16
2.2.2 Jenis-Jenis Stres
Ada dua jenis stres yang sering terjadi dalam kehidupan manusia yaitu “eustres atau stres positif dan distres atau stres negative” Roy, 2005: 46. Kedua
jenis stres tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. 1
Eustres atau Stres Positif Ini adalah jenis stres yang biasa disebut sebagai stres baik good stress.
Disebut stres baik karena stres jenis ini dapat menyediakan tantangan sehingga seseorang dapat termotivasi untuk mencapai tujuannya dengan bekerja sebaik
mungkin. Eustres ini tidak menyebabkan dampak buruk baik secara fisik ataupun psikis.
2 Distres atau Stres Negatif
Jenis stres yang kedua ini adalah jenis stres yang buruk bad stress. Stres ini berasal dari situasi-situasi yang penuh dengan tekanan yang terjadi dialami
secara terus menerus sehingga dapat menyebabkan mundurnya kesehatan fisik seseorang. Apabila distres terjadi terus menerus maka seseorang akan sakit, baik
secara fisik ataupun mental. Berdasarkan jenis-jenis stres yang telah dijelaskan diatas, jenis stres yang
dialami oleh mahasiswa dalam menghadapi aktivitas kuliah yang menjadi perhatian penulis adalah jenis distres atau stres negatif. Karena stres tersebut
dialami mahasiswa pada saat mengahadapi aktivitas kuliah. Hal tersebut yang akan berpengaruh terhadap hasiloutput dari proses perkuliahan yang dijalani oleh
mahasiswa, dari jenis stres tersebut akan ditangani melalui konseling behavioristik.
17
2.2.3 Gejala-Gejala Stres
Gejala-gejala stres menyangut kesehatan fisik dan kekuatan mental. Indivdu yang mengalami stres bisa mengalami nervous dan merasakan
kekhawatiran kronis. Individu tersebut sering menjadi mudah marah dan agresi, tidak dapat rileks, atau menunjukan sikap yang tidak kooperatif. Lebih lanjut,
individu tersebut melarikan diri dengan minum alkohol atau merokok secara berlebihan. Selain itu orang yang stres “bisa menderita penyakit fisik seperti,
masalah pencernaan, tekanan darah tinggi dan sulit tidur” Handoko, 2001: 200. Selain itu stres juga ditunjukkan dengan gejala-gejala sebagai berikut:
1 Gejala emosional yaitu marah-marah, cemas, kecewa, suasana hati mudah
berubah-ubah, depresi, agresif terhadap orang lain, mudah tersinggung dan gugup.
2 Gejala kognitif yaitu merasa sulit berkonsentrasi, kacau pikirannya, mudah
lupa, daya ingat menurun, suka melamun berlebihan adan pikiran hanya dipenuhi satu pikiran saja.
3 Gejala fisik yaitu sulit tidur, sulit buang air besar, sakit kepala, adanya
gangguan pencernaan, selera makan berubah, tekanan darah menjadi tinggi, jantung berdebar-debar, dan kehilangan energi Atkinson et al., 2002: 349.
Sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa gejala-gejala dari stres adalah:
1 Gejala badan: sakit kepala, sakit maag, mudah kaget, banyak keluar
keringat dingin, gangguan pola tidur, lesu letih, kaku leher belakang sampai punggung, dada rasa panas atau nyeri, rasa tersumbat pada kerongkongan,
18
gangguan psikoseksual, nafsu makan menurun, mual, muntah, gejala kulit, bermacam-macam gangguan menstruasi, keputihan, kejang-kejang, pingsan
dan sejumlah gejala lain. 2
Gejala emosional: pelupa, sukar konsentrasi, sukar mengambil keputusan, cemas, was-was, kawatir, mimpi-mimpi buruk, murung, mudah marah atau
jengkel, mudah menangis, pikiran bunuh diri, gelisah dan pandangan putus asa.
3 Gejala sosial: makin banyak makan, menarik diri dari pergaulan sosial,
mudah bertengkar dan membunuh Anoraga, 2006: 110. Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat diketahui bahwa menurut
Atkinson stres mempunyai gejala emosional, gejala kognitif, dan gejala fisik. Sedangkan menurut Anoraga stres memiliki gejala badan, gejala emosional, dan
gejala sosial. Dari gejala-gejala tersebut, dapat dilihat bahwa ciri-ciri antara gejala emosional dan gejala suasana hati atau perasaan afeksi adalah sama. Dari uraian
di atas maka dapat disimpulkan bahwa gejala-gejala stres meliputi gejala fisik, gejala kognitif, gejala emosional, dan gejala sosial. Sehingga dari beberapa
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa gejala-gejala stres yang dialami mahasiswa dalam menghadapi aktivitas kuliah antara lain:
1 Gejala fisik fisiologis, meliputi sakit kepala, gangguan pola tidursulit
tidur, lesu letih, kaku leher belakang sampai pungung, nafsu makan menurun, dan daya tahan tubuh menurun.
2 Gejala pemikiran kognitif, meliputi sulit berkonsentrasi dalam berkarya,
cemas, mudah lupa, kacau pikirannya dan daya ingat menurun.
19
3 Gejala suasana hati atau perasaan afeksi yang dialami oleh mahasiswa
adalah mudah tersinggung, suasana hati mudah berubah-ubah, gugup, dan gelisah.
4 Gejala perilaku behavioral atau gejala sosial yang dialami oleh mahasiswa
antara lain menghindari situasi, meninggalkan situasi, dan menarik diri dari pergaulan sosial atau tidak ingin diganggu untuk sementara waktu.
2.2.4 Faktor Penyebab Stres