60
memuat gabungan indikator lima kemampuan berpikir, yaitu kemampuan berpikir kritis, kemampuan berpikir logis, kemampuan berpikir reflektif, kemampuan
berpikir metakognitif, dan kemampuan berpikir kreatif. Siswa mengerjakan Tes Keterampilan Higher Order Thinking diakhir pembelajaran model Empat-K
berbantuan thinking map untuk mengetahui karakteristik keterampilan higher order thinking siswa.
3.5.4 Metode Wawancara
Estenberg dalam Sugiyono 2014: 72 mengemukakan bahwa wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
jawab, sehingga dapat dikonstruksi makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh
karakteristik keterampilan higher order thinking masing-masing subjek dalam pembelajaran model Empat-K berbantuan thinking map.
Dalam penelitian ini, wawancara yang digunakan adalah wawancara tak terstruktur yang memungkinkan responden memberikan jawaban secara luas.
Wawancara dilaksanakan dengan menggunakan pedoman yang telah disusun peneliti dengan menggunakan pertanyaan yang bersifat terbuka dengan tujuan
untuk mengetahui lebih jelas seberapa jauh keterampilan higher order thinking siswa kelas VII SMP Semesta Semarang yang belum tercantum dalam observasi
dan dokumentasi.
3.6
Pemeriksaan Keabsahan Data
Setelah data dikumpulkan, peneliti perlu memeriksa keabsahan dari data sebagai upaya pertanggungjawaban atas penelitian yang dilaksanakannya.
61
Moleong 2013: 320 mendefinisikan bahwa keabsahan data merupakan keadaan yang harus memenuhi: 1 mendemonstrasikan nilai yang benar; 2 menyediakan
dasar agar hal itu dapat diterapkan; dan 3 memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan
keputusan-keputusannya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi untuk
menentukan keabsahan data. Sugiyono 2014: 83 mendefinisikan teknik triangulasi sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari
berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Triangulasi dilakukan dengan maksud untuk mengecek kembali temuannya dengan
menggunakan cara, antara lain: 1 mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan; 2 mengeceknya dengan berbagai sumber data; 3 memanfaatkan
berbagai metode agar pengecekan kepercayaan dapat dilakukan. Dalam Moleong 2013: 330 terdapat 4 macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang
memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Menurut Sugiyono 2014: 83 triangulasi sumber berarti mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Sedangkan, triangulasi
teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Pencapaian triangulasi sumber
dalam penelitian dilakukan dengan jalan membandingkan penilaian kedua validator dalam memvalidasi perangkat pembelajaran dan hasil observasi kedua
pengamat. Sedangkan pencapaian triangulasi teknik dalam penelitian ini
62
dilakukan dengan jalan membandingan karakteristik keterampilan higher order thinking siswa berdasarkan hasil TKHOT dan wawancara.
3.7 Teknik Analisis Data