41
IV. KEADAAN UMUM PERKEBUNAN CONDONG
A. Kondisi lapangan PT. Condong Garut
PT.  Perkebunan  Condong  Garut  merupakan  salah  satu  pengolahan yang  bergerak  dalam  pengolahan  kelapa  sawit,  pengolahan  karet,  namun
sekarang  ditambah  lagi  pengolahan  nilam  dan  jarak  pagar  yang  baru dikembangkan  pada  tahun  2005.  Dalam  upaya  mempermudah  serta
memperlancar  tugas  dan  tanggung  jawab  PT.  Perkebunan  Condong  Garut telah  membuat  struktur  organisasi.  Hal  ini  dimaksudkan  sebagaimana  telah
dikatakan oleh Hadi Boedianto, agar tenaga dapat bekerja secara harmonis dan efisien. Hadi Boedianto, 1984 dalam Putri S, 2006
PT.  Perkebunan  Condong  Garut  dalam  pengoperasian  pengolahan mengolah 2 komoditi  yaitu :  komoditi  kelapa sawit  yang terletak di Cipaten,
desa  Cigadog  Kecamatan  Cikelet  kabupaten  Garut.  Sedangkan  pengolahan karet  terdapat  di  dua  lokasi  pabrik  yaitu  :  pengolahan  karet  Cimari  dan
pengolahan  karet  di  Cikadondong.  Namun  saat  ini  sedang  dilakukan pengembangan  jarak  dan  nilam  sehingga  ada  4  komoditi  yang  ada  sekarang.
Kantor  pusat  terletak  di  Cimari  desa  Cigadog  kecamatan  Cikelet  kabupaten Garut.
Letak PT. Perkebunan Condong Garut terletak pada ketinggian 200 m diatas permukaan laut dengan letak tanaman  kelapa sawit, jarak pagar, nilam
dan karet yang berbukit-bukit dan terletak di sebelah selatan kota Garut.
B.  Sejarah Berdirinya PT. Perkebunan Condong Garut
Awalnya perkebunan Condong adalah milik perusahaan swasta Inggris yang  berkedudukan  di  London,  sedangkan  yang  mengurusnya  adalah
N.V.J.WATTY. yang berkedudukan di Jakarta. Sejak tahun 1900 telah dibuka, namun secara resmi akte pendiriannya
adalah tahun 1910. Tanaman pokoknya adalah karet. Pada penjajahan Jepang perkebunan  ini dikuasai oleh Jepang. Namun setelah Jepang angkat kaki dari
bumi  Indonesia  maka  PT.  Condong  Garut  kembali  ke  pemiliknya  yaitu inggris,  meskipun  pelaksana-pelaksananya  adalah  orang-orang  Belanda.  PT.
Condong Garut mengalami reorganisasi yaitu :
42
  September 1963 : perkebunan ini dibawah pengawasan pemerintah karena Republik  Indonesia  bertentangan  dengan  pemerintah  Inggris  akibat
beerdirinya  Negara  kerajaan  Malaysia  yang  dianggap  Negara  buatan inggris.
  April  1964  :  akibat  konfrontasi  dengan  Malaysia,  semua  perusahaan Inggris dinasionalisasikan, perkebunan Condong masuk P.P Dwikora V.
  Mei  1968  :  sebagai  tindak  lanjut pemulihan  dengan  inggris  maka  semua perusahaan inggris dikembalikan lagi. Perkebunan Condong dikembalikan
lagi ke pemiliknya yang baru NV TELOREJO UNITED PLANTATIONS LTD dikuasakan kepada perusahaan swasta nasional yaitu PT. Air Murni.
  Juli  1969  :  terjadi  persengketaan  antara  NV  Telogorejo  sebagai  pemilik dengan  PT  Air  Murni  sebagai  pemegang  kuasa,  saling  memperebutkan
Perkebunan Condong.   April  1970  :  untuk  melerai  persengketaan  keduanya,  maka  oleh
pemerintah  diambil  alih  perkebunan  ini.  Kemudian  menunjuk  PT Perkebunan  XII  untuk  menguasai  dan  mengusahakan  Perkebunan
Condong.   Maret  1972  :  perkebunan  diserahkan  kembali  kepada  pemiliknya  yang
dalam hal  ini pemilik  yang baru  yaitu PT Condong Garut. Persengketaan antara  PT  Air  Murni  dengan  pemilik  PT  Condong  Garut  diselesaikan
melalui pengadilan. PT Condong Garut dibawah Pimpinan Halim Sutanto.   Mei  1975  :  PT  Condong  Garut  mengalami  perubahan  kepemilikannya
yaitu dibawah PT REJOSARI BUMI dan YANITA INDONESIA.   September 1991 :  PT Condong Garut mengalami perubahan  kepemilikan
lagi yaitu dibawah PT PANCA PERMATA HARAPAN.   Tahun 1972 merupakan hari jadi PT Condong Garut, hingga saat ini tahun
2007 menjadi perkebunan milik swasta.
43
C. Administrasi Wilayah