berarti  aktif  secara  fisik  ketika  belajar  dan  memanfaatkan  indra  sebanyak mungkin. Model pembelajaran SAVI yang menganut metode accelerated learning
disarankan untuk mengelola pembelajaran dalam kelas Meier, 2002.
2.1.4  Model Pembelajaran SAVI
SAVI  singkatan  dari  Somatik,  Auditori,  Visual,  dan  Intelektual.  Teori Pembelajaran  SAVI  menganut  aliran  ilmu  kognitif  modern  yang  menyatakan
belajar  yang  paling  baik adalah melibatkan  emosi,  seluruh  tubuh, semua  indera, dan segenap kedalaman serta keluasan pribadi, menghormati gaya belajar individu
lain  dengan  menyadari  bahwa  orang  belajar  dengan  cara-cara  yang  berbeda. Menurut Suyatno 2009: 65, model SAVI merupakan model yang memanfaatkan
alat  indra  belajar  siswa  semaksimal  mungkin.  Pembelajaran  akan  berlangsung optimal  jika  keempat  komponen  SAVI  dapat  dilaksanakan  dengan  terpadu  saat
proses pembelajaran.
2.1.4.1 Prinsip Dasar
Dikarenakan  model  SAVI  sejalan  dengan  metode  Accelerated  Learning, maka prinsipnya juga sejalan dengan AL yaitu:
1 pembelajaran melibatkan seluruh pikiran dan tubuh, 2 pembelajaran berarti berkreasi bukan mengkonsumsi,
3 kerjasama membantu proses pembelajaran, 4 belajar berasal dari mengerjakan pekerjaan itu sendiri dengan umpan balik,
5 emosi positif sangat membantu pembelajaran Herdian, 2009.
2.1.4.2  Karakteristik
Sesuai  dengan  singkatan  dari  SAVI  sendiri  yaitu  Somatik,  Auditori, Visual,  dan  Intelektual,  maka  karakteristiknya  ada  empat  bagian. Bagian-bagian
tersebut dijelaskan sebagai berikut. 2.1.4.2.1  Somatik
Somatik  berasal  dari  bahasa  yunani  yaitu  tubuh  –  soma.  Sehingga pembelajaran  somatik  adalah  pembelajaran  yang  memanfaatkan dan  melibatkan
tubuh  Meier,  2002:  93.  Belajar  dengan  melibatkan  tubuh  memberikan  kesan lebih pada siswa dibandingkan dengan hanya mendengar materi yang disampaikan
oleh guru. 2.1.4.2.2  Auditori
Dalam  konteks  pembelajaran,  auditori  diartikan  belajar  dengan  cara mendengar  dan  berdiskusi  dengan  teman  ataupun  guru..  Pentingnya  mendengar
dalam  sebuah  diskusi  atau  pembelajaran  menuntut  guru  untuk  mengajak  siswa membicarakan  atau  mendiskusikan  apa  yang  sedang  mereka  pelajari.
Menyampaikan  apa  yang  dipelajari  siswa  dengan  suara.  Guru  juga  hendaknya mengajak  siswa  berdiskusi  saat  memecahkan  masalah,  membuat  model,
mengumpulkan informasi, dan menguasai keterampilan Meier, 2002: 95-96. 2.1.4.2.3  Visual
Visual  dalam  belajar  dapat  diartikan  dengan  mengamati  dan menggambarkan.  Terdapat  lebih  banyak  perangkat  untuk  memproses  informasi
visual  daripada  semua  indera  yang  lain  di  dalam  otak.  Setiap  siswa  yang menggunakan visualnya lebih mudah belajar jika dapat melihat apa yang sedang
dibicarakan seorang penceramah atau sebuah buku atau program computer. Secara khusus  pembelajaran  visual  mengajak  siswa  untuk  melihat  permasalahan  dari
dunia  nyata,  diagram,  presentasi  interktif,  dan  visualisasi  lain  ketika  belajar Meier, 2002: 97-99.
2.1.4.2.4  Intelektual Intelektual dalam belajar dapat dilaksanakan dengan memecahkan masalah
dan merenung. Siswa memikirkan cara dalam menyelesaiakan suatu permasalahan yang  ada  untuk  menambah  pengalaman  dan  kreativitas  dalam  belajar.  Siswa
melakukannya  dengan  pikiran  mereka  secara  internal  untuk  menciptakan hubungan, makna, rencana, dan nilai dari pengalaman tersebut. Hal ini diperkuat
dengan  makna  intelektual  adalah  bagian  diri  yang  merenung,  mencipta,  dan memecahkan masalah Meier, 2002: 99-100.
2.1.4.3  Kerangka Perencanaan Pembelajaran SAVI