Uji Validitas Uji Reliabilitas

Sugiyono 2008:320 menyatakan bahwa “wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun secara sistematis dan l engkap untuk pengumpulan datanya.” Pedoman wawancara yang digunakan hanya garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan berdasarkan pada langkah-langkah konseling individu dengan pendekatan realita. Wawancara tidak terstruktur ini dilakukan saat proses konseling berlangsung.

3.6 Uji Instrumen Penelitian

Kriteria instrumen yang baik harus memenuhi harus memenuhi dua persyaratan penting, yaitu valid dan reliabel. Maka, untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen dapat dilakukan seperti yang dijelaskan berikut ini.

3.6.1 Uji Validitas

Menurut Arikunto 2006:144 “validitas adalah alat ukur yang menunjukan tingkat- tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.” Validitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah validitas konstruk, yaitu konsep validitas yang berangkat dari konstruksi teoritik tentang variabel yang hendak diukur oleh jenis alat ukur. Konstruksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah self acceptance. Pengujian validitas alat ukur ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan tiap skor pada item dengan skor totalnya. Setelah data ditabulasikan maka pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen. Oleh karena itu, untuk mendapatkan koefisien korelasi antar skor item dengan skor total digunakan teknik korelasi product moment dari Pearson. Teknik korelasi product moment digunakan pada penelitian ini dikarenakan data variabel dalam penelitian ini berbentuk data interval dan sumber data dari dua variabel atau lebih adalah sama. Rumus korelasi yang digunakan untuk menguji validitas adalah rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu: 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rxy Keterangan: r xy = Koefisien pada kondisi X dan Y N = Jumlah responden X = Jumlah skor butir Y = Jumlah skor total Y X = Jumlah perkalian skor item dengan skor total 2 X = Jumlah kuadrat butir 2 Y = Jumlah kuadrat total Sugiyono, 2007:213 Dalam penelitian ini menggunakan taraf signifikansi sebesar 5. Analisis butir dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal dalam instrumen dengan cara yaitu skor-skor yang ada dalam butir soal dikorelasikan dengan skor total, kemudian dibandingkan pada taraf signifikansi 5. Item dinyatakan valid jika r hitung r tabel sedangkan item tidak valid jika r hitung r tabel.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas merujuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena alat tersebut sudah baik. Instrumen yang dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya pula Arikunto, 2006:178. Untuk mencari reliabilitas digunakan rumus Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian. Adapun rumus Alpha adalah sebagai berikut: 2 2 11 1 1 t b k k r Keterangan : 2 b = Jumlah varian butir k = Jumlah butir angket 2 t = Varians skor total r 11 = Koefisien reliabilitas Sugiyono, 2007:282 Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya antara 0 sampai 1.00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1.00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya, sebaliknya semakin rendah reliabilitasnya mendekati angka 0, berarti semakin rendah reliabilitasnya. Dari uji reliabilitas dengan menggunakan program Microsoft Excel diperoleh koefisien sebesar 0,960 sehingga skala ini reliabel untuk digunakan dalam penelitian.

3.7 Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUKADANA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN AJARAN 2012/2013

0 7 59

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 3 KENDAL TAHUN AJARAN 2012 2013

0 12 235

UPAYA MENINGKATKAN SELF ESTEEM PADA SISWA YANG MENGALAMI PENGABAIAN ORANG TUA MELALUI KONSELING REALITAS PADA SISWA DI KELAS VIII G SMP NEGERI 13 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013

3 20 368

PENDEKATAN KONSELING REALITA DALAM MENGUBAH KONSEP DIRI NEGATIF SISWA BROKEN HOME (Penelitian Pada Siswa SMP Negeri 2 Bantarbolang Pemalang Tahun Ajaran 2010 2011)

8 21 251

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA MELALUI KONSELING EKLEKTIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SUPERHERO PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KEJURUAN MUDA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 3 32

PENGARUH KONSELING INDIVIDUAL REALITA UNTUK MENINGKATKAN HARGA DIRI SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA SINGLE PARENT PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 5 25

MENINGKATKAN HARGA DIRI SISWA MELALUI PENERAPAN KONSELING REALITA DI KELAS XI SMA NEGERI 19 MEDAN KECAMATAN SERUWAI BELAWAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 30

(ABSTRAK) PENDEKATAN KONSELING REALITA DALAM MENGUBAH KONSEP DIRI NEGATIF SISWA BROKEN HOME (Penelitian Pada Siswa SMP Negeri 2 Bantarbolang Pemalang Tahun Ajaran 2010/2011).

0 0 2

PENINGKATAN PENGUNGKAPAN DIRI (SELF-DISCLOSURE) MELALUI KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE THERAPY PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 BANTUL TAHUN AJARAN 2013/2014.

1 4 296

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS POSTER MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 1 BANTARBOLANG KABUPATEN PEMALANG

0 1 12