Proses Psikologis Sumber Informasi

Uji Chi-Square pada taraf 90 menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara tingkat pendidikan responden dengan jumlah konsumsi ikan asin. Hal ini terjadi karena semakin tinggi pendidikan responden maka pengetahuan akan pemenuhan gizi bagi keluarga akan semakin baik. Responden tersebut akan mengkonsumsi lebih banyak variasi menu makanan yang akan dihidangkan dalam keluarga. Ikan asin hanya sebagai menu tambahan atau selingan guna memenuhi gizi keluarga. Kesadaran akan pemenuhan gizi yang cukup bagi keluarga dengan mengatur pola makan sehari-hari.

5.4.3 Proses Psikologis Sumber Informasi

Sumber informasi dalam membuat keputusan pembelian ikan asin bermacam-macam. Sumber informasi dalam penelitian ini antara lain keluarga atau saudara, warungtokosupermarket dan teman. Sumber informasi utama dalam penelitian ini adalah keluargasaudara. Responden yang menyatakan keluargasaudara sebagai sumber informasi utama berjumlah 63 orang 63. Hal ini disebabkan keluarga memiliki peran legitimasi dan evaluasi. Responden akan semakin besar kepercayaannya terhadap ikan asin karena hal tersebut. Sebaran responden menurut sumber informasi tentang ikan asin dengan jumlah ikan asin yang dikonsumsi dapat dilihat pada Tabel 30. Tabel 30. Sebaran Responden Menurut Sumber Informasi Tentang Ikan Asin dengan Jumlah Ikan Asin yang Dikonsumsi, Tahun 2005 Jumlah konsumsi ikan asin kilogram per bulan Sumber informasi 14 kg 12 kg 1 kg 1 kg Responden orang Keluargasaudara 24 18 19 2 63 Teman 6 2 6 14 Tokowarungsupermarket 13 3 7 23 Jumlah 43 23 32 2 100 Sumber : Diolah dari data primer, 2005 Berdasarkan Tabel 30 sumber informasi kedua adalah warungtokosupermarket. Responden yang menjadikan warungtokosupermarket sebagai informasi berjumlah 23 orang 23 dan merupakan terbanyak kedua. Alasan responden percaya terhadap sumber informasi komersil tersebut adalah karena pada umumnya warungtokosupermarket memberikan informasi yang jelas mengenai ikan asin dan melaksanakan fungsi pemberitahuan dengan baik. Sebagian besar responden hanya mengetahui ikan asin yang pernah dikonsumsi saja tetapi ketika berbelanja di pasar ternyata ikan asin itu sangat banyak macam dan jenisnya. Sumber informasi terakhir adalah dari teman sebesar 14 . Responden yang baru tahu ikan asin karena kurang mengetahui tentang ikan tersebut, kemudian tetangga atau teman responden memberi tahu tentang ikan asin tersebut baik rasa, harga dan cara memasaknya. Berdasarkan uji Chi-Square pada taraf 90 menyatakan bahwa terdapat hubungan antara sumber informasi mengenai ikan asin dengan jumlah ikan asin yang dikonsumsi. Hal ini dapat terjadi karena sebagian besar sumber informasi responden berasal dari keluarga. Karena keluarga adalah sebagai pemegang peran yang sangat besar dalam mempengaruhi sikap dan perilaku responden. Faktor-faktor yang mempengaruhi responden dalam mengkonsumsi ikan asin secara keseluruhan dapat disimpulkan mula i dari perbedaan individu sampai dengan pengaruh lingkungan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 31. Tabel 31. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Responden dalam Mengkonsumsi Ikan Asin, Tahun 2005 Berpengaruh Terhadap Jumlah Konsumsi I kan Asin Ya Tidak Keterangan 1. Pengaruh Lingkungan 1.1 Pengaruh Keluarga Ya 1.2 Pengaruh Teman Ya 2. Perbedaan Individu 2.1 Pendapatan Responden Ya 2.2 Motivasi Ya 2.3 Pendidikan Responden Ya 3. Proses Psikologis Sumber Informasi Ya Sumber : Diolah dari data primer, 2005 Berdasarkan uraian Tabel 31, faktor-faktor yang mempengaruhi responden dalam mengkonsumsi ikan asin adