59
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dipaparkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan dari hasil penelitian mengenai keefektifan konseling individu
menggunakan pendekatan realita untuk mengubah self acceptance pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bantarbolang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Mei 2013 sampai dengan Juni 2013 di SMP Negeri 1 Bantarbolang.
4.1 Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka pada hasil penelitian ini akan dipaparkan 1 gambaran self acceptance siswa kelas VIII
sebelum mengikuti konseling individu realita pre test, 2 gambaran self acceptance siswa kelas VIII setelah mengikuti konseling individu realita post
test, 3 deskripsi proses konseling individu serta 4 perbedaan self acceptance siswa kelas VIII sebelum dan setelah mengikuti konseling individu realita.
4.1.1 Gambaran Self Acceptance Siswa Kelas VIII Sebelum Diberi Konseling
Individu Realita
Gambaran self acceptance siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bantarbolang sebelum diberikan konseling individu pendekatan realita diketahui melalui proses
pre-test dengan menggunakan skala self acceptance. Jumlah item skala self acceptance yang diisi sebanyak 48 item. Hal ini dilakukan untuk mencari dan
mengetahui siswa yang mempunyai kriteria self acceptance rendah yang
selanjutnya akan diberi treatment berupa layanan konseling individu realita. Hasil dari pengisian skala self acceptance selanjutnya diperoleh data yang menjadi dasar
pengambilan sampel penelitian. Dalam hasil pre test terdapat enam anak yang mempunyai self acceptance rendah yang disajikan pada tebel sebagai berikut ini.
Tabel 4.1 Hasil Pre-test Self Acceptance Tiap Konseli
No. Kode
Responden Pre-test
Skor Kategori
1. S-1
106 44
Rendah 2.
S-2 118
49 Rendah
3. S-3
95 40
Rendah 4.
S-4 122
51 Rendah
5. S-5
123 51
Rendah 6.
S-6 124
52 Rendah
Gambaran self acceptance siswa sebelum diberikan konseling individu realita, lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 4.1.
Grafik 4.1 Pre Test Self Acceptance
Y
X
Berdasarkan tabel 4.1 tentang tingkat self acceptance yang ditetapkan, menunjukkan klien S-1 memiliki persentase 44 yang termasuk dalam kategori
rendah, S-2 dengan 49 termasuk dalam kategori rendah, S-3 dengan 40 termasuk dalam kategori rendah, S-4 dengan 51 termasuk dalam kategori
rendah, S-5 dengan 51 termasuk dalam ketegori rendah, dan S-6 dengan 52 termasuk kategori rendah. Dari keenam siswa yang menjadi subyek, S-3
merupakan klien yang mendapatkan nilai pre-test paling rendah. Hal ini berarti S- 3 mempunyai masalah rendahnya penerimaan diri paling rendah diantara subyek
yang lainnya. Dari hasil pre-test keenam siswa diperoleh persentase rata-rata 48 maka dapat diketahui bahwa siswa-siswa tersebut rata-rata memiliki tingkat
penerimaan diri yang rendah.
Tabel 4.2 Hasil Pre-test Self Acceptance Per Indikator
No. Indikator
Kode Responden Rata-
rata Kategori
S-1 S-2
S-3 S-4
S-5 S-6
1. Memiliki
gambaran yang positif
tentang dirinya.
45 46 46 48 51 58 49 Rendah
2. Dapat
mengatur dan dapat
bertoleransi dengan rasa
frustasi dan kemarahannya.
44 44 38 53 51 51 46,8 Rendah
3. Dapat
berinteraksi dengan orang
lain tanpa memusuhi
mereka apabila orang lain
menyampaikan
43 47 40 49 53 51 47,2 Rendah
kritik. 4.
Dapat mengatur
keadaan emosi mereka.
45 58 37 53 52 52 49,5 Rendah
Tabel 4.2 menunjukkan persentase tingkat self acceptance siswa sebelum diberi perlakuan. Adapun hasilnya yaitu pada indikator memiliki gambaran yang
positif tentang dirinya persentase rata-ratanya 49, pada indikator dapat mengatur dan dapat bertoleransi dengan rasa frustasi dan kemarahannya dengan
persentase 46,8, pada indikator dapat berinteraksi dengan orang lain tanpa memusuhi mereka apabila orang lain menyampaikan kritik dengan persentase
47,2, pada indikator dapat mengatur keadaan emosi mereka dengan persentase 49,5.
Persentase hasil pre-test tiap indikator pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa pada indikator ke-4, yaitu dapat mengatur keadaan emosi mereka menunjukan
persentase tertinggi pada kategori rendah yaitu sebesar 49,5. Sedangkan pada indikator ke-2, yaitu dapat mengatur dan dapat bertoleransi dengan rasa frustasi
dan kemarahannya menunjukan persentse terendah yaitu sebesar 46,8.
4.1.2 Gambaran Self Acceptance Siswa Kelas VIII Setelah Diberikan