Waktu Tanam Terbaik dan Analisis Kebutuhan Air Berdasarkan dari

49 mata air dari pegunungan dan sungai Cimari yang terdapat di sekitar perkebunan PT. Condong sehingga kebutuhan air dapat terpenuhi. Data iklim Januari-April 2007 yang terdiri dari kecepatan angin, kelembaban, dan curah hujan selengkapnya dapat dilihat di Lampiran 20.

B. Waktu Tanam Terbaik dan Analisis Kebutuhan Air Berdasarkan dari

Program CWB Waktu tanam yang terbaik perlu diperhatikan untuk mendapatkan pertumbuhan yang optimal dari tanaman kelapa sawit. Dengan menggunakan program CWB yang dijalakan dengan software WARM dapat diketahui kapan masa tanam yang terbaik untuk tanaman kelapa sawit apabila ditanam pada tahun-tahun tertentu mengingat perbedaan curah hujan yang terjadi. 50  Metode input data WARM Gambar 10. Metode input data WARM. 51  Metode pada saat melakukan simulasi dengan program WARM Gambar 11. Metode Simulasi WARM. Analisis yang dilakukan hanya pada tahun-tahun tertentu yaitu pada tahun dengan curah hujan sedang 1999, tahun dengan curah hujan tinggi 2005 dan tahun dengan curah hujan rendah 2002, serta dilakukan pada afdeling yang mempunyai tekstur tanah berbeda, yaitu afdeling Condong dengan tekstur tanah Silt Clay Loam, afdeling Tarisi dengan tekstur tanah Silt Clay, dan afdeling Gunung Sulah dengan tekstur tanah Silt. 1. Simulasi tahun 1999 dengan program CWB Simulasi menggunakan program CWB untuk afdeling Condong tahun dengan curah hujan sedang 1999 didapatkan masa tanam terbaik tanaman kelapa sawit yaitu pada tanggal 1 Juni dan 11 Juni dengan 52 kebutuhan air tanaman hanya berasal dari curah hujan saja. Berikut merupakan grafik hasil simulasinya. Gambar 12. Grafik masa tanam terbaik tahun 1999 afdeling Condong. Berdasarkan Gambar 12. dapat ditentukan masa tanam yang terbaik yaitu dengan mencari RLY terkecil dan menetapkan nilai ETRETM yang bernilai 1 atau mendekati angka 1. Dimana ETRETM merupakan nilai kecukupan air pada tanaman yang berhubungan dengan kehilangan hasil, sedangkan RLY merupakan persentase kehilangan hasil dengan batas maksimum 20. Dengan demikian dapat ditentukan tanggal tanam yang terbaik untuk tanaman kelapa sawit pada tahun 1999. Dari grafik di atas maka dapat diketahui bahwa tanggal tanam 1 Juni dan 11 Juni merupakan yang terbaik untuk tanggal tanam tanaman kelapa sawit di tahun 1999. Berikut merupakan tabel analisis kebutuhan air untuk tanggal tanam 1 Juni 1999. 53 Tabel 5. Analisis kebutuhan air tanggal tanam 1 Juni 1999 afdeling Condong. Fase Instalation Vegetative Flowering Yield Ripe Phenologic stage length days 55 85 120 90 Applied irrigation mm Actual crop Transp. mm 63.45 41.47 389.17 261 Transp. Deficit 54.78 84.67 10.54 Decrease of yield 10.96 67.73 5.27 Berdasarkan Tabel 5. dapat diketahui bahwa tanaman kelapa sawit apabila ditanam pada tanggal 1 Juni 1999, maka tambahan air irigasi sangat dibutuhkan pada fase vegetatif. Apabila pada fase tersebut tidak diberikan tambahan air maka akan terjadi penurunan hasil sebesar 67.73. Besarnya persentase penurunan hasil dapat dikurangi dengan memberikan tambahan air irigasi sebesar 100 dari total kebutuhannya. Jumlah air yang diberikan selama fase vegetatif 85 hari sebesar 368.27 mm lihat Lampiran 12, atau 4.3 mmhari atau 4.3 literm 2 hari. Pemberian air dilakukan secara curah penyiraman pada areal perakaran tanaman dengan diameter 4 dan 5 m http:balitklimat.litbang.deptan.go.id Apabila setiap pohon kelapa sawit mampu menyerap air dengan radius 2 x 2 m maka air yang dibutuhkan