Program WARM Program CWB dan WARM

27 b Menghitung persentase kehilangan hasil tanaman pangan setiap skenario tanggal tanam c Menentukan saat tanam berdasarkan indeks kecukupan air dan persentase kehilangan hasil. Akan tetapi, dalam penggunaannya program ini kurang praktis dan rumit karena melalui beberapa tahapan yang panjang dimana sistem informasi iklim, tanaman, dan tanah diinput ke MS-Acces, sementara untuk memprediksi hasil dan karakteristik kendala air kita harus berpindah ke dalam format excel. Data masukan yang digunakan dalam analisis dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu : a Data iklim harian, yang meliputi curah hujan, suhu udara maksimum, suhu udara minimum, suhu udara rata-rata dan evapotranspirasi ETo. b Data tanaman, yang meliputi tanggal tanam, umur tanaman, umur pada setiap fase pertumbuhan tanaman initial, crop development, mid season dan late, umur pada setiap fase fenologi instalation, vegetative stage, flowering, yield formation dan ripening, ketinggian tanaman maksimum, kedalaman akar maksimum, koefisien toleransi tanaman terhadap cekaman air dan koefisen tanaman Kc pada setiap fase. c Data tanah, yang meliputi kadar air kapasitas lapang, kadar air titik layu permanen, total air tersedia dan total evaporasi.

2. Program WARM

Untuk menyederhanakan proses pada program CWB Water and Agroclimate Management Program yang kurang praktis dan pengembangan output, maka dilakukan kegiatan redesain buletin agroklimat sehingga dihasilkan software yang lebih mudah digunakan user friendly dan memiliki manfaat yang lebih luas. Software program ini dibuat dengan cara memodifikasi program CWB oleh Balitklimat. Tujuan dari program ini adalah menduga pengaruh iklim terhadap berbagai tanaman. Dalam program WARM dapat dilakukan skenario penentuan tanggal tanam terbaik dan skenario penentuan irigasi. Skenario irigasi 28 volume dan interval irigasi ditentukan dengan menggunakan batasan seperti : irigasi diberikan pada saat tidak terjadi hujan, irigasi diberikan pada saat transpirasi aktual tanaman lebih rendah dari transpirasi potensialnya sehingga mengakibatkan potensi kehilangan hasil melebihi batas toleransi 5-20. WARM dibangun dari kelompok database yang memuat informasi data iklim, tanah dan tanaman merupakan data input yang terintegrasi dalam program neraca air tanaman. Parameter masukan yang digunakan pada program ini adalah database ikim, database tanaman, database pola tanam dan database kondisi tanah. Sedangkan keluarannya berupa perencanaan waktu tanam dan penentuan volume serta interval irigasi. Kelebihan yang dimiliki oleh program WARM antara lain :  Lebih mudah di-update dan di-maintain  Mempunyai data koleksi Balitklimat 74 stasiun yang telah terintegrasi dengan Database Iklim Nasional – Balitklimat secara spasial dan temporal  Pengoperasian WARM yang user friendly karena didukung konsep WIZARD tuntunan per langkah  Mempunyai simulasi pemberian air suplementer berdasarkan skenario:  Interval tetap  Kehilangan hasil per hari  Persentase kebutuhan irigasi Selain kelebihan yang dimilikinya, program WARM juga masih memiliki beberapa kekurangan seperti :  Beberapa istilah dan singkatan yang digunakan dalam pengoperasian WARM masih dalam bahasa inggris sehingga memerlukan pengetahuan lanjut mengenai CWB Crop Water Balance versi Cirad, Prancis tersedia dalam Panduan WARM format doc  Algoritma Simulasi Hujan masih menggunakan pendekatan rata-rata mean dan peluang kemungkinan hujan secara manual  Tidak didukung sistem operasi dibawah Windows XP Home  Tidak mendukung tanaman yang berusia lebih dari 365 hari 29  Tidak mentolerir data iklim kosong Program ini merupakan penyempurnaan dari program neraca air yang sudah ada dengan penambahan beberapa model, yaitu penentuan waktu tanam dan pemberian irigasi optimal. Perangkat lunak ini diharapkan lebih mudah digunakan dan luaran yang dihasilkan lebih bermanfaat untuk perencanaan pertanian.

C. Kebutuhan Air Tanaman

Dokumen yang terkait

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tegakan Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Umur 10 Tahun di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Putri Hijau, Kabupaten Langkat

3 83 102

Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit ( Elaeis Guineensis Jacq.) Dengan Menggunakan Media Sekam Padi dan Frekuensi Penyiraman di Main Nursery

10 98 74

Studi Sebaran Akar Tanaman Kelapa Sawit(Elaeis guineensis Jacq.) Pada Lahan Gambut Di Perkebunan PT. Hari Sawit Jaya Kabupaten Labuhan Batu

6 87 123

Studi Karakteristik Ganoderma Boninense Pat. Pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) Di Lahan Gambut

9 86 83

Indeks Keanekaragaman Jenis Serangga Pada Pertanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Di Kebun Tanah Raja Perbaungan PT. Perkebunan Nusantara III

6 91 53

Perubahan Pola Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis, Jacq) Dengan Pemberian ZPT Atonik Pada Media Campuran Pasir Dengan Blotong Tebu Di Pre Nursery

4 33 67

Hubungan Antara Tinggi Tanaman Varietas Kelapa Sawit (Elaeis quineensis Jaeq) dengan Kualitas Tandan

0 52 93

Model pendugaan cadangan karbon pada kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) umur 5 tahun di perkebunan kelapa sawit PT. Putri Hijau, Kabupaten Langkat.

6 77 76

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tegakan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Umur 15 Tahun di Perkebunan Kelapa Sawit Putri Hijau, Besitang Sumatera Utara

5 61 75

Analisis kebutuhan air tanaman jarak pagar dengan menggunakan program CWP (Crop Water Balance) sebagai aplikasi teknologi di perkebunan Condong-Garut, Jawa Barat

0 14 91