Kerangka Perencanaan Pembelajaran SAVI

dibicarakan seorang penceramah atau sebuah buku atau program computer. Secara khusus pembelajaran visual mengajak siswa untuk melihat permasalahan dari dunia nyata, diagram, presentasi interktif, dan visualisasi lain ketika belajar Meier, 2002: 97-99. 2.1.4.2.4 Intelektual Intelektual dalam belajar dapat dilaksanakan dengan memecahkan masalah dan merenung. Siswa memikirkan cara dalam menyelesaiakan suatu permasalahan yang ada untuk menambah pengalaman dan kreativitas dalam belajar. Siswa melakukannya dengan pikiran mereka secara internal untuk menciptakan hubungan, makna, rencana, dan nilai dari pengalaman tersebut. Hal ini diperkuat dengan makna intelektual adalah bagian diri yang merenung, mencipta, dan memecahkan masalah Meier, 2002: 99-100.

2.1.4.3 Kerangka Perencanaan Pembelajaran SAVI

Pembelajaran SAVI dapat dilakasanakan dalam empat tahap. Keempat tahap yang dimaksud adalah sebagai berikut. 2.1.4.3.1 Tahap persiapan Pada tahap ini guru membangkitkan minat siswa, memberikan sugesti positif pada pembelajaran, dan menempatkan mereka dalam situasi optimal untuk belajar. Secara spesifik tahap ini meliputi: 1 memberikan sugesi positif, 2 memberikan pernyataan yang memberi manfaat kepada siswa, 3 menyampaikan tujuan pembelajaran, 4 menciptakan lingkungan fisik, emosional, dan sosial yang positif, 5 menenangkan rasa takut dan menyingkirkan hambatan-hambatan belajar, 6 merangsang rasa ingin tahu siswa, dan 7 mengajak siswa terlibat penuh sejak awal. 2.1.4.3.2 Tahap Penyampaian Pada tahap ini guru hendaknya membantu siswa menemukan materi belajar yang baru dengan cara menarik, menyenangkan, relevan, dan melibatkan indera belajar. Hal- hal yang dapat dilakukan pada tahapan ini adalah sebagai berikut. 1 Pengamatan fenomena dunia nyata dilakukan dengan memberikan permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. 2 Pembelajaran dengan berdiskusi dan melibatkan seluruh indra pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan presentasi interaktif dan pembentukan kelompok belajar. 3 Latihan menemukan sendiri, berpasangan, atau berkelompok. Hal ini dapat dilakukan dengan bimbingan dari guru melalui CD pembelajaran atau LKPD dan juga dapat dilakukan dengan meminta siswa untuk bekerja dalam kelompok. 4 Pengalaman belajar di dunia nyata yang kontekstual dan memecahkan masalah. 2.1.4.3.3 Tahap Pelatihan Pada tahap ini guru hendaknya membantu siswa mengintegrasikan dan menyerap pengetahuan dan keterampilan baru dengan berbagai cara. Secara spesifik yang dapat dilakukan pada tahapan ini adalah sebagai berikut. 1 Penerapan dalam dunia nyata yang dapat dilakukan dengan memberikan soal yang berkaitan dengan permasalahan sehari-hari. 2 Aktivitas pemecahan masalah dengan memberikan permasalahan pada siswa. 3 Refleksi dan artikulasi individu. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan dan menyampaikan permasalahan di depan kelas kepada teman-temannya. 4 Menyelesaikan permasalahan secara berpasangan atau berkelompok. 2.1.4.3.4 Tahap Penampilan Hasil Pada tahap ini guru hendaknya membantu siswa menerapkan dan memperluas pengetahuan atau keterampilan baru mereka pada pekerjaan sehingga hasil belajar akan melekat dan penampilan hasil akan terus meningkat. Hal –hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut. 1 Aktivitas penguatan penerapan yang dapat dilakukan dengan memberikan soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang diselesaikan secara individu. 2 Pelatihan terus menerus yang dapat dilakukan dengan memberikan latihan menyelesaikan masalah. 3 Memberikan kuis sebagai umpan balik dan evaluasi kinerja.

2.1.5 Pembelajaran Ekspositori