Pemilihan substrat terbaik Pengaruh jumlah spora awal pada laru Scaling Up dan Pemilihan waktu Pengaruh Jumlah Laru terhadap Kualitas Tempe

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu;

1. Isolasi dan Identifikasi Kapang a. Isolasi dan Identifikasi Kapang

Isolasi kultur kapang yang berada di permukan daun waru dilakukan dengan metode oles swab Rahayu et al., 2004 permukaan usar dengan luasan area tertentu, kemudian dilarutkan dalam larutan pengencer, kemudian divortex. Satu mililiter larutan tersebut kemudian diinokulasikan ke dalam cawan petri berisi PDA lalu diinkubasikan pada 30ºC selama 3 hari lalu diamati pertumbuhannya. Identifikasi kapang dilakukan dengan menggunakan metoda slide culture dan dilakukan pengamatan mikroskopik denganperbesaran 400 kali Harrigan, 1998.

b. Perhitungan Jumlah Spora dan Jumlah Kapang pada Usar

Perhitungan jumlah spora dilakukan dengan menggunakan metoda haemacytometer , sedangkan untuk jumlah kapang dilakukan dengan menggunakan metoda total kapang Fardiaz, 1989.

2. Pemilihan substrat terbaik

Pada tahapan ini digunakan 2 jenis substrat yakni beras, onggok, dan campuran keduanya. Dari kedua jenis substrat yang digunakan, didapatkanlah 7 formulasi substrat yang akan diujikan, yakni 100 beras, beras:onggok = 3:1, beras:onggok = 2:1, beras:onggok = 1:1, beras:onggok = 1:2, beras:onggok = 1:3, serta 100onggok. Setelah diperoleh laru tempe bubuk, dilakukan analisis yang meliputi total kapang, total plate count TPC, dan kualitas tempe mentah yang dihasilkan melalui pengujian organoleptik. Dalam pengujian organoleptik, digunakan usar sebagai kontrol dalam pembuatan tempe. Satu lembar usar digunakan untuk 1 kilogram kedelai.

3. Pengaruh jumlah spora awal pada laru

Setelah diketahui substrat terbaik, maka perlu diketahui jumlah spora awal yang diinokulasikan ke dalam substrat guna mengetahui kualitas laru pada akhir masa inkubasi. Jumlah spora yang diinokulasikan adalah 10 6 , 10 7 , dan 10 8 spora untuk satu cawan petri berisi 10 gram substrat terpilih. Analisis yang dilakukan meliputi total kapang, total plate count TPC, dan kualitas tempe mentah yang dihasilkan melalui pengujian organoleptik.

4. Scaling Up dan Pemilihan waktu

pengeringan terbaik Pada tahap ini dilakukan scaling up atau produksi laru dalam jumlah yang lebih besar 500 g dengan substrat terbaik dan jumlah spora awal terbaik. Pada tahap ini dilakukan pula pemilihan waktu pengeringan terbaik. Laru hasil scaling up akan dikeringkan dengan menggunakan loyang datar berukuran 30 x 30 cm di dalam oven pengering Fischer TM pada suhu 40˚C dengan lama pengeringan yang bervariasi, yakni 0, 2, 3, 4, dan 5 hari. Analisis penunjang pada tahap ini adalah total kapang, total plate count TPC, serta kadar air laru.

5. Pengaruh Jumlah Laru terhadap Kualitas Tempe

Setelah diperoleh laru, dilakukan pengujian dengan untuk mengetahui jumlah penambahan laru untuk memperoleh tempe dengan hasil yang optimal menggunakan beberapa jenis jumlah laru untuk tiap kilogram kedelai kering mentah, yakni :1 gram; 2,5 gram; 5 gram; 7,5 gram; dan 10 gram. Parameter kualitas tempe yang diamati meliputi kekompakan hifa dan tekstur tempe.

6. Penyimpanan Laru Tempe

Dokumen yang terkait

Kombinasi Ampas Singkong dan Tahu Sebagai Substrat Dalam Produksi Laru Tempe Dari Isolat Daun Waru (Hibiscus tiliaceus) dan Aplikasinya Pada Fermentasi Kacang Kedelai

5 26 101

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI A EKSTRAK METANOL DAUN WARU (Hibiscus tiliaceus L.) TERHADAP UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI A EKSTRAK METANOL DAUN WARU (Hibiscus tiliaceus L.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Pseudomonas aeruginosa MULTIRESISTEN AN

0 0 17

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI C EKSTRAK METANOL DAUN WARU (Hibiscus tiliaceus L.) TERHADAP Staphylococcus aureus UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI C EKSTRAK METANOL DAUN WARU (Hibiscus tiliaceus L.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Pseudomonas aerugi

0 0 8

Kombinasi Ampas Singkong dan Tahu Sebagai Substrat Dalam Produksi Laru Tempe Dari Isolat Daun Waru (Hibiscus tiliaceus) dan Aplikasinya Pada Fermentasi Kacang Kedelai

0 0 14

Kombinasi Ampas Singkong dan Tahu Sebagai Substrat Dalam Produksi Laru Tempe Dari Isolat Daun Waru (Hibiscus tiliaceus) dan Aplikasinya Pada Fermentasi Kacang Kedelai

0 0 2

Kombinasi Ampas Singkong dan Tahu Sebagai Substrat Dalam Produksi Laru Tempe Dari Isolat Daun Waru (Hibiscus tiliaceus) dan Aplikasinya Pada Fermentasi Kacang Kedelai

0 0 4

Kombinasi Ampas Singkong dan Tahu Sebagai Substrat Dalam Produksi Laru Tempe Dari Isolat Daun Waru (Hibiscus tiliaceus) dan Aplikasinya Pada Fermentasi Kacang Kedelai

0 1 20

Kombinasi Ampas Singkong dan Tahu Sebagai Substrat Dalam Produksi Laru Tempe Dari Isolat Daun Waru (Hibiscus tiliaceus) dan Aplikasinya Pada Fermentasi Kacang Kedelai

0 1 2

Kombinasi Ampas Singkong dan Tahu Sebagai Substrat Dalam Produksi Laru Tempe Dari Isolat Daun Waru (Hibiscus tiliaceus) dan Aplikasinya Pada Fermentasi Kacang Kedelai

0 0 20

KARYA TULIS ILMIAH BIOAKTIFITAS LOTION ANTI NYAMUK Aedes aegypti DARI PERASAN DAUN WARU (Hibiscus tiliaceus L)

0 0 17