Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen

belajar siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok kontrol. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 44.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama mengenai ketuntasan belajar secara klasikal dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan model TPS dengan asesmen kinerja terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 9 Pekalongan mencapai ketuntasan belajar klasikal yang ditetapkan oleh sekolah sebesar 75. Banyaknya siswa dari 34 siswa pada kelompok eksperimen yang memperoleh nilai hasil belajar mencapai 75 adalah 28 siswa. Dari hasil tes hasil belajar salah satu siswa pada kelas eksperimen yang memperoleh pembelajaran TPS dengan asesmen kinerja pada Gambar 4.1 terlihat Gambar 4.1 Hasil pekerjaan siswa bahwa siswa mengerjakan soal dengan benar. Hal ini sejalan dengan pendapat Masrukan 2008: 186-187, bahwa kecocokan kombinasi model pembelajaran kooperatif dan asesmen kinerja menurut Polya terlihat dari langkah-langkah penyelesaian masalah yang disarankan, yaitu: 1 memahami masalah; 2 merencanakan penyelesaian; 3 melaksanakan rencanaperhitungan; dan 4 memeriksa kembali proses dan hasil. Dengan bekerja dalam kelompok kecil keempat langkah tersebut dilakukan secara bersama-sama. Kecermatan dan ketelitian dalam menyelesaikan permasalahan matematika akan dikontrol oleh seluruh anggota kelompok. Hal ini jelas lebih baik dibandingkan dengan dilakukan hanya oleh seseorang. Kemudian berdasarkan lembar observasi kualitas pembelajaran yang digunakan untuk mengamati kualitas pembelajaran TPS dengan asesmen kinerja pada kelas eksperimen selama tiga kali pertemuan oleh pengamat yaitu guru mata pelajaran matematika disekolah penelitian diperoleh skor rata-rata baik, begitu pula untuk pengamatan keaktifan siswa diperoleh skor rata-rata aktif, serta pengamatan kinerja guru diperoleh skor rata-rata baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran TPS dengan asesmen kinerja mencapai ketuntasan belajar pada hasil belajar materi prisma dan limas.

4.2.2 Perbandingan Hasil Belajar Kelompok Eksperimen Dan Kontrol

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL TREFFINGER BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS PESERTA DIDIK PADA MATERI GEOMETRI

0 21 456

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS PADA MATERI GEOMETRI KELAS VIII

0 25 429

KEEFEKTIFAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN ALAT PERAGA PADA PEMBELAJARAN REMIDIAL UNTUK MENGATASI MISKONSEPSI GEOMETRI SMP KELAS VII

25 105 529

PENGGUNAAN MEDIA ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI GEOMETRI Penggunaan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Geometri.

0 4 13

PENGGUNAAN MEDIA ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI GEOMETRI PADA SISWA KELAS II Penggunaan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Geometri.

0 2 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR ABSTRAK MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA MATERI GEOMETRI BANGUN RUANG Upaya Peningkatan Kemampuan Berpikir Abstrak Matematika Dengan Media Visual Alat Peraga Pada Materi Geometri Bangun Ruang (PTK Pembelajaran Matematika Siswa

0 4 18

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY BERBANTUAN ALAT PERAGA MATERI SEGIEMPAT DI KELAS VII SMP NEGERI 13 SEMARANG.

0 0 2

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION BERBANTUAN ALAT PERAGA MATERI KUBUS DAN BALOK KELAS VIII DI SMP SALAFIYAH PEKALONGAN

0 0 9

KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBANTUAN ALAT PERAGA MATERI PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG KELAS VII SMP NEGERI 14 PEKALONGAN

0 1 12

Keefektifan Pembelajaran Team Quiz Berbantuan Alat Peraga Materi Lingkaran Kelas VIII

0 0 7