tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar peserta didik. 3 Tujuan dari penggunaan model pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan
berpikir secara sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Tugas peserta didik dalam model
pembelajaran inkuiri tidak hanya dituntut agar menguasai materi pelajaran, akan tetapi cara mereka dapat menggunakan potensi yang dimilinya.
Menurut Banchi Bell, sebagaimana dikutip oleh Kemendikbud 2014 membagi tingkatan model pembelajaran inkuiri dibedakan menjadi empat,, antara
lain:
2.1.2.1. Inkuiri Konfirmasi Confirmation Inquiry
Tujuan guru adalah untuk memperkuat ide yang sudah diperkenalkan sehingga peserta didik dapat mempraktikkan keterampilan investigasi spesifik,
seperti merekam dan mengumpulkan data. Hasil dari pertanyaan maupun prosedur yang diberikan kepada peserta didik telah diketahui sebelumnya.
2.1.2.2. Inkuiri Terstruktur Structured Inquiry
Peserta didik menghasilkan penjelasan yang didukung oleh bukti yang mereka kumpulkan sebelumnya. Akan tetapi, pertanyaan dan prosedur masih
disediakan oleh guru. Inkuiri terstruktur memungkinkan peserta didik dapat mengembangkan kemampuan melakukan inkuiri yang lebih tinggi secara
bertahap.
2.1.2.3. Inkuiri Terbimbing Guided Inquiry
Peserta didik merancang prosedur penelitian berdasarkan rumusan masalah yang diberikan oleh guru. Peserta didik kemudian melakukan
penyelidikan untuk menguji masalah penyelidikan dan menghasilkan penjelasan. Peran peserta didik lebih aktif dibandingkan peran peserta didik ketika dalam
pembelajaran berbasis inkuiri konfirmasi maupun inkuiri terbimbing. Kesempatan yang diperoleh peserta didik akan lebih banyak untuk belajar, berlatih merancang
percobaan dan merekam data sehingga pembelajaran berbasis inkuiri akan lebih berhasil.
2.1.2.4. Inkuiri Terbuka Open Inquiry
Peran peserta didik akan sangat aktif karena peserta didik merumuskan dan menyelidiki permasalahan dari konsep yang dipelajari. Masalah, prosedur
dan solusi tidak lagi diberikan oleh guru, akan tetapi dicari sendiri oleh peserta didik. Hal ini akan membuat peserta didik memiliki kesempatan bekerja layaknya
ilmuwan. Pembelajaran yang dirancang pada penelitian ini adalah pembelajaran
berbasis inkuiri terbimbing yang telah diintegrasikan dengan penggunaan LTM dan website pembelajaran. Guided Inquiry atau inkuiri terbimbing yang
digambarkan oleh Bilgin, sebagaimana dikutip oleh Praptiwi et al. 2012 adalah pendekatan yang berpusat pada peserta didik. Pendekatan ini memiliki pengaruh
positif terhadap keberhasilan akademik peserta didik dan mengembangkan keterampilan proses ilmiah serta sikap ilmiah peserta didik. Pembelajaran
berdasarkan inkuiri terbimbing dapat dilakukan apabila peserta didik belum pernah mempunyai pengalaman belajar dengan kegiatan inkuiri, sehingga
diperlukan bimbingan yang cukup luas dari guru Purnamasari et al., 2012. Pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing memiliki beberapa kelebihan,
antara lain: 1
Menurut Joyce Weil, sebagaimana dikutip oleh Juliantine 2009. pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing memberikan dampak instruksional
dan dampak penyerta, yaitu menimbulkan semangat kreativitas peserta didik. 2
Menurut Bilgin, sebagaimana dikutip oleh Praptiwi et al. 2012 pembelajaran berbasis inkuiri memberi pengaruh positif terhadap keberhasilan akademik
dan mengembangkan keterampilan proses serta sikap ilmiah peserta didik. 3
Menurut Andriani, sebagaimana dikutip oleh Praptiwi et al. 2012, pembelajaran berbasis inkuiri meningkatkan antusias peserta didik dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran dan peserta didik menjadi fokus dalam pelaksanaan pembelajaran.
Tahapan sintaks pembelajaran inkuiri menurut Joyce Weil, sebagaimana dikutip oleh Kemendikbud 2014 adalah:
1 Identifikasi dan penetapan ruang lingkup masalah.
Kegiatan yang dilakukan oleh guru adalah mengajukan masalah untuk dipecahkan atau memberikan pertanyaan untuk diselidiki oleh peserta didik.
Sementara itu, peserta didik harus mendefinisikan sifat dan parameter masalah yang diberikan oleh guru.
2 Merencanakan dan memprediksi hasil.
Guru mendorong peserta didik untuk merancang prosedur untuk memecahkan masalah sehingga diperoleh jawaban pertanyaan yang diajukan.
Peserta didik mencari alternatif dan solusi untuk memecahkan masalah. 3
Penyelidikan untuk pengumpulan data. Tugas guru dalam tahapan ini adalah membimbing peserta didik dalam
melakukan investigasi, mendorong tanggung jawab setiap anggota kelompok peserta didik serta mengarahkan peserta didik dalam memanfaatkan segala
sumber informasi dalam memecahkan masalah. Kegiatan yang dilakukan peserta didik adalah menerapkan rencana untuk memecahkan masalah, menggunakan
keterampilan proses sains untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi serta bekerjasama dengan anggota kelompok lain dalam mengumpulkan data.
4 Interpretasi data dan mengembangkan kesimpulan.
Guru membimbing peserta didik untuk mengorganisasikan data dan mengkomunikasikan temuan yang diperoleh. Kegiatan yang dilakukan oleh
peserta didik dalam tahap ini adalah membuat catatan pengamatan, mengolah data dalam bentuk tabel, menarik kesimpulan, merumuskan penjelasan dan
mengkomunikasikan hasil penyelidikan. Tahapan ini akan mengembangkan keterampilan komunikasi peserta didik melalui kegiatan untuk mempresentasikan,
menanyakan, menyanggah maupun memperkuat hasil penyelidikan. 5
Melakukan refleksi. Kegiatan yang dilakukan guru adalah mendorong peserta didik untuk
melakukan refleksi pada pengetahuan yang mereka dapatkan. Peserta didik kemudian mengevaluasi terhadap proses inkuiri yang telah dilakukan lalu
mengajukan pertanyaan berdasarkan data yang terkumpul.
2.1.3. Pembelajaran Menggunakan Information and Communication