Berdasarkan Tabel 6 sebagian besar responden berpendapat biasa saja apabila tidak mengkonsumsi ikan asin. Hal ini menunjukan responden memiliki
tingkat keterlibatan yang rendah terhadap ikan asin. Disamping ikan asin dianggap sebagai bahan makanan yang tidak terlalu mahal juga tidak ada
perbedaan yang signifikan dari bahan makanan yang lainnya. Ikan asin sendiri merupakan makanan pelengkap yang dikonsumsi apabila responden
menginginkannya. Responden yang merasa biasa saja apabila tidak mengkonsumsi ikan asin berjumlah 73 orang 73.
Responden yang menyatakan ada yang kurang apabila tidak mengkonsumsi ikan as in berjumlah 27 orang 27. Dalam hal ini ikan asin
sudah memenuhi kebutuhan dan nilai penting bagi responden. Responden secara psikologis maupun secara emosional sudah terpenuhi kebutuhannya.
5.3.2 Pencarian Informasi
Setelah mengenali kebutuhan responden terhadap ikan asin, sehingga responden termotivasi untuk membeli, tahap berikutnya yang dilakukan oleh
konsumen adalah pencarian informasi. Pencarian informasi didefinisikan sebagai aktifitas yang termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan dalam ingata n jangka
panjang. Dengan pencarian informasi maka responden akan membuat pilihan yang lebih baik dan mengembangkan dasar pengetahuan yang dapat digunakan
untuk pengambilan keputusan di masa yang akan datang. Sumber informasi responden dalam penelitian ini adalah keluargasaudara,
teman dan tokowarungsupermarket. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Sumber Informasi Responden Mengenai Ikan Asin
Jumlah Sumber informasi
Orang Keluargasaudara
63 63
Teman 14
14 Tokowarungsupermarket
23 23
Total 100
100 Sumber : Diolah dari data primer, 2005
Berdasarkan Tabel 7 sumber informasi utama dalam penelitian ini adalah keluargasaudara. Responden yang menyatakan keluargasaudara sebagai sumber
informasi utama berjumlah 63 orang 63. Hal ini disebabkan keluarga memiliki peran legitimasi dan evaluasi. Responden akan semakin besar
kepercayaannya terhadap ikan asin karena hal tersebut. Sumber informasi kedua adalah warungtokosupermarket. Responden
yang menjadikan warungtokosupermarket sebagai informasi berjumlah 23 orang 23 dan merupakan terbanyak kedua. Alasan responden percaya terhadap
sumber informasi komersil tersebut adalah karena pada umumnya warungtokosupermarket memberikan informasi yang jelas mengenai ikan asin
dan melaksanakan fungsi pemberitahuan dengan baik. Sebagian besar responden hanya mengetahui ikan asin yang pernah
dikonsumsi saja tetapi ketika berbelanja di pasar ternyata ikan asin itu sangat banyak macam dan jenisnya. Sumber informasi terakhir adalah dar i teman
sebesar 14 . Responden yang baru tahu ikan asin karena kurang mengetahui tentang ikan tersebut, kemudian tetangga atau teman responden memberi tahu
tentang ikan asin tersebut baik rasa, harga dan cara memasaknya. Pendapat responden mengenai harga ikan asin yang berlaku saat ini di
pasaran dibagi menjadi mahal, sedang dan murah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Pendapat Responden Mengenai Harga Ikan Asin
Jumlah Harga
Orang Mahal
19 19
Sedang 71
71 Murah
10 10
Tot al 100
100 Sumber : Diolah dari data primer, 2005
Berdasarkan Tabel 8 pendapat responden mengenai harga ikan asin yang berlaku saat ini berbeda -beda. Adapun responden yang menganggap ikan asin
harganya mahal karena responden membeli ikan asin seperti te ri medan yang harga satu kilogramnya sekitar Rp.50.000,00 atau ikan jambal roti yang harga satu
kilogramnya bisa mencapai Rp.60.000,00. Responden yang menyatakan harga ikan asin mahal berjumlah 19 orang 19.
Pendapat kedua tentang harga ikan asin adalah sedang. Responden yang menyatakan harga ikan asin sedang berjumlah 71 orang 71. Dalam hal ini
responden memiliki pilihan untuk membeli ikan asin mulai dari jumlah, jenis dan harga yang ditawarkan.
Pendapat ketiga tentang harga ikan asin adalah harganya murah. Adapun responden yang menyatakan harga ikan asin murah berjumlah 10 orang 10.
Tempat pembelian ikan asin terbesar responden adalah pasar tradisional. Dengan membeli ikan asin dipasar tradisional akan lebih murah.
Pengaruh penjual dibagi menjadi tiga yaitu membuat tertarik untuk melihat-lihat, membuat membeli dan tidak berpengaruh. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Pengaruh Penjual dalam Pembelian Ikan Asin
Jumlah Pengaruh penjual
Orang Membuat Anda tertarik untuk melihat -lihat
18 18
Membuat Anda membeli 46
46 Tidak berpengaruh
36 36
Total 100
100 Sumber : Diolah dari data primer, 2005
Berdasarkan Tabel 9 pengaruh penjual dalam melakukan pembelian ikan asin berbeda-beda. Adapun responden yang tertarik untuk melihat-lihat berjumlah
18 orang 18. Dalam hal ini responden tidak memiliki motivasi untuk mengkonsumsi ikan asin. Akan tetapi pengaruh penjual akan dijadikan
pertimbangan oleh responden apabila akan membeli ikan asin. Pengaruh penjual yang kedua adalah membuat membeli. Responden yang
tertarik untuk membeli ikan asin berjumlah 46 orang 46. Responden pada awalnya tidak ingin membeli ikan asin, karena situasi pembelian responden yang
tidak sesuai dengan rencana awal maka responden terpengaruh membeli ikan asin. Pengaruh penjual yang ketiga adalah penjual tidak dapat mempengaruhi
pembelian ikan asin. Hal ini biasanya karena responden memiliki rencana pembelian yang matang serta sudah disesuaikan dengan menu makanan yang akan
disajikan untuk kelu arga. Responden yang tidak terpengaruh oleh penjual berjumlah 36 orang 36. Penjual harus lebih memperhatikan apa yang
diinginkan responden.
Pendapat responden dalam mendapatkan ikan asin dalam penelitian ini adalah mudah dan ada juga yang sulit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 10. Tabel 10. Pendapat Responden dalam Mendapatkan Ikan Asin
Jumlah Pendapat
Orang Mudah
86 86
Sulit 14
14 Total
100 100
Sumber : Diolah dari data primer, 2005
Pada Tabel 10 dapat dilihat pendapat responden dalam mendapatkan ikan asin. Sebesar 86 orang responden 86 menyatakan sangat mudah dalam
mendapatkan ikan asin. Hal ini menunjukan bahwa pemasaran atau distribusi ikan asin untuk daerah Desa Cibunar sudah berjalan dengan baik.
Hanya 14 orang responden 14 masih saja ada yang merasa kesulitan dalam mendapatkan ikan asin. Hal ini disebabkan karena ikan asin yang dicari
responden tersebut termasuk ikan asin yang bersifat musiman seperti teri medan. Penjual harus selalu menjaga persediaan ikan asin di pasar.
5.3.3 Evaluasi Alternatif