Analisis Multiplier Institusi Rumah Tangga

Selain itu, sektor jasa-jasa seperti perdagangan juga memberikan dampak relatif besar kepada perekonomian Jawa Barat yaitu sebesar 7.158. Peningkatan output produksi masing-masing sektor akan meningkatkan pendapatan, yaitu pendapatan faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi yaitu tenaga kerja dan modal. Sektor yang dapat memberikan dampak kepada pendapatan faktorial terbesar adalah jika terdapat guncangan terhadap sektor industri makanan, minuman dan tembakau dengan nilai multiplier sebesar 3.277, industri kertas percetakan, alat angkutan dan barang dari logam sebesar 2.577, dan sektor industri pemintalan, tekstil, pakaian dan kulit dengan nilai multiplier sebesar 1.340. Artinya, bila seluruh pendapatan faktorial di Provinsi Jawa Barat naik 1 unit, maka sektor-sektor industri tersebut berturut-turut akan naik sebesar 3.277 unit, 2.577 unit dan 1.340 unit.

6.4. Analisis Multiplier Institusi Rumah Tangga

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa nilai pengganda global seperti yang terlihat pada tabel sebelumnya menunjukkan dampak stimulus masing-masing sektor terhadap output sektoral, faktor produksi dan neraca institusi. Dengan nilai pengganda global dapat diketahui sektor-sektor mana yang memberikan pengaruh terbesar didalam perekonomian Jawa Barat. Demikian halnya dengan Tabel 20 berikut ini, perubahan distribusi pendapatan suatu golongan rumah tangga sebagai dampak dari adanya guncangan shock neraca eksogen dapat diketahui melalui nilai pengganda global. Berdasarkan Tabel 20 tersebut dapat ditunjukkan bahwa nilai pengganda global terbesar dari pendapatan rumah tangga di Jawa Barat baik yang dikarenakan injeksi dari faktor produksi, institusi maupun sektor produksi berada pada kelompok rumah tangga golongan atas, yaitu golongan rumah tangga bukan industri di kota dan desa, serta rumah tangga pengusaha pertanian. Sedangkan golongan rumah tangga dengan nilai pengganda terendah dimiliki oleh rumah tangga golongan bawah, yaitu rumah tangga golongan bawah industri baik di desa dan di kota, serta rumah tangga golongan bawah bukan industri di desa. Besarnya angka pengganda global yang dimiliki oleh kelompok rumah tangga golongan atas, sebagai contoh rumah tangga golongan atas bukan industri di kota, memiliki arti bahwa apabila terdapat injeksi dari aktivitas eksogen yang diarahkan kepada blok institusi maka akan memberikan pengaruh pendapatan terbesar kepada kelompok rumah tangga golongan atas tersebut. Dari pola tersebut dapat disimpulkan bahwa efek pengganda kegiatan ekonomi yang terjadi di Jawa Barat cenderung berpihak kepada golongan rumah tangga atas, baik di desa maupun di kota. Tabel 20 . Nilai Pengganda Global yang Diterima Rumah Tangga Di Propinsi Jawa Barat Tahun 2010 Sumber SNSE Jawa Barat 2010, diolah Kode Faktor Produksi Institusi Sektor Produksi 2 3 4 5 Buruh 10 0.773 1.685 1.669 11 2.457 2.967 4.699 RT Golongan Bawah 12 0.323 1.218 0.510 RT Golongan Menengah 13 0.595 1.383 0.913 RT Golongan Atas 14 1.330 1.784 1.887 RT Golongan Bawah 15 0.362 1.312 0.738 RT Golongan Menengah 16 0.729 1.608 1.456 RT Golongan Atas 17 1.574 2.481 3.500 RT Golongan Bawah 18 0.251 1.213 0.509 RT Golongan Menengah 19 0.534 1.553 1.246 RT Golongan Atas 20 2.702 2.891 4.512 RT Golongan Bawah 21 0.432 1.389 0.925 RT Golongan Menengah 22 0.836 1.785 1.885 RT Golongan Atas 23 2.219 2.972 4.777 1.080 1.874 2.088 Pertanian Pengusaha Pertanian Bukan Pertanian Industri Desa Kota Bukan Industri Desa Kota 1 Rincian Rata-rata Sementara itu pengaruh langsung terbesar kegiatan ekonomi terhadap blok institusi rumah tangga di Jawa Barat dipengaruhi oleh blok sektor produksi, dengan nilai pengganda rata-rata sebesar 2,088. Dengan demikian apabila terdapat peningkatan pengeluaran sebesar satu unit dari blok sektor produksi, maka akan berdampak pada kenaikan pendapatan rata-rata rumah tangga di provinsi Jawa Barat sebesar 2,088 unit. Demikian juga selanjutnya apabila terdapat peningkatan pengeluaran masing-masing satu unit dari blok institusi dan faktor produksi, maka akan memberikan kenaikan pendapatan rata-rata rumah tangga di provinsi tersebut masing-masing sebesar 1,674 unit dan 1,060 unit. Secara umum dapat disimpulkan bahwa besarnya nilai rata-rata pengganda blok sektor produksi terhadap blok institusi rumah tangga menujukkan bahwa peningkatan pendapatan rumah tangga di provinsi Jawa Barat lebih banyak dipengaruhi oleh kegiatan yang ada pada blok sektor produksi.

6.5. Analisis