Validasi Instrumen Tes Keterampilan Higher Order Thinking

66 lembar observasi jelas. Hasil validasi lembar observasi aktivitas siswa dengan tujuh indikator tersaji pada Tabel 3.8 berikut ini. Tabel 3.8 Hasil Validasi Lembar Observasi Aktivitas Siswa No. Kode Validator Jumlah Skor Validasi Kriteria 1. V002 20 Baik 2. V003 24 Sangat baik Skor Akhir 22 Sangat baik Berdasarkan hasil validasi lembar observasi aktivitas siswa dalam proses pengajaran model Empat-K berbantuan thinking map, V002 memberikan penilaian dengan kriteria baik yaitu sebesar 20. Hal ini didukung oleh penilaian dari V003 dengan nilai sebesar 24 yang menunjukkan bahwa lembar observasi aktivitas siswa berkriteria sangat baik. Berdasarkan perolehan skor akhir sebesar 22, dapat diketahui bahwa penilaian instrumen lembar observasi aktivitas siswa dalam kriteria sangat baik.

3.7.1.3 Validasi Instrumen Tes Keterampilan Higher Order Thinking

Tes Keterampilan Higher Order Thinking merupakan instrumen untuk mengukur keterampilan higher order thinking siswa yang terdiri dari kemampuan berpikir kritis, kemampuan berpikir logis, kemampuan berpikir reflektif, kemampuan berpikir metakognitif, dan kemampuan berpikir kreatif. Sebelum divalidasi instrumen tes keterampilan higher order thinking mengalami beberapa perubahan dan perbaikan berdasarkan saran dari validator. Tabel 3.9 menjelaskan instrumen sebelum dan sesudah mengalami perbaikanrevisi. Penilaian Tes Keterampilan Higher Order Thinking menggunakan keterpenuhan indikator penilaian. Jika butir Tes Keterampilan Higher Order 67 Thinking memenuhi indikator, maka validator memberikan tanda centang pada kolom “Ya” atau dengan kata lain mendapat nilai 1. Dan jika butir Tes Keterampilan Higher Order Thinking tidak memenuhi indikator, maka validator membe rikan tanda centang pada kolom “Tidak” atau dengan kata lain mendapat nilai 0. Tabel 3.9 Hasil Revisi Instrumen Tes Higher Order Thinking Sebelum Revisi Sesudah Revisi Tes berjumlah lima soal yang terdiri dari lima kemampuan berpikir pada keterampilan higher order thinking. Pada soal nomor 1, angka 5 diganti menjadi „lima‟. Jumlah soal menjadi tiga nomor yang memuat lima kemampuan berpikir. Soal nomor 1, nomor 3, dan soal nomor 5 dibuang. Pada aspek kemampuan berpikir logis, diganti menjadi soal perbandingan mengenai pembuatan roti. Kata pengantar soal pada aspek kemampuan berpikir logis diperbaiki menjadi lebih spesifik, yaitu dengan memberikan keterangan tersedianya peralatan yang cukup. Jumlah soal dikurangi menjadi 2. Soal berjumlah dua nomor yaitu soal nomor 1 dan soal nomor 3. Tes dikurangi menjadi 1 soal yang memuat semua indikator HOT. Tes hanya terdiri dari satu soal yang terdiri dari sembilan poin. Masing- masing poin menggunakan kata kerja pada indikator. Memberikan penambahan poin soal untuk indikator elaborasi pada kemampuan berpikir kreatif yaitu dengan meminta siswa membuat rumus umum. Tes Keterampilan Higher Order Thinking dinilai berdasarkan tiga tinjauan, yaitu tinjauan isi, tinjauan konstruksi, dan tinjauan bahasa. Tinjauan isi memiliki dua indikator yang terfokus pada kesesuaian isi soal dengan kompetensi dasar, indikator, dan kisi-kisi soal serta ketercapaian Tes Keterampilan Higher Order Thinking untuk merepresentasikan keterampilan higher order thinking. Tinjauan konstruksi memiliki tiga indikator yang menilai penggunaan kata tanya, kejelasan gambar yang digunakan, serta keterjelasan tujuan soal keterampilan higher order thinking. Tinjauan bahasa terdiri dari tiga indikator untuk mengukur 68 penggunaan grammar dan susunan kata yang digunakan. Hasil validasi Tes Keterampilan Higher Order Thinking tersaji pada Tabel 3.10 berikut ini Tabel 3.10 Hasil Validasi Tes Keterampilan Higher Order Thinking No. Kode Validator Skor Validasi Total Skor Kriteria 1. V002 7 87,5 Sangat baik 2. V003 8 100 Sangat baik Skor Akhir 93,75 Sangat baik Adapun kriteria penilaiannya terdiri dari empat kategori sebagai berikut: Keterangan T : Total Skor 0 ≤ T 25 : Instrumen belum dapat digunakan kurang baik; 25 ≤ T 50 : Instrumen dapat digunakan dengan banyak revisi cukup baik; 50 ≤ T 75 : Instrumen dapat digunakan dengan sedikit revisi baik; 75 ≤ T ≤ 100 : Instrumen dapat digunakan tanpa revisi sangat baik. Berdasarkan hasil validasi Tes Keterampilan Higher Order Thinking, validator 2 memberikan penilaian dengan total skor sebesar 87,5 yang berarti instrumen tes keterampilan higher order thinking memenuhi kriteria sangat baik. Hal ini sesuai dengan penilaian dari validator 3 yang memberikan penilaian dengan total skor 100 yang menunjukkan instrumen valid dengan kategori sangat baik. Berdasarkan perolehan skor akhir sebesar 93,75 menunjukkan arti bahwa instrumen digunakan tanpa revisi atau dalam kriteria sangat baik. Peneliti melakukan perbaikan sesuai saran dari validator.

3.7.1.4 Validasi Instrumen Wawancara Keterampilan Higher Order Thinking