54
2. Gejala Suasana Hati atau Perasaan
Afektif a. Mudah tersinggung
b. Suasana hati mudah
berubah-ubah c.
Gelisah
Subyek penelitian dalam studi kasus ini yaitu tiga mahasiswa dari Jurusan Seni Rupa Universitas Negeri Semarang Angkatan 2008. Pemilihan subyek
penelitian tersebut berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara dengan Ketua Jurusan Seni Rupa, teman satu kelas, dan teman satu kos mahasiswa yang
menunjukan gejala stres dalam menghadapi aktivitas kuliah. Selain itu peneliti juga melakukan observasi di kampus dan tempat kos subyek guna mendukung
data bahwa mereka benar-benar mengalami stres dalam menghadapi aktivitas kuliah.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Setiap penelitian ilmiah memerlukan pengumpulan data yang ditunjukan untuk memperoleh data dari responden. Pengumpulan data ini dimaksudkan untuk
memperoleh bahan-bahan yang akurat, relevan, dan reliabel tentang masalah yang sedang dihadapi oleh subyek. Untuk memperoleh data yang dimaksud maka
peneliti menggunakan teknik-teknik dan prosedur pengumpulan, serta alat-alat yang diandalkan. Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah
teknik wawancara, dan observasi.
55
1. Wawancara
Wawancara merupakan “suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan mengadakan pembicaraan atau tanya jawab secara lisan antara orang yang
mewawancara dengan yang diwawancarai” Mugiarso, 2006: 83. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat yang lain bahwa “wawancara adalah percakapan
dengan maksud tertentu” Moleong, 2005: 137. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan
terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara konseling ini dilakukan dengan maksud untuk mengumpulkan data
dari konseli. Jenis wawancara dalam penelitian ini termasuk wawancara terbuka,
maksudnya yaitu para subyek penelitian mengetahui bahwa dirinya sedang diwawancarai mengenai masalah stres dalam menghadapi aktivitas kuliah. Selain
itu subyek juga mengetahui maksud wawancara itu untuk memperoleh data yang akan digunakan dalam membantu menyelesaikan masalahnya.
2. Observasi
Selain dengan metode wawancara, dalam mengumpulkan data juga menggunakan metode observasi. Observasi atau pengamatan merupakan “teknik
pengumpul data yang dilakukan dengan mengatasi dan mencatat secara sistematik gejala-gejala tingkah laku yang tampak” Mugiarso, 2006: 81. Dalam penelitian
ini, peneliti mengadakan pengamatan terhadap subyek secara langsung. Observasi dalam penelitian ini bersifat sebagai pendukung metode wawancara dalam proses
56
konseling untuk memperoleh gambaran dan informasi serta pemahaman mengenai diri subyek.
3.6 Alat Pengumpul Data