Kualitas Pembelajaran Model Empat-K Thinking Map

8

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari adanya penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.5.1 Manfaat Teoritis

1 Dapat mengembangkan teori dan konsep yang berkaitan dengan kualitas pembelajaran model Empat-K berbantuan thinking map dan keterampilan higher order thinking siswa. 2 Dapat menjadi referensi penelitian lanjutan mengenai pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan di dalam kelas.

1.5.2 Manfaat Praktis

1 Memperoleh pengalaman dalam menganalisis kualitas pembelajaran model Empat-K berbantuan thinking map dan keterampilan higher order thinking siswa kelas VII SMP pada materi Ratios and Proportions. 2 Bahan masukan perubahan cara mengajar dalam proses pembelajaran matematika untuk mengembangkan keterampilan higher order thinking siswa khususnya pada materi Ratios and Proportions dengan melaksanakan model Empat-K berbantuan thinking map.

1.6 Penegasan Istilah

Agar tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda dari pembaca, maka perlu adanya penegasan terhadap berbagai istilah yang digunakan. Adapun penegasan istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.6.1 Kualitas Pembelajaran

Pembelajaran dalam penelitian ini mencakup beberapa aspek, yaitu: 1 perencanaan proses pembelajaran, 2 pelaksanaan proses pembelajaran, dan 3 9 penilaian hasil pembelajaran. Penilaian tentang perencanaan proses meliputi validasi perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus dan RPP. Penilaian pelaksanaan proses pembelajaran menilai aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran model Empat-K. Penilaian hasil pembelajaran dapat diukur dari asesmen kinerja hasil pengerjaan lembar kerja siswa LKS dan hasil tes formatif disetiap pertemuan. Pembelajaran dikatakan berkualitas jika perencanaan proses pembelajaran dan pelaksanaan proses pembelajaran memenuhi kriteria minimal baik, serta penilaian hasil pembelajaran menunjukkan lebih da75 siswa memenuhi kriteria ketuntasan minimal KKM yang telah ditetapkan, yaitu nilai 7 dari total nilai 10 untuk asesmen kinerja, dan nilai 70 dari total nilai 100 untuk tes formatif.

1.6.2 Model Empat-K

Model Empat-K karakter, kreatif, konservasi, kinerja merupakan model pembelajaran matematika bermuatan pendidikan karakter dan ekonomi kreatif dengan pemanfaatan barang bekas dan menggunakan asesmen kinerja. Dalam penelitian ini sintaks langkah-langkah model Empat-K meliputi enam fase, yakni: 1 ilustrasi pengembangan karakter, 2 investigasi, 3 eksplorasi kolaboratif, 4 kinerja kreatif, 5 komunikasi, dan 6 penghargaan.

1.6.3 Thinking Map

Menurut Hyerle 2004, thinking map adalah delapan kemampuan berpikir dasar yang didefinisikan dan dianimasikan oleh peta, serta dikenalkan sebagai bahasa visual untuk berpikir dan belajar yang melintasi komunitas belajar secara keseluruhan. Kedelapan jenis thinking map adalah: 1 circle map, 2 10 bubble map, 3 double-bubble map, 4 tree map, 5 brace map, 6 flow map, 7 multi flow map, dan 8 bridge map. Dalam penelitian ini hanya digunakan satu jenis thinking map dalam pembelajaran yaitu circle map. 1.6.4 Keterampilan Higher Order Thinking Keterampilan higher order thinking menurut Sumarmo 2013 berarti suatu kapasitas diluar informasi yang diberikan, dengan tindakan untuk mengevaluasi secara kritis, mengombinasi kesadaran kognitif, dan memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah. Dalam penelitian ini, yang dimaksud keterampilan higher order thinking mencakup lima kemampuan, yaitu: 1 kemampuan berpikir kritis, 2 kemampuan berpikir logis, 3 kemampuan berpikir reflektif, 4 kemampuan berpikir metakognitif, dan 5 kemampuan berpikir kritis. Indikator yang digunakan untuk mengukur keterampilan higher order thinking, yaitu 1 interpretation, 2 analysis, 3 inference, 4 evaluation, 5 explanation, 6 self-regulation, 7 writing logically, 8 detecting inconsistency sentence, 9 spotting arguments, 10 generating explanation, 11 detecting fallacies, 12 reporting, 13 responding, 14 relating, 15 reasoning, 16 reconstructing, 17 declarative knowledge, 18 prosedural knowledge, 19 conditional knowledge, 20 planning, 21 monitoring, 22 evaluation, 23 fluency, 24 flexibility, 25 originality, dan 26 elaboration.

1.6.5 Analisis