Tujuan Konseling Realita Konsep Konseling Realita

“kebahagiaan untuk mencintai dan dicintai serta kebutuhan untuk merasakan bahwa kita berguna baik bagi kita sendiri maupun orang lain.” Pandangan tentang manusia mencakup pernyataan bahwa suatu “kekuatan pertumbuhan” mendorong kita untuk berusaha mencapai suatu identitas keberhasilan. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manusia adalah agen yang menentukan dirinya sendiri. Prinsip tersebut mengartikan bahwa setiap manusia memikul tanggung jawab untuk menerima konsekuensi-konsekuensi dari tingkah lakunya sendiri. Keberhasilan individu dalam memenuhi kebutuhan dasarnya akan memberikan identitas berhasil pada dirinya, sedangkan kegagalan akan pemenuhan kebutuhan dasar menyebabkan individu mengembangkan identitas gagal.

2.3.4 Tujuan Konseling Realita

Konseling realita memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan konseling realita terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum konseling realita adalah : a. Membantu individu mencapai otonomi b. Membantu individu dalam menentukan dan memperjelas tujuan individu. c. Membantu individu menemukan alternatif-alternatif dalam mencapai tujuan-tujuan, namun individu tersebut yang menetapkan tujuan-tujuan terapi ini. Sedangkan tujuan khusus dari konseling realita harus diungkapkan dari segi konsep tanggung jawab individual alih-alih dari segi tujuan-tujuan bagi dirinya sendiri. Hal ini seperti yang dikemukakan Corey 2007: 270 “klien dituntut bertanggung jawab dalam pemenuhan tujuan-tujuan klien dalam melaksanakan rencana- rencananya secara mandiri.” Tujuan konseling realita menurut Fauzan 1994: 35-36 adalah: 1 Membantu individu mencapai otonomi. 2 Membantu individu dalam mengartikan dan memperluas tujuan-tujuan hidup mereka. 3 Membantu individu menemukan kebutuhannya dengan prinsip 3R, yaitu Right, responsibility dan reality. Glasser dalam Corey, 2007: 269 menyebutkan bahwa “mengajarkan tanggungjawab merupakan inti dalam konseling realita.” Tujuan umum terapi realita adalah membantu seseorang untuk mencapai otonomi. Pada dasarnya, otonomi adalah kematangan yang diperlukan bagi kemampuan seseorang untuk mengganti dukungan lingkungan dengan dukungan internal. Kematangan inimenyiratkan bahwa orang-orang mampu bertanggungjawab atas siapa mereka dan ingin menjadi apa mereka serta mengembangkan rencana-rencana yang bertanggungjawab individual dari segi tujuan-tujuan realita karena klien harus menentukan tujuan-tujuan itu bagi dirinya sendiri. Dengan demikian, konseling realita membantu individu atau klien untuk dapat menentukan pilihan-pilihan dalam kehidupannya serta mampu mempertanggung jawabkan pilihannya tersebut dalam masa sekarang maupun pada masa yang akan datang dan meningkatkan kualitas hidupnya. Dalam penelitian ini, tujuan konseling realita adalah untuk membentuk pribadi yang mampu menerima dirinya, menyesuaikan diri terhadap lingkungan, percaya diri, mampu berpikir positif dan mampu menerima masukan baik itu berupa saran ataupun kritik dari orang lain sehingga memiliki kapasitas untuk menghadapi segala tantangan permasalahan hidup.

2.3.4 Peran Konselor

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUKADANA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN AJARAN 2012/2013

0 7 59

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 3 KENDAL TAHUN AJARAN 2012 2013

0 12 235

UPAYA MENINGKATKAN SELF ESTEEM PADA SISWA YANG MENGALAMI PENGABAIAN ORANG TUA MELALUI KONSELING REALITAS PADA SISWA DI KELAS VIII G SMP NEGERI 13 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013

3 20 368

PENDEKATAN KONSELING REALITA DALAM MENGUBAH KONSEP DIRI NEGATIF SISWA BROKEN HOME (Penelitian Pada Siswa SMP Negeri 2 Bantarbolang Pemalang Tahun Ajaran 2010 2011)

8 21 251

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA MELALUI KONSELING EKLEKTIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SUPERHERO PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KEJURUAN MUDA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 3 32

PENGARUH KONSELING INDIVIDUAL REALITA UNTUK MENINGKATKAN HARGA DIRI SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA SINGLE PARENT PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 5 25

MENINGKATKAN HARGA DIRI SISWA MELALUI PENERAPAN KONSELING REALITA DI KELAS XI SMA NEGERI 19 MEDAN KECAMATAN SERUWAI BELAWAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 30

(ABSTRAK) PENDEKATAN KONSELING REALITA DALAM MENGUBAH KONSEP DIRI NEGATIF SISWA BROKEN HOME (Penelitian Pada Siswa SMP Negeri 2 Bantarbolang Pemalang Tahun Ajaran 2010/2011).

0 0 2

PENINGKATAN PENGUNGKAPAN DIRI (SELF-DISCLOSURE) MELALUI KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE THERAPY PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 BANTUL TAHUN AJARAN 2013/2014.

1 4 296

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS POSTER MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 1 BANTARBOLANG KABUPATEN PEMALANG

0 1 12