Tingkat Kesukaran Soal Daya Pembeda Soal

Kriteria pengujian reliabilitas tes yaitu nilai r 11 dikonsultasikan dengan harga rtabel. Apabila r hitung r tabel , maka tes yang diujicobakan reliabel. Berdasarkan analisis tes ujicoba yang telah dilakukan, diperoleh r hitung = 0.7283. Dari tabel r product moment diperoleh r tabel untuk N = 23 dengan taraf signifikansi α = 5 adalah 0,3365. Karena r hitung r tabel dapat disimpulkan instrument yang telah diujicobakan reliabel. Proses perhitungan dapat dilihat pada lampiran 10.

3.5.2.3 Tingkat Kesukaran Soal

Ditinjau dari segi tingkat kesukaran, soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah juga tidak terlalu sukar Arikunto, 2007: 207. Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal tersebut antara 0,00 sampai dengan 1,00. Indeks kesukaran ini menunjukkan tingkat kesukaran soal. Rumus untuk menghitung tingkat kesukaran soal adalah: = ℎ ℎ = Klasifikasi indeks kesukaran soal adalah sebagai berikut. 1 Soal dengan TK = 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar. 2 Soal dengan TK = 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang. 3 Soal dengan TK = 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah. Arikunto, 2007:210. Berdasarkan hasil ujicoba dari 10 butir soal, diperoleh satu soal dengan kriteria sukar yaitu nomor 6. Diperoleh lima soal dengan kriteria sedang yaitu nomor 3, 7 ,8, 9, dan 10. Sedangkan soal dengan kriteria mudah adalah soal nomor 1, 2, 4, dan 5. Proses perhitungan dapat dilihat pada lampiran 11.

3.5.2.4 Daya Pembeda Soal

Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang kurang pandai berkemampuan rendah. Soal dikatakan baik apabila daya pembeda soal semakin besar. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi D Arikunto, 2007: 211. Rumus yang digunakan untuk menentukan indeks diskriminan pada butir soal uraian adalah: = − = − . Keterangan: D = daya beda soal, J A = banyaknya siswa kelompok atas, J B = banyaknya siswa kelompok bawah, B A = total nilai pada butir soal dari siswa kelompok atas, B B = total nilai pada butir soal dari siswa kelompok bawah, P A = proporsi jawaban benar dari siswa kelompok atas, P B = proporsi jawaban benar dari siswa kelompok bawah. Kalsifikasi D: 0,00 D ≤ 0,20 maka daya bedanya jelek, 0,20 D ≤ 0,40 maka daya bedanya cukup, 0,40 D ≤ 0,70 maka daya bedanya baik, 0,70 D ≤ 1,00 maka daya bedanya baik sekali, Arikunto, 2007: 211. Apabila nilai D negatif maka soal termasuk kriteria yang tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja. Dari hasil ujicoba soal yang telah dilaksankan, diperoleh tujuh soal dengan daya pembeda yang baik, yaitu soal nomor 1, 2, 5, 6, 7, 8, dan 10. Satu soal mempunyai daya pembeda dengan kriteria cukup, yaitu soal nomor 3. Sedangkan dua soal mempunyai daya pembeda dengan kriteria jelek, yaitu soal nomor 4 dan 9. Proses perhitungan dapat dilihat pada lampiran 12.

3.5.2.5 Instrumen Tes yang Digunakan