kemudian diletakkan di dalam cawan petri steril yang telah dialasi kertas saring bergliserol untuk menjaga kelembaban. Setelah diinkubasi,
preparat ini kemudian diamati di bawah mikroskop, dimulai dengan perbesaran yang paling kecil kemudian dilanjutkan hingga perbesaran
400 kali.
b. Perhitungan Jumlah Spora dan Jumlah Kapang pada Usar
Perhitungan jumlah spora pada usar dilakukan dengan mengoles beberapa tempat pada permukaan usar menggunakan cotton buds dengan
luasan 2 cm x 2 cm, kemudian dilarutkan dalam 10 ml larutan pengencer. Untuk perhitungan jumlah spora dilakukan dengan
menggunakan metoda haemacytometer, sedangkan untuk perhitungan jumlah kapang dilakukan dengan menggunakan metoda total kapang
Fardiaz, 1989.
2. Pemilihan substrat terbaik
Pembuatan laru tempe dilakukan dengan menggunakan substrat beras dan onggok. Proses pembuatan laru tempe bubuk secara
laboratorium dapat dilihat pada Gambar 3.
ditambahkan akuades 10 ml disterilisasi pada suhu 121ºC, 15 menit
didinginkan dan diinokulasi dengan suspensi kultur murni diinkubasi pada 30 ºC, selama 3 hari
dikeringkan pada suhu 37-40ºC selama 24 jam digiling hingga halus
Gambar 3. Diagram alir pembuatan laru tempe bubuk secara laboratorium
Rachman, 1989 10 gram substrat
Laru tempe bubuk
Pada tahapan ini digunakan 2 jenis substrat yakni beras, onggok, dan campuran keduanya. Dari kedua jenis substrat yang digunakan,
didapatkanlah 7 formulasi substrat yang akan diujikan, yakni 100 beras, beras:onggok = 3:1, beras:onggok = 2:1, beras:onggok = 1:1, beras:onggok
= 1:2, beras:onggok = 1:3, serta 100 onggok. Setelah diperoleh laru tempe bubuk, dilakukan analisis yang
meliputi total kapang, total plate count TPC, dan kualitas tempe mentah yang dihasilkan melalui pengujian organoleptik. Dalam pengujian
organoleptik, digunakan usar sebagai kontrol dalam pembuatan tempe. Satu lembar usar digunakan untuk 1 kilogram kedelai.
3. Pengaruh jumlah spora awal pada laru
Setelah diketahui substrat terbaik, maka perlu diketahui jumlah spora awal yang diinokulasikan ke dalam substrat guna mengetahui
kualitas laru pada akhir masa inkubasi. Jumlah spora yang diinokulasikan adalah 10
6
, 10
7
, dan 10
8
spora untuk satu cawan petri berisi 10 gram substrat terpilih. Pertama-tama
diperlukan suspensi spora yang diperoleh dengan melarutkan 10 ml akuades steril ke dalam isolat Rhizopus sp. pada agar miring. Spora pada
permukaan agar miring dilepaskan dengan bantuan ose. Selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah spora dengan menggunakan
haemacytometer di bawah mikroskop dengan perbesaran 400 kali.
Pada tahapan ini, analisis yang dilakukan meliputi total kapang, total plate count
TPC, dan kualitas tempe mentah yang dihasilkan melalui pengujian organoleptik.
4. Scaling Up dan Pemilihan waktu pengeringan terbaik