satu kata atau lebih hal yang paling menarik dari foto jurnalistik di bagian tengah kertas sebagai poros utama. Selanjutnya siswa diminta untuk menuliskan secepat
mungkin daftar kata atau asosiasi dari kata yang menjadi poros utama di sekitar kata tersebut. Setelah itu siswa melihat kembali daftar kata yang sudah ditulis
sudah sesuai dengan foto jurnalistik atau belum, apabila tidak sesuai coret kata tersebut. Setelah terkumpul menjadi satu gagasan utuh, kembangkan kata-kata
tersebut menjadi sebuah puisi. Berikutnya untuk mengetahui hasil tulisan siswa maka tiap siswa diminta untuk membacakan hasil karya mereka di depan kelas
dan siswa lain memberikan penilaian terhadap hasil karya temannya.
2.3 Kerangka Berpikir
Kemampuan menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Somagede masih rendah. Hal tersebut terjadi karena siswa mengalami kesulitan untuk
menemukan kata yang sesuai dan kesulitan siswa untuk berimajinasi tentang puisi yang akan mereka tulis. Untuk mengatasi hal tersebut peneliti melakukan
penelitian tentang peningkatan kemampuan menulis puisi melalui teknik clustering dengan media foto jurnalistik.
Penggunaan teknik clustering akan mempermudah siswa memilih kata- kata apa yang akan mereka tulis dalam puisi mereka. Penggunaan teknik
clustering ini untuk mengelompokkan kata-kata yang cocok sehingga menjadi sebuah puisi yang baik. Sedangkan media yang digunakan dalam penelitian ini
adalah foto jurnalistik. Foto tersebut diambil dari media massa sehingga akan lebih memudahkan siswa karena foto tersebut pasti sudah tidak asing lagi dalam
kehidupan mereka. Foto jurnalistik biasanya dilengkapi dengan beberapa kalimat 44
yang menjelaskan keadaan foto tersebut. Foto jurnalistik tersebut yang akan membantu siswa untuk berimajinasi tentang isi puisi yang akan mereka tulis.
Pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan melalui dua siklus. Pada siklus I dimulai dengan tahap perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
pengamatan pembelajaran, wawancara dengan guru atau siswa, serta refleksi setelah pelaksanaan siklus I. Refleksi tersebut dilakukan untuk mengetahui
kelebihan, hambatan, dan kesulitan yang dialami oleh siswa saat pelaksanaan siklus I. Apabila ada kelebihan yang diperoleh pada pelaksanaan siklus I
dipertahankan sedangkan hambatan dan kesulitan yang dialami saat pelaksanaan siklus I harus diperbaiki pada siklus II. Berikut skema yang akan dijadikan pola
pikir dalam penelitian tindakan kelas ini. 45
Bagan 1 Skema kerangka berpikir
2.4 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan tinjauan pustaka di atas maka hipotesis tindakan penelitian ini jika teknik clustering dengan media foto jurnalistik digunakan dalam
pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Somagede, maka kemampuan menulis puisi siswa akan meningkat.
Kemampuan menulis puisi
siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Somagede rendah
Penyebab: 1.
Kesulitan menemukan kata-
kata yang tepat 2.
Kesulitan untuk berimajinasi
Belum Pelaksanaan
Diatasi dengan penggunaan teknik clustering dengan
media foto jurnalistik Alasannya penggunaan
teknik dan media: teknik clustering akan
membantu siswa saat menentukan kata yang akan
ditulis dan media foto jurnalistik akan membantu
siswa saat berimajinasi
Siklus II Guru
mengadakan perbaikan
proses pembelajaran
menulis puisi
Simpulan Prestasi menulis puisi
siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Somagede
mengalami peningkatan Berhasil
Siklus I 1.
Perencanaan pembelajaran.
2. Pelaksanaan
pembelajaran. 3.
Pengamatan pembelajaran.
4. Wawancara guru
atau siswa. 5.
Refleksi siklus I 46
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian