5 Evaluasi proses kelompok group processing, yang artinya guru selalu memantau dan menilai kinerja kelompok dan hasil kerja kelompok.
2.1.3.4 Kekuatan Model Pembelajaran TPS
Penelitian yang dilaksanakan oleh Sherman dan Thomas dalam Saad, 2008:153 mengemukakan bahwa cooperative learning dapat meningkatkan
prestasi siswa dalam mata pelajaran matematika di semua tingkat kemampuan, baik pandai, menengah maupun lemah. Siswa juga mampu mengembangkan
perilaku positif dan kepercayaan diri yang lebih tinggi. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Slavin sebagai berikut.
When students interact with other students, they have to explain and discuss each other’s perspectives, which leads to greater understanding of
the material to be learned. The struggle to resolve the potential conflicts during collaborative activities results in the development of higher level of
understanding Slavin, 1990.
Dalam hal ini, model TPS dapat digunakan untuk mendiskusikan suatu konsep atau pengerjaan soal pada materi tertentu.
2.1.4 Alat Peraga dan Lembar Kerja Siswa dalam Pembelajaran
Matematika
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran Arsyad, 2002: 15. Menurut Sugiarto
2009: 6-7, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemauan siswa untuk belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar serta menjadikan tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan mudah
.
Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Alat peraga dan Lembar Kerja Siswa. Pemakaian alat peraga merangsang imajinasi
siswa dan memberikan kesan yang mendalam dalam mengajar, panca indera dan seluruh kesanggupan anak perlu dirangsang, digunakan dan dilibatkan, sehingga
tak hanya mengetahui, melainkan dapat memakai dan melakukan apa yang dipelajari.
Alat peraga adalah salah satu komponen dalan proses pembelajaran yang dapat dibuat sedemikian menarik sehingga menjadi visualisasi dari konsep abstrak
yang sedang diajarkan. Alat peraga dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam proses belajar mengajar. Hal ini dapat terjadi karena siswa dilibatkan secara
aktif dalam belajar oleh guru. Penggunaan alat peraga dalam pengajaran matematika merupakan suatu alternatif untuk meningkatkan daya serap siswa
dalam menerima informasi pembelajaran. Hal ini dikarenakan alat peraga dapat menuntun siswa untuk berpikir secara induktif.
LKS adalah suatu media pembelajaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. LKS akan memuat judul, KD yang akan dicapai, waktu penyelesaian,
peralatanbahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, informasi singkat, langkah kerja, tugas yang harus dilakukan, dan laporan yang harus dikerjakan
Sugiarto, 2009:17. Dalam pembelajaran dengan menggunakan model TPS, LKS sangat baik untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam belajar sehingga
aktivitas siswa akan semakin meningkat. Bentuk LKS untuk model pembelajaran TPS ini dapat dilihat dalam lampiran .
Adapun manfaat LKS dalam proses pembelajaran antara lain dapat membantu siswa dalam mengembangkan konsep, melatih siswa dalam
menemukan dan mengembangkan keterampilan proses sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran, membantu siswa memperoleh catatan tentang
materi yang dipelajari melalui kegiatan belajar, membantu siswa untuk menambah informasi konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.
Disamping manfaat dari LKS, LKS juga masih mempunyai kekurangan. jika menggunakan LKS, maka siswa tidak dapat melihat secara langsung benda
bangun ruang dimensi tiga sehingga siswa akan merasa sedikit kesulitan untuk membayangkan bentuk dari bangun ruang dimensi tiga tersebut karena di dalam
LKS bangun ruangnya hanyalah berbentuk gambar, di sinilah alat peraga akan berperan dalam menvisualisasikan bentuk dari bangun ruang dimensi tiga.
2.1.5 Asesmen Kinerja dalam Pembelajaran Matematika