untuk satu pohon adalah 17.2 liter airm 2 hari, atau 172,000 liter airhahari. Jumlah air tersebut diberikan selama 85 hari, mulai dari hari ke-56 sampai hari ke-140 setelah tanaman dipindah ke lapangan. Dengan pemberian air irigasi tersebut kemungkinan penurunan hasil dapat ditekan menjadi sebesar 0 lihat Lampiran 12. Simulasi menggunakan program CWB untuk afdeling Tarisi tahun dengan curah hujan sedang 1999 didapatkan masa tanam terbaik tanaman kelapa sawit yaitu pada tanggal 1 Juni dan 11 Juni dengan kebutuhan air tanaman hanya berasal dari curah hujan saja. Berikut merupakan grafik hasil simulasinya. 54 Gambar 13. Grafik masa tanam terbaik tahun 1999 afdeling Tarisi. Berdasarkan Gambar 13. dapat ditentukan masa tanam yang terbaik yaitu dengan mencari RLY terkecil dan menetapkan nilai ETRETM yang bernilai 1 atau mendekati angka 1. Dimana ETRETM merupakan nilai kecukupan air pada tanaman yang berhubungan dengan kehilangan hasil, sedangkan RLY merupakan persentase kehilangan hasil. Dengan demikian dapat ditentukan tanggal tanam yang terbaik untuk tanaman kelapa sawit pada tahun 1999. Dari grafik di atas maka dapat diketahui bahwa tanggal tanam 1 Juni dan 11 Juni merupakan yang terbaik untuk tanaman kelapa sawit di tahun 1999. Berikut merupakan Tabel 6. analisis kebutuhan air untuk tanggal tanam 1 Juni 1999. Tabel 6. Analisis kebutuhan air tanggal tanam 1 Juni 1999 afdeling Tarisi. Fase Instalation Vegetative Flowering Yield Ripe Phenologic stage length days 55 85 120 90 Applied irrigation mm Actual crop Transp. mm 75.72 48.67 389.17 273.75 Transp. Deficit 46.04 82 6.17 Decrease of yield 9.21 65.6 3.08 55 Berdasarkan Tabel 6. dapat diketahui bahwa tanaman kelapa sawit apabila ditanam pada tanggal 1 Juni 1999, maka tambahan air irigasi sangat dibutuhkan pada fase vegetatif. Apabila pada fase tersebut tidak diberikan tambahan air maka akan terjadi penurunan hasil sebesar 65.6. Besarnya persentase penurunan hasil dapat dikurangi dengan memberikan tambahan air irigasi sebesar 75 dari total kebutuhannya. Jumlah air yang diberikan selama fase vegetatif 85 hari sebesar 258.49 mm, atau 3 mmhari atau 3 literm 2 hari. Apabila setiap pohon kelapa sawit mampu menyerap air dengan radius 2 x 2 m maka air yang dibutuhkan untuk satu pohon adalah 12 liter airm 2 hari, atau 120,000 liter airhahari. Jumlah air tersebut diberikan selama 85 hari, mulai dari hari ke-56 sampai hari ke-140 setelah tanaman dipindah ke lapangan. Dengan pemberian air irigasi 3 literm 2 hari tersebut kemungkinan penurunan hasil dapat ditekan dari 65.6 menjadi 19.82 lihat Lampiran 15. Simulasi menggunakan program CWB untuk afdeling Gunung Sulah tahun dengan curah hujan sedang 1999 didapatkan masa tanam terbaik tanaman kelapa sawit yaitu pada tanggal 1 Juni dan 11 Juni dengan kebutuhan air tanaman hanya berasal dari curah hujan saja. Berikut merupakan grafik hasil simulasinya. Gambar 14. Grafik masa tanam terbaik tahun 1999 afdeling G. Sulah. 56 Berdasarkan Gambar 14. dapat ditentukan masa tanam yang terbaik yaitu dengan mencari RLY terkecil dan menetapkan nilai ETRETM yang mendekati angka 1. Dimana ETRETM merupakan nilai kecukupan air pada tanaman yang berhubungan dengan kehilangan hasil, sedangkan RLY merupakan persentase kehilangan hasil. Dengan demikian dapat ditentukan tanggal tanam yang terbaik untuk tanaman kelapa sawit pada tahun 1999. Dari grafik di atas maka dapat diketahui bahwa tanggal tanam 1 Juni merupakan yang terbaik untuk tanaman kelapa sawit di tahun 1999. Berikut