Gambaran Self Acceptance Siswa Kelas VIII Setelah Diberikan

kritik. 4. Dapat mengatur keadaan emosi mereka. 45 58 37 53 52 52 49,5 Rendah Tabel 4.2 menunjukkan persentase tingkat self acceptance siswa sebelum diberi perlakuan. Adapun hasilnya yaitu pada indikator memiliki gambaran yang positif tentang dirinya persentase rata-ratanya 49, pada indikator dapat mengatur dan dapat bertoleransi dengan rasa frustasi dan kemarahannya dengan persentase 46,8, pada indikator dapat berinteraksi dengan orang lain tanpa memusuhi mereka apabila orang lain menyampaikan kritik dengan persentase 47,2, pada indikator dapat mengatur keadaan emosi mereka dengan persentase 49,5. Persentase hasil pre-test tiap indikator pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa pada indikator ke-4, yaitu dapat mengatur keadaan emosi mereka menunjukan persentase tertinggi pada kategori rendah yaitu sebesar 49,5. Sedangkan pada indikator ke-2, yaitu dapat mengatur dan dapat bertoleransi dengan rasa frustasi dan kemarahannya menunjukan persentse terendah yaitu sebesar 46,8.

4.1.2 Gambaran Self Acceptance Siswa Kelas VIII Setelah Diberikan

Konseling Individu Realita Gambaran self acceptance siswa kelas VIII setelah diberikan konseling individu pendekatan realita dikehui melalui proses post test dengan menggunakan skala self acceptance. Hasil Post-test selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.3 Hasil Post-test self acceptance Siswa No. Kode Responden Post-test Skor Kategori

1. S-1

166 69 Tinggi 2. S-2 163 68 Sedang

3. S-3

115 48 Rendah 4. S-4 174 73 Tinggi

5. S-5

132 54 Sedang 6. S-6 168 70 Tinggi Gambaran self acceptance siswa SMP Negeri 1 Bantarbolang setelah diberikan konseling individu realita, lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 4.2. Grafik 4.2 Post Test Self Acceptance Dari Tabel 4.3, dapat dekahui self acceptance siswa kelas VIII menunjukkan klien S-1 memiliki persentase 69 yang termasuk dalam kategori tinggi, S-2 dengan 68 termasuk dalam kategori sedang, S-3 dengan 48 Y X termasuk dalam kategori rendah, S-4 dengan 73 termasuk dalam kategori tinggi, S-5 dengan 54 termasuk dalam ketegori sedang, dan S-6 dengan 70 termasuk kategori tinggi. Dengan persentase rata-rata 64 maka dapat diketahui bahwa setelah diberi perlakuan siswa-siswa tersebut rata-rata memiliki tingkat self acceptance yang sedang. Rata-rata gambaran secara umum self acceptance siswa kelas VIII setelah diberikan layanan konseling individu realita ditinjau dari tiap indikator, disajikan dalam tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil Post-test Self Acceptance Per Indikator No. Indikator Kode Responden Rata- rata Kategori S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 S-6 1. Memiliki gambaran yang positif tentang dirinya. 66 66 51 75 52 71 63,5 Sedang 2. Dapat mengatur dan dapat bertoleransi dengan rasa frustasi dan kemarahannya. 73 69 49 71 51 67 63,3 Sedang 3. Dapat berinteraksi dengan orang lain tanpa memusuhi mereka apabila orang lain menyampaikan kritik. 67 64 46 70 56 71 62,3 Sedang 4. Dapat mengatur keadaan emosi mereka. 72 73 47 73 58 70 65,5 Sedang Tabel 4.4 menunjukkan persentase tingkat self acceptance siswa setelah dilakukan perlakuan. Adapun hasilnya adalah pada indikator memiliki gambaran yang positif tentang dirinya persentase rata-ratanya 63,5, pada indikator dapat mengatur dan dapat bertoleransi dengan rasa frustasi dan kemarahannya dengan persentase 63,3, pada indikator dapat berinteraksi dengan orang lain tanpa memusuhi mereka apabila orang lain menyampaikan kritik dengan persentase 62,3, pada indikator dapat mengatur keadaan emosi mereka dengan persentase 65,5. Persentase hasil post-test tiap indikator pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa indikator self acceptance yang mempunyai persentase rata-rata paling tinggi adalah indikator nomor 4, yaitu dapat mengatur keadaan emosi mereka. Persentase yang diperoleh sebesar 65,5 yang termasuk dalam kategori sedang. Sedangkan persentase paling rendah terdapat pada indikator nomor 3, yaitu dapat berinteraksi dengan orang lain tanpa memusuhi mereka apabila orang lain menyampaikan kritik, dengan persentase 62,3 yang termasuk dalam kategori sedang.

4.1.3 Deskripsi Proses Konseling

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUKADANA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN AJARAN 2012/2013

0 7 59

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 3 KENDAL TAHUN AJARAN 2012 2013

0 12 235

UPAYA MENINGKATKAN SELF ESTEEM PADA SISWA YANG MENGALAMI PENGABAIAN ORANG TUA MELALUI KONSELING REALITAS PADA SISWA DI KELAS VIII G SMP NEGERI 13 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013

3 20 368

PENDEKATAN KONSELING REALITA DALAM MENGUBAH KONSEP DIRI NEGATIF SISWA BROKEN HOME (Penelitian Pada Siswa SMP Negeri 2 Bantarbolang Pemalang Tahun Ajaran 2010 2011)

8 21 251

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA MELALUI KONSELING EKLEKTIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SUPERHERO PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KEJURUAN MUDA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 3 32

PENGARUH KONSELING INDIVIDUAL REALITA UNTUK MENINGKATKAN HARGA DIRI SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA SINGLE PARENT PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 5 25

MENINGKATKAN HARGA DIRI SISWA MELALUI PENERAPAN KONSELING REALITA DI KELAS XI SMA NEGERI 19 MEDAN KECAMATAN SERUWAI BELAWAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 30

(ABSTRAK) PENDEKATAN KONSELING REALITA DALAM MENGUBAH KONSEP DIRI NEGATIF SISWA BROKEN HOME (Penelitian Pada Siswa SMP Negeri 2 Bantarbolang Pemalang Tahun Ajaran 2010/2011).

0 0 2

PENINGKATAN PENGUNGKAPAN DIRI (SELF-DISCLOSURE) MELALUI KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE THERAPY PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 BANTUL TAHUN AJARAN 2013/2014.

1 4 296

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS POSTER MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 1 BANTARBOLANG KABUPATEN PEMALANG

0 1 12