Uji Ketuntasan Hasil Belajar Uji Z Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Uji T

Kriteria pengujiannya adalah tolak H jika χ 2 ≥ χ 2 1- αk-1 , di mana χ 2 1- αk-1 didapat dari daftar distribusi chi-kuadrat dengan peluang 1 – α dan dk = k – 1. Uji normalitas dan uji homogenitas dilakukan sebagai prasyarat dalam teknik pengambilan sampel dan prasyarat penggunaan statistika pada pengujian hipotesis. Jika populasi berdistribusi normal dan variansnya homogen maka teknik pengampilan sampel dapat dilakukan secara acak random sampling dan statistik yang digunakan adalah statistik parametris. Dari hasil analisis data nilai UTS Matematika semester genap dengan perhitungan uji Bartlett yang menggunakan statistik chi- kuadrat diperoleh χ 2 = 0,1236 dengan varians kelompok eksperimen 128,492 dan varians kelompok kontrol 122,007. Kriteria pengujiannya adalah tolak H jika χ 2 ≥ χ 2 1- αk-1 . Nilai dari χ 2 1- αk-1 = 3,841. Jadi, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai varians yang homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 42.

3.8.3 Uji Ketuntasan Hasil Belajar Uji Z

Uji z dilakukan untuk menguji hipotesis I untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa pada materi prisma dan limas dengan model pembelajaran TPS dengan asesmen kinerja dapat mencapai ketuntasan klasikal. Kriteria ketuntasan yaitu persentase siswa yang mencapai ketuntasan individu minimal sebesar 75. Uji hipotesis ketuntasan klasikal menggunakan uji proporsi satu pihak yaitu pihak kiri. Untuk uji proporsi satu pihak pihak kiri, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut. � : � 0,745 Proporsi siswa yang mencapai KKM kurang dari atau sama dengan 75 ; dan � 1 : � 0,745 Proporsi siswa yang mencapai KKM lebih dari 75. Rumus yang digunakan untuk uji proporsi satu pihak adalah sebagai berikut Sudjana 2005:233. = − � �01−�0 Keterangan: z: nilai t yang dihitung x : banyaknya peserta didik yang tuntas secara individual. � : nilai yang dihipotesiskan. n: jumlah anggota sampel. Dalam hal ini nilai � = 5, x = 28, n = 34, dan � = 0,75. Kriteria pengujian yang digunakan untuk uji proporsi pihak kiri adalah tolak H jika z hitung ≤ – z 0,5 –α di mana z 0,5 –α didapat dari daftar normal baku dengan peluang 0,5 – α. Dalam hal lainnya H diterima Sudjana, 2005: 235.

3.8.4 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Uji T

Uji Hipotesis II dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang keduanya tidak saling berhubungan. Digunakan uji t dengan hipotesis sebagai berikut. � : � 1 � 2 hasil belajar siswa pada kelas eksperimen kurang dari atau sama dengan hasil belajar siswa pada kelas kontrol. � : � 1 � 2 hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih dari hasil belajar siswa pada kelas kontrol. Rumus yang digunakan adalah rumus separated varian yaitu sebagai berikut. = 1 − 2 1 1 + 1 2 dengan = 1 − 1 1 2 + 2 − 1 2 2 1 + 2 − 2 Atau rumus polled varian yaitu sebagai berikut. = 1 − 2 1 − 1 1 2 + 2 − 1 2 2 1 + 2 − 2 1 1 + 1 2 Keterangan: t : ℎ � 1 : nilai rata-rata kelas eksperimen 2 : nilai rata-rata kelas kontrol 1 : banyaknya siswa kelas eksperimen 1 : banyaknya siswa kelas kontrol 1 2 : varians kelas eksperimen 2 2 : varians kelas kontrol : varians gabungan, Kriteria pengujiannya adalah � diterima apabila ℎ � 1 − � dan � ditolak apabila ℎ � 1 − � Sudjana, 2005: 243. Dalam penelitian ini, digunakan taraf signifikansi � = 0,05. Nilai � digunakan untuk menunjukkan nilai � sebelum dibandingkan dengan nilai ℎ � . Apabila ℎ � � maka � ditolak. Jika � ditolak maka hasil belajar siswa yang memperoleh materi pembelajaran dengan model pembelajaran TPS dengan asesmen kinerja lebih baik daripada hasil belajar siswa yang memperoleh materi pembelajaran pada kelas kontrol. Dari hasil analisis data nilai UTS Matematika semester genap, diperoleh nilai varians gabungan dari kedua kelompok sampel adalah 127,46. Nilai t hitung yang diperoleh adalah 2,22. Nilai t 1- α dengan taraf nyata 5 dan derajat kebebasan 66 adalah 0,806. Kriteria pengujiannya adalah terima H jika –t 1- 0,5α t t 1- 0,5α , di mana t 1 – α didapat dari daftar distribusi t dengan peluang 1 – α dan dk = n 1 + n 2 –2. Jadi, tidak ada perbedaan rata-rata nilai ulangan harian antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 44. 61

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan Mei 2013, bertempat di SMP Negeri 9 Pekalongan Jalan Rasamala Raya Pekalongan. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti menentukan materi pokok, menentukan model pembelajaran, menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran, merancang pembelajaran dengan asesmen kinerja, merancang alat peraga yang sesuai materi, membuat lembar kerja siswa, dan menyusun instrumen tes hasil belajar. Model pembelajaran yang dikenakan pada siswa dalam kelompok eksperimen adalah model pembelajaran TPS dengan asesmen kinerja sedangkan untuk kelompok kontrol dikenakan model pembelajaran STAD. Pembelajaran pada kelompok eksperimen dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan enam jam pelajaran. Satu jam pelajaran berlangsung selama 40 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 Mei 2013 jam ke 1-2 dengan materi yang dipelajari adalah luas permukaan dan volum prisma. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 24 Mei 2013 jam ke 1-2 dengan materi yang dipelajari adalah luas permukaan dan volum limas. Pertemuan

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL TREFFINGER BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS PESERTA DIDIK PADA MATERI GEOMETRI

0 21 456

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS PADA MATERI GEOMETRI KELAS VIII

0 25 429

KEEFEKTIFAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN ALAT PERAGA PADA PEMBELAJARAN REMIDIAL UNTUK MENGATASI MISKONSEPSI GEOMETRI SMP KELAS VII

25 105 529

PENGGUNAAN MEDIA ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI GEOMETRI Penggunaan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Geometri.

0 4 13

PENGGUNAAN MEDIA ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI GEOMETRI PADA SISWA KELAS II Penggunaan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Geometri.

0 2 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR ABSTRAK MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA MATERI GEOMETRI BANGUN RUANG Upaya Peningkatan Kemampuan Berpikir Abstrak Matematika Dengan Media Visual Alat Peraga Pada Materi Geometri Bangun Ruang (PTK Pembelajaran Matematika Siswa

0 4 18

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN ALAT PERAGA MATERI SEGIEMPAT DI KELAS VII SMP NEGERI 13 SEMARANG.

0 0 2

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION BERBANTUAN ALAT PERAGA MATERI KUBUS DAN BALOK KELAS VIII DI SMP SALAFIYAH PEKALONGAN

0 0 9

KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBANTUAN ALAT PERAGA MATERI PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG KELAS VII SMP NEGERI 14 PEKALONGAN

0 1 12

Keefektifan Pembelajaran Team Quiz Berbantuan Alat Peraga Materi Lingkaran Kelas VIII

0 0 7