merupakan tabel analisis kebutuhan air untuk tanggal tanam 1 Juni 1999. Tabel 7. Analisis kebutuhan air tanggal tanam 1 Juni 1999 afdeling G. Sulah. Fase Instalation Vegetative Flowering Yield Ripe Phenologic stage length days 55 85 120 90 Applied irrigation mm Actual crop Transp. mm 49.06 35.89 389.17 243.61 Transp. Deficit 65.04 86.73 16.5 Decrease of yield 13.01 69.38 8.25 Berdasarkan Tabel 7. dapat diketahui bahwa tanaman kelapa sawit apabila ditanam pada tanggal 1 Juni 1999, maka tambahan air irigasi sangat dibutuhkan pada fase vegetatif. Apabila pada fase tersebut tidak diberikan tambahan air maka akan terjadi penurunan hasil sebesar 69.38. Besarnya persentase penurunan hasil dapat dikurangi dengan memberikan tambahan air irigasi sebesar 100 dari total kebutuhannya. Jumlah air yang diberikan selama fase vegetatif 85 hari sebesar 338 mm, atau 4 mmhari atau 4 literm 2 hari. Apabila setiap pohon kelapa sawit mampu menyerap air dengan radius 2 x 2 m maka air yang dibutuhkan untuk satu pohon adalah 16 liter airm 2 hari, atau 160,000 liter airhahari. Jumlah air tersebut diberikan selama 85 hari, mulai dari hari ke-56 sampai hari ke-140 setelah tanaman dipindah ke lapangan. Dengan pemberian air irigasi 3 literm 2 hari tersebut kemungkinan penurunan hasil dapat ditekan dari 69.38 menjadi 0 lihat Lampiran 18. 57 2. Simulasi tahun 2002 dengan program CWB Simulasi menggunakan program CWB untuk afdeling Condong tahun dengan curah hujan rendah 2002 didapatkan masa tanam terbaik pada tanggal 21 Juni dengan kebutuhan air tanaman hanya berasal dari curah hujan saja. Berikut merupakan grafik hasil simulasinya. Gambar 15. Grafik masa tanam terbaik tahun 2002 afdeling Condong. Berdasarkan Gambar 15. dapat ditentukan masa tanam yang terbaik untuk tanaman kelapa sawit apabila ditanam pada tahun kering tahun 2002 yaitu dengan cara mencari RLY terkecil dan menetapkan nilai ETRETM yang mendekati angka 1. Dimana ETRETM merupakan nilai kecukupan air pada tanaman yang berhubungan dengan kehilangan hasil, sedangkan RLY merupakan persentase kehilangan hasil. Dengan demikian dapat ditentukan tanggal tanam yang terbaik untuk tanaman kelapa sawit pada tahun 2002. Dari grafik di atas maka dapat diketahui bahwa tanggal tanam 21 Juni merupakan masa tanam yang terbaik untuk tanaman kelapa sawit di tahun 2002. Berikut merupakan tabel analisis kebutuhan air untuk tanggal tanam 21 Juni 2002. 58 Tabel 8. Analisis kebutuhan air tanggal tanam 21 Juni 2002 afdeling Condong Fase Instalation Vegetative Flowering Yield Ripe Phenologic stage length days 55 85 120 90 Applied irrigation mm Actual crop Transp. mm 60.46 30.81 357.71 200.44 Transp. Deficit 57.4 88.75 4.99 20.84 Decrease of yield 11.48 71 4.99 10.42 Berdasarkan Tabel 8. dapat diketahui bahwa tanaman kelapa sawit apabila ditanam pada tanggal 21 Juni 2002, maka tambahan air irigasi sangat dibutuhkan pada fase vegetatif. Apabila pada fase tersebut tidak diberikan tambahan air maka akan terjadi penurunan hasil sebesar 71.00. Besarnya persentase penurunan hasil dapat dikurangi dengan memberikan tambahan air irigasi sebesar 100. Jumlah air yang diberikan selama fase vegetatif 85 hari sebesar 324.39 mm, atau 3.8 mmhari atau 3.8 literm 2 hari. Apabila setiap pohon kelapa sawit mampu menyerap air dengan radius 2 x 2 m maka air yang dibutuhkan untuk satu pohon adalah 15.2 liter airm 2 hari, atau 152,000 liter airhahari. Jumlah air tersebut diberikan selama 85 hari, mulai dari hari ke-56 sampai hari ke-140 setelah tanaman dipindah ke lapangan. Dengan pemberian air irigasi tersebut kemungkinan penurunan hasil dapat ditekan menjadi sebesar 0.03 lihat Lampiran 13. Simulasi menggunakan program CWB untuk afdeling Tarisi tahun dengan curah hujan rendah 2002 didapatkan masa tanam terbaik pada tanggal 21 Juni untuk semua afdeling dengan kebutuhan air tanaman hanya berasal dari curah hujan saja. Berikut merupakan grafik hasil simulasinya. 