Metode Pengumpulan Data PENANGANAN KASUS STRES DALAM MENGHADAPI AKTIVITAS KULIAH MELALUI PENDEKATAN KONSELING BEHAVIORISTIK DENGAN TEKNIK PENGELOLAAN DIRI PADA MAHASISWA JURUSAN SENI RUPA FBS UNNES TAHUN AJARAN 2010 2011

54 2. Gejala Suasana Hati atau Perasaan Afektif a. Mudah tersinggung b. Suasana hati mudah berubah-ubah c. Gelisah Subyek penelitian dalam studi kasus ini yaitu tiga mahasiswa dari Jurusan Seni Rupa Universitas Negeri Semarang Angkatan 2008. Pemilihan subyek penelitian tersebut berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara dengan Ketua Jurusan Seni Rupa, teman satu kelas, dan teman satu kos mahasiswa yang menunjukan gejala stres dalam menghadapi aktivitas kuliah. Selain itu peneliti juga melakukan observasi di kampus dan tempat kos subyek guna mendukung data bahwa mereka benar-benar mengalami stres dalam menghadapi aktivitas kuliah.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Setiap penelitian ilmiah memerlukan pengumpulan data yang ditunjukan untuk memperoleh data dari responden. Pengumpulan data ini dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang akurat, relevan, dan reliabel tentang masalah yang sedang dihadapi oleh subyek. Untuk memperoleh data yang dimaksud maka peneliti menggunakan teknik-teknik dan prosedur pengumpulan, serta alat-alat yang diandalkan. Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah teknik wawancara, dan observasi. 55 1. Wawancara Wawancara merupakan “suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan mengadakan pembicaraan atau tanya jawab secara lisan antara orang yang mewawancara dengan yang diwawancarai” Mugiarso, 2006: 83. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat yang lain bahwa “wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu” Moleong, 2005: 137. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara konseling ini dilakukan dengan maksud untuk mengumpulkan data dari konseli. Jenis wawancara dalam penelitian ini termasuk wawancara terbuka, maksudnya yaitu para subyek penelitian mengetahui bahwa dirinya sedang diwawancarai mengenai masalah stres dalam menghadapi aktivitas kuliah. Selain itu subyek juga mengetahui maksud wawancara itu untuk memperoleh data yang akan digunakan dalam membantu menyelesaikan masalahnya. 2. Observasi Selain dengan metode wawancara, dalam mengumpulkan data juga menggunakan metode observasi. Observasi atau pengamatan merupakan “teknik pengumpul data yang dilakukan dengan mengatasi dan mencatat secara sistematik gejala-gejala tingkah laku yang tampak” Mugiarso, 2006: 81. Dalam penelitian ini, peneliti mengadakan pengamatan terhadap subyek secara langsung. Observasi dalam penelitian ini bersifat sebagai pendukung metode wawancara dalam proses 56 konseling untuk memperoleh gambaran dan informasi serta pemahaman mengenai diri subyek.

3.6 Alat Pengumpul Data