10
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan menguraikan beberapa penelitian terdahulu yang dapat mendukung penelitian dan selanjutnya akan diuraikan kajian teoritis mengenai
stres, konseling behavioristik, dan upaya menangani stres dalam menghadapi aktivitas kuliah melalui konseling behavioristik dengan teknik pengelolaan diri.
.
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian ini selain menggunakan buku-buku dan artikel internet sebagai literatur, juga merujuk pada beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan. Adapun
penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai rujukan adalah sebagai berikut.
2.1.1 Stres Kerja Pada Guru Pendidikan Luar Biasa PLB
Penelitian yang dilakukan oleh Laila Mufidah ini meneliti tentang stres kerja yang dialami oleh guru Pendidikan Luar Biasa PLB. Stres kerja dapat
dialami oleh siapa pun baik pegawai negeri maupun pegawai di perusahaan, kondisi ini muncul setelah individu mengalami peristiwa di tempat kerja yang
menuntut reaksi penyesuaian diri. Para guru mengalami stres dari berbagai macam sumber, seperti beban
kerja terlalu berat, tingkah laku murid-muridnya, kondisi kerja yang tidak memuaskan maupun hubungan dengan teman sekerjanya. Banyaknya tuntutan
yang harus dipenuhi membuat guru merasa tertekan dan tidak mencapai
11
keseimbangan antara tuntutan yang harus dipenuhinya dengan keadaan dirinya sehingga guru akan mengalami stres dalam pekerjaannya.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa stres kerja yang berada pada kategori rendah 0 responden atau 0, kategori sedang 72 responden atau 90,
dan kategori tinggi 8 responden atau 10. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat stres kerja pada guru PLB dalam kategori sedang
sampai tinggi Mufidah, 2009: vii.
2.1.2 Stres Pada Narapidana Kasus Penyalahgunaan Narkoba Dan
Pembunuhan
Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Siti Yumaroh menyebutkan bahwa sumber-sumber yang menyebabkan para narapidana wanita kasus
penyalahgunaan narkoba dan pembunuhan mengalami stres adalah sumber stres dari dalam diri yaitu perasaan belum bisa menerima kenyataan di penjara, karakter
kepribadian yang temperamental, usia muda, perasaan ingin cepat bebas dan pulang. Sumber stres dari keluarga yaitu terpisah dari keluarga, suami menikah
lagi, jarang dikunjungi, dan tidak dapat merawat anak. Sumber stres dari pekerjaan yaitu pekerjaan banyak dan hasilnya tidak dihargai. Sumber stres dari
lingkungan lapas yaitu masa hukuman yang lama, ruang gerak dibatasi, peraturan ketat di penjara, fasilitas penjara kurang baik, dan perlakuan tidak menyenangkan
dari narapidana lain. Para narapidana wanita kasus penyalahgunaan narkoba dan pembunuhan mengalami stres dengan gejala meliputi gejala fisik, emosional,
kognitif dan sosial Yumaroh, 2009: vii.
12
2.1.3 Hubungan Antara Stres dan Perilaku Merokok Pada Remaja Laki-