59 Gambar 16. Grafik masa tanam terbaik tahun 2002 afdeling Tarisi. Berdasarkan Gambar 16. dapat ditentukan masa tanam yang terbaik yaitu dengan mencari RLY terkecil dan menetapkan nilai ETRETM yang mendekati angka 1. Dimana ETRETM merupakan nilai kecukupan air pada tanaman yang berhubungan dengan kehilangan hasil, sedangkan RLY merupakan persentase kehilangan hasil. Dengan demikian dapat ditentukan tanggal tanam yang terbaik untuk tanaman kelapa sawit pada tahun 2002. Dari grafik di atas maka dapat diketahui bahwa tanggal tanam 21 Juni merupakan yang terbaik untuk tanaman kelapa sawit di tahun 2002. Berikut merupakan tabel analisis kebutuhan air untuk tanggal tanam 21 Juni 2002. Tabel 9. Analisis kebutuhan air tanggal tanam 21 Juni 2002 afdeling Tarisi. Fase Instalation Vegetative Flowering Yield Ripe Phenologic stage length days 55 85 120 90 Applied irrigation mm Actual crop Transp. mm 71.49 37.26 356.97 211.22 Transp. Deficit 49.64 86.4 5.19 16.58 Decrease of yield 9.93 69.12 5.19 8.29 60 Berdasarkan Tabel 9. dapat diketahui bahwa tanaman kelapa sawit apabila ditanam pada tanggal 21 Juni 2002, maka tambahan air irigasi sangat dibutuhkan pada fase vegetatif. Apabila pada fase tersebut tidak diberikan tambahan air maka akan terjadi penurunan hasil sebesar 69.12. Besarnya persentase penurunan hasil dapat dikurangi dengan memberikan tambahan air irigasi sebesar 100. Jumlah air yang diberikan selama fase vegetatif 85 hari sebesar 341.08 mm, atau 4 mmhari atau 4 literm2hari. Apabila setiap pohon kelapa sawit mampu menyerap air dengan radius 2x2 m maka air yang dibutuhkan untuk satu pohon adalah 16 liter airm 2 hari, atau 160,000 liter airhahari. Jumlah air tersebut diberikan selama 85 hari, mulai dari hari ke-56 sampai hari ke-140 setelah tanaman dipindah ke lapangan. Dengan pemberian air irigasi tersebut kemungkinan penurunan hasil dari 69.12 dapat ditekan menjadi sebesar 0 lihat Lampiran 16. Simulasi menggunakan program CWB untuk Gunung Sulah tahun dengan curah hujan rendah 2002 didapatkan masa tanam terbaik pada tanggal 11 Juni dengan kebutuhan air tanaman hanya berasal dari curah hujan saja. Berikut merupakan grafik hasil simulasinya. Gambar 17. Grafik masa tanam terbaik tahun 2002 afdeling G. Sulah. 61 Berdasarkan Gambar 17. dapat ditentukan masa tanam yang terbaik yaitu dengan mencari RLY terkecil dan menetapkan nilai ETRETM yang mendekati angka 1. Dimana ETRETM merupakan nilai kecukupan air pada tanaman yang berhubungan dengan kehilangan hasil, sedangkan RLY merupakan persentase kehilangan hasil. Dengan demikian dapat ditentukan tanggal tanam yang terbaik untuk tanaman kelapa sawit pada tahun 2002. Dari grafik di atas maka dapat diketahui bahwa tanggal tanam 11 Juni merupakan yang terbaik untuk tanaman kelapa sawit di tahun 2002. Berikut merupakan tabel analisis kebutuhan air untuk tanggal tanam 11 Juni 2002. Tabel 10. Analisis kebutuhan air tanggal tanam 11 Juni 2002 afdeling G. sulah. Fase Instalation Vegetative Flowering Yield Ripe Phenologic stage length days 55 85 120 90 Applied irrigation mm Actual crop