Thinking Map Landasan Teori

38 3 skill yaitu kecakapan siswa dalam bertanya, keterampilan berkomunikasi, karya, visual, dll.; 4 product yaitu kemampuan berbagai macam kreasi karya siswa; dan 5 affect yaitu menggambarkan tentang tingkah laku, minat, nilai, motivasi, dan konsep diri. Dalam pembelajaran model Empat-K, teknik penilaian yang digunakan adalah asemen kinerja untuk menilai hasil pekerjaan siswa dalam membuat alat peraga dan menyelesaikan lembar kerja siswa LKS yang terdiri dari tahap persiapan pembuatan alat peraga dari barang bekas, tahap pelaksanaan dalam menyelesaikan LKS, dan tahap pelaporan dengan pembuatan thinking map.

2.1.5 Thinking Map

Thinking map sebagai sebuah bahasa adalah delapan kemampuan kognitif yang masing masing direpresentasikan dan diaktifkan oleh ”graphic primitives” serta dikembangkan melalui kemampuan individual dan rekomendasi kerangka budaya. Thinking map digunakan sebagai bahasa pembelajaran oleh siswa yang melintasi perbedaan budaya dan bahasa, sebagai instruksi yang mendalam oleh guru, dan untuk meningkatkan kualitas pengembangan profesional dan mengubah proses pembelajaran di sekolah. Thinking map bersumber dari delapan kemampuan dasar kognitif. Kemampuan dasar kognitif tersebut menyatakan jenis dari delapan peta yang mewakili kemampuan berpikir. Deskripsi umum mengenai jenis dan fungsi masing-masing thinking map menurut Hyerle 2004 disajikan pada Tabel 2.3. Masing masing gambaran visual pada thinking map dihubungkan oleh proses berpikir khusus yang akan menciptakan pola mental visual dalam berpikir berdasarkan kemampuan kognitif. 39 Tabel 2.3 Jenis dan Deskripsi Thinking Map Jenis Deskripsi Gambar Circle Map Circle Map digunakan untuk mencari konteks hubungan kata-kata. Peta ini memungkinkan siswa untuk menggeneralisasikan informasi yang relevan tentang suatu topik yang digambarkan pada pusat lingkaran. Peta ini berfungsi untuk mengungkapkan pendapat. Bubble Map Bubble Map didesain untuk proses mendeskripsikan sifat. Peta ini digunakan untuk mengidentifikasi ciri-ciri karakter seni bahasa, ciri-ciri budaya ilmu sosial, sifat-sifat ilmu pengetahuan alam, dan lambang-lambang matematika. Double Bubble Map Double Bubble Map digunakan untuk membandingan dan membedakan dua benda, seperti karakter pada sebuah cerita, dua tokoh sejarah, atau dua sistem sosial. Peta ini juga digunakan untuk memprioritaskan informasi mana yang lebih penting pada sebuah perbandingan. Tree Map Tree Map memungkinkan siswa melakukan klasifikasi induktif dan deduktif. Siswa belajar untuk menciptakan konsep umum, gagasan utama, atau kategori pokok pada puncak pohon, dan ide pendukung atau penjelasan yang lebih rinci pada cabang di bawahnya. Brace Map Brace Map digunakan untuk mengidentifikasi bagian keseluruhan, hubungan fisik dari suatu objek. Dengan mewakili hubungan keseluruhan dengan bagian-bagiannya, peta ini mendukung pemahaman bagian siswa dan untuk memahami bagaimana menentukan batasan fisik. Flow Map Flow Map berdasarkan penggunakan diagram alir. Peta ini digunakan siswa untuk menunjukkan tahapan, urutan, jadwal, siklus, tindakan, langkah, dan arah. Peta ini juga memfokuskan untuk melihat hubungan antara tahapan dan subtahapan dari suatu peristiwa. Multi- Flow Map Multi-Flow Map adalah suatu alat untuk menunjukkan hubungan sebab akibat dari suatu peristiwa. Peta ini dikembangkan ketika menunjukkan sebab historis dan memprediksi hasil atau peristiwa di masa depan. Pada bentuk yang paling kompleks, peta ini dikembangkan untuk menunjukkan hubungan timbal balik pada peristiwa sistem dinamis. 40 Lanjutan Tabel 2.3 Bridge Map Bridge Map menyediakan sebuah jalan visual untuk menciptakan dan menafsirkan analogi. Selain digunakan untuk menyelesaikan analogi pada tes standar, peta ini digunakan untuk mengembangkan penalaran analogi dan konsep metafora untuk pembelajaran yang lebih mendalam.

2.1.6 Berpikir