Survey Angkatan Kerja Nasional SAKERNAS tahun 2010, dan Data Indikator Ekonomi Jawa Barat lainnya serta Indonesia 2010 untuk mendukung data pokok.

4.4.2. Tahapan Penyusunan SNSE Provinsi Jawa Barat

Metode yang dipergunakan untuk mengkaji Analisa Dampak Investasi Infrastruktur Transportasi terhadap Penyerapan Tenaga Kerja dan Distribusi Pendapatan Sektor Industri di Jawa Barat adalah dengan menggunakan Model SNSE.Seperti yang dijelaskan di dalam Daryanto dan Hafizrianda 2010, Model SNSE ini dapat memotret seluruh neraca ekonomi baik yang endogen maupun eksogen, baik yang intra region maupun interregional. Selain itu model ini juga dapat menjelaskan keterkaitan antara aktivitas produksi, distribusi pendapatan, konsumsi barang dan jasa, tabungan dan investasi, serta perdagangan luar negeri. Lebih jauh lagi, model ini dapat pula memberikan suatu kerangka kerja yang bisa menyatukan dan menyajikan seluruh data perekonomian wilayah. Dengan model SNSEini juga dapat dihitung multiplier perekonomian wilayah dan menjelaskan pengaruh dari suatu perubahan terhadap produksi, distribusi pendapatan dan permintaan. Tabel SNSE provinsi Jawa Barat merupakan sebuah matriks yang merangkum neraca sosial dan ekonomi di Provinsi Jawa Barat secara agregat.Neraca SNSE Provinsi Jawa Barat dikategorikan menjadi dua kelompok neraca, yakni neraca endogen dan neraca eksogen. Neraca endogen dikelompokkan menjadi tiga blok neraca, yaitu blok neraca faktor produksi, blok neraca institusi, dan blok neraca aktivitas produksi. Sedangkan neraca eksogen dapat dibagi menjadi blok neraca pemerintah, blok neraca kapital, blok neraca 102 pajak tak langsung dan blok neraca luar negeri luar Provinsi Jawa barat dan luar negeri. Dalam rangka menyusun neraca endogen dan neraca eksogen diperlukan beberapa langkah. Langkah-langkah yang dimaksud adalah : 1 pendefinisian klasifikasi, khususnya untuk neraca faktor produksi, neraca institusi, dan neraca aktivitas, 2 tabulasi dan identifikasi sumber data, dan 3 koreksi kesalahan estimasi data dan pembentukan keseimbangan. Secara garis besar tahapan penyusunan SNSE Provinsi Jawa Barat ini dapat dilihat pada Gambar 7. Pendefinisian Klasifikasi Klasifikasi Neraca Faktor Produksi Klasifikasi Neraca Institusi Klasifikasi Sektor Produksi Klasifikasi Neraca Lainnya Identifikasi Sumber Data Koreksi Kesalahan Estimasi Data Dan Pembentukan Keseimbangankonsistensi Rekonsiliasi Akhir Data: Tabel IO, Susenas, Sakernas, SKTIR, SKPS, SP, APBN, APBD, Satistik Industri, IKKR, Statistik Upah, Data BOP, dll Tabulasi Data 103 Gambar 7. Tahapan Penyusunan SNSE provinsi Jawa Barat

4.4.3. Pendefinisian Klasifikasi