Transp. mm 36.86 11.21 346.99 189.97 Transp. Deficit 73.73 95.84 7.79 27.38 Decrease of yield 14.75 76.67 7.79 13.69 Berdasarkan Tabel 10. dapat diketahui bahwa tanaman kelapa sawit apabila ditanam pada tanggal 11 Juni 2002, maka tambahan air irigasi sangat dibutuhkan pada fase vegetatif. Apabila pada fase tersebut tidak diberikan tambahan air maka akan terjadi penurunan hasil sebesar 76.67. Besarnya persentase penurunan hasil dapat dikurangi dengan memberikan tambahan air irigasi sebesar 100. Jumlah air yang diberikan selama fase vegetatif 85 hari sebesar 374.92 mm, atau 4.4 mmhari atau 4.4 literm 2 hari. Apabila setiap pohon kelapa sawit mampu menyerap air dengan radius 2 x 2 m maka air yang dibutuhkan untuk satu pohon adalah 17.6 liter airm 2 hari, atau 176,000 liter airhahari. Jumlah air tersebut diberikan selama 85 hari, mulai dari hari ke-56 sampai hari ke-140 setelah tanaman dipindah ke lapangan. Dengan pemberian air irigasi tersebut kemungkinan penurunan hasil dapat ditekan menjadi sebesar 0.02 lihat Lampiran 19. 62 3. Simulasi tahun 2005 dengan program CWB Simulasi menggunakan program CWB untuk afdeling Condong tahun dengan curah hujan tinggi 2005 didapatkan masa tanam terbaik pada tanggal 1 Mei dengan kebutuhan air tanaman hanya berasal dari curah hujan saja. Berikut merupakan grafik hasil simulasinya. Gambar 18. Grafik masa tanam terbaik tahun 2005 afdeling Condong. Berdasarkan Gambar 18. dapat ditentukan masa tanam yang terbaik yaitu dengan mencari RLY terkecil dan menetapkan nilai ETRETM yang mendekati angka 1. Dimana ETRETM merupakan nilai kecukupan air pada tanaman yang berhubungan dengan kehilangan hasil, sedangkan RLY merupakan persentase kehilangan hasil. Dengan demikian dapat ditentukan tanggal tanam yang terbaik untuk tanaman kelapa sawit pada tahun 2005. Dari grafik di atas maka dapat diketahui bahwa tanggal tanam 1 Mei merupakan yang terbaik untuk tanaman kelapa sawit di tahun 2005. Berikut merupakan tabel analisis kebutuhan air untuk tanggal tanam 1 Mei 2005. 63 Tabel 11. Analisis kebutuhan air tanggal tanam 1 Mei 2005 afdeling Condong. Fase Instalation Vegetative Flowering Yield Ripe Phenologic stage length days 55 85 120 90 Applied irrigation mm Actual crop Transp. mm 78.83 142.22 390.1 257.12 Transp. Deficit 39.05 41.13 1.34 14.47 Decrease of yield 7.81 32.9 1.34 7.23 Berdasarkan Tabel 11. dapat diketahui bahwa tanaman kelapa sawit apabila ditanam pada tanggal 1 Mei tahun 2005 dengan kebutuhan airnya cukup dari air hujan saja. Mulai fase instalasi sampai fase pembentukan hasil hanya mengalami penurunan hasil yang relatif kecil. Jadi tambahan air irigasi tidak diperlukan lagi Lampiran 14. Simulasi menggunakan program CWB untuk afeling Tarisi tahun dengan curah hujan tinggi 2005 didapatkan masa tanam terbaik pada tanggal 11 Mei tahun 2005 dengan kebutuhan air tanaman hanya berasal dari curah hujan saja. Berikut merupakan grafik hasil simulasinya. Gambar 19. Grafik masa tanam terbaik tahun 2005 afdelng Tarisi. Berdasarkan Gambar 19. dapat ditentukan masa tanam yang terbaik yaitu dengan mencari RLY terkecil dan menetapkan nilai ETRETM 64 yang mendekati angka 1. Dimana ETRETM merupakan nilai kecukupan air pada tanaman yang berhubungan dengan kehilangan hasil, sedangkan RLY merupakan persentase kehilangan hasil. Dengan demikian dapat ditentukan tanggal tanam yang terbaik untuk tanaman kelapa sawit pada tahun 2005. Dari grafik di atas maka dapat diketahui bahwa tanggal tanam 11 Mei merupakan yang terbaik untuk tanaman kelapa sawit di tahun 2005. Berikut merupakan tabel analisis kebutuhan air untuk tanggal tanam 11 Mei 2005. Tabel 12. Analisis kebutuhan air tanggal tanam 11 Mei 2005 afdeling Tarisi. Fase Instalation Vegetative Flowering Yield Ripe Phenologic stage length days 55 85 120 90 Applied irrigation mm Actual crop Transp. mm 91.7 165.24 395.99 271.62 Transp. Deficit 29.04 33.83 0.25 7.77 Decrease of yield 5.81 27.06 0.25 3.88 Berdasarkan Tabel 12. dapat diketahui bahwa tanaman kelapa sawit apabila ditanam pada tanggal 11 Mei 2005, maka tambahan air irigasi sangat dibutuhkan pada fase vegetatif. Apabila pada fase tersebut tidak diberikan tambahan air maka akan terjadi penurunan hasil sebesar 27.06. Besarnya persentase penurunan hasil dapat dikurangi dengan memberikan tambahan air irigasi sebesar 50. Jumlah air yang diberikan selama fase vegetatif 85 hari sebesar 87.46 mm, atau 1 mmhari atau 1 literm 2 hari. Apabila setiap pohon kelapa sawit mampu menyerap air dengan radius 2 x 2 m maka air yang dibutuhkan untuk satu pohon adalah 4 liter airm 2 hari, atau 40,000 liter airhahari. Jumlah air tersebut diberikan selama 85 hari, mulai dari hari ke-56 sampai hari ke-140 setelah tanaman dipindah ke lapangan. Dengan pemberian air irigasi tersebut kemungkinan penurunan hasil dapat ditekan menjadi sebesar 12.13 lihat Lampiran 17. Simulasi menggunakan program CWB untuk Gunung Sulah tahun dengan curah hujan tinggi 2005 didapatkan masa tanam terbaik pada 65 tanggal 1 Mei dengan kebutuhan air tanaman hanya berasal dari curah hujan saja. Berikut merupakan grafik hasil simulasinya. Gambar 20. Grafik masa tanam terbaik tahun 2005 afdeling G. Sulah. Berdasarkan Gambar 20. dapat ditentukan masa tanam yang terbaik yaitu dengan mencari RLY terkecil dan menetapkan nilai ETRETM yang mendekati angka 1. Dimana ETRETM merupakan nilai kecukupan air pada tanaman yang berhubungan dengan kehilangan hasil, sedangkan RLY merupakan persentase kehilangan hasil. Dengan demikian dapat ditentukan tanggal tanam yang terbaik untuk tanaman kelapa sawit pada tahun 2005. Dari grafik di atas maka dapat diketahui bahwa tanggal tanam 1 Mei merupakan yang terbaik untuk tanaman kelapa sawit di tahun 2005. Berikut merupakan tabel analisis kebutuhan air untuk tanggal tanam 1 Mei 2005. Tabel 13. Analisis kebutuhan air tanggal tanam 1 Mei 2005 G. Sulah. Fase Instalation Vegetative Flowering Yield Ripe Phenologic stage length days 55 85 120 90 Applied irrigation mm Actual crop Transp. mm 63.68 125.01 381.08 229.15 Transp. Deficit 50.77 48.25 3.63 23.77 Decrease of yield 10.15 38.6 3.63 11.89 66 Berdasarkan Tabel 13. dapat diketahui bahwa tanaman kelapa sawit apabila ditanam pada tanggal 1 Mei 2005, maka tambahan air irigasi sangat dibutuhkan pada fase vegetatif. Apabila pada fase tersebut tidak diberikan tambahan air maka akan terjadi penurunan hasil sebesar 38.6. Besarnya persentase penurunan hasil dapat dikurangi dengan memberikan tambahan air irigasi sebesar 75. Jumlah air yang diberikan selama fase vegetatif 85 hari sebesar 180.74 mm, atau 2.1 mmhari atau 2.1 literm 2 hari. Apabila setiap pohon kelapa sawit mampu menyerap air dengan radius 2 x 2 m maka air yang dibutuhkan untuk satu pohon adalah 8.4 liter airm 2 hari, atau 84,000 liter airhahari. Jumlah air tersebut diberikan selama 85 hari, mulai dari hari ke-56 sampai hari ke-140 setelah tanaman dipindah ke lapangan. Dengan pemberian air irigasi tersebut kemungkinan penurunan hasil dapat ditekan menjadi sebesar 8.53 lihat Lampiran 20.

