I. Kerangka Berfikir
Kerupuk bawang merupakan salah satu jenis kerupuk yang bahan dasarnya menggunakan tepung tapioka. Selain murah dan mudah didapat,
kerupuk bawang ini juga sangat disukai masyarakat. Namun kerupuk bawang tidak mengandung protein, sehingga perlu adanya upaya untuk
memenuhi kebutuhan gizi konsumen dengan cara diversifikasi bahan. Selain itu bentuk kerupuk bawang yang ada dimasyarakat selama ini hanya
biasa-biasa saja yaitu bulat oval, sehingga perlu adanya kreativitas dalam pembuatan kerupuk bawang yaitu dengan membuat kerupuk bawang
menjadi bentuk yang lain yang lebih menarik. Bentuk kerupuk, bahan dasar dan kemasan juga dapat mempengaruhi nilai ekonomis kerupuk.
Dengan adanya inovasi tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Salah satu alternative pemecahan seperti yang sudah
tertulis diatas yaitu tepung kentang hitam sebagai substitusi dalam pembuatan kerupuk bawang.
Permasalahan yang muncul yaitu adakah perbedaan kualitas inderawi kerupuk bawang hasil inovasi. Manakah kerupuk bawang hasil
inovasi terbaik. Adakah perbedaan kesukaan preferensi masyarakat terhadap kerupuk bawang hasil inovasi. Bagaimana kandungan gizi
khususnya kalsium, fosfor, dan vitamin C pada kerupuk bawang hasil inovasi.
Untuk itu percobaan dilakukan dengan empat macam variasi substitusi antara tepung tapioka dengan tepung kentang hitam, yaitu 10,
20, 30 dan 40. Hasilnya kemudian diuji inderawi, uji kesukaan dan uji laboratorium sehingga dapat diketahui kualitas inderawi ditinjau dari
rasa, aroma, warna dan bentuk, dan kesukaan masyarakat terhadap kerupuk hasil percobaan, serta dapat diketahui kandungan kalsium, fosfor,
dan vitamin C. Dari uraian tersebut dapat dibuat skema kerangka berfikir dibawah ini :
Skema Kerangka Berfikir
Gambar 2. Skema kerangka berfikir
Kerupuk Tepung kentang hitam
Fakta positif : 1. Mudah didapat
2. Disukai seluruh lapisan masyarakat
3. Harga murah Fakta negative :
tidak mengandung protein.
Permasalahan : B. Adakah perbedaan kualitas inderawi kerupuk bawang hasil inovasi.
C. Manakah kerupuk bawang hasil inovasi terbaik. D. Adakah perbedaan kesukaan preferensi masyarakat terhadap kerupuk bawang hasil
inovasi. E.
Bagaimana kandungan gizi khususnya kalsium, fosfor, dan vitamin C. Alternative
pemecahan sebagai
bahan pensubstitusi
pembuatan kerupuk bawang.
Upaya meningkatkan kualitas kerupuk bawang dengan diversifikasi:
a Bahan b Rasa
c Bentuk Fakta positif :
1. Harga murah 2. Mengandung
unsur gizi yang baik.
Fakta negative : Kurang dikenal
oleh masyarakat
Pemecahan masalah dengan eksperimen pembuatan kerupuk bawang dengan substitusi tepung kentang hitam. Substitusi sebanyak 10, 20, 30, 40.
Hasil eksperimen terbaik Uji laboratorium
Inovasi pembuatan kerupuk bawang dengan substitusi
tepung kentang hitam
Analisa
Uji indrawi dan uji kesukaan Uji inderawi
52
BAB III METODE PENELITIAN