C. Kesesuaian Sistem Irigasi untuk Perkebunan Kelapa Sawit

Dokumen yang terkait

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tegakan Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Umur 10 Tahun di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Putri Hijau, Kabupaten Langkat

3 83 102

Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit ( Elaeis Guineensis Jacq.) Dengan Menggunakan Media Sekam Padi dan Frekuensi Penyiraman di Main Nursery

10 98 74

Studi Sebaran Akar Tanaman Kelapa Sawit(Elaeis guineensis Jacq.) Pada Lahan Gambut Di Perkebunan PT. Hari Sawit Jaya Kabupaten Labuhan Batu

6 87 123

Studi Karakteristik Ganoderma Boninense Pat. Pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) Di Lahan Gambut

9 86 83

Indeks Keanekaragaman Jenis Serangga Pada Pertanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Di Kebun Tanah Raja Perbaungan PT. Perkebunan Nusantara III

6 91 53

Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery

4 33 67

Hubungan Antara Tinggi Tanaman Varietas Kelapa Sawit (Elaeis quineensis Jaeq) dengan Kualitas Tandan

0 52 93

Model pendugaan cadangan karbon pada kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) umur 5 tahun di perkebunan kelapa sawit PT. Putri Hijau, Kabupaten Langkat.

6 77 76

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tegakan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Umur 15 Tahun di Perkebunan Kelapa Sawit Putri Hijau, Besitang Sumatera Utara

5 61 75

Analisis kebutuhan air tanaman jarak pagar dengan menggunakan program CWP (Crop Water Balance) sebagai aplikasi teknologi di perkebunan Condong-Garut, Jawa Barat

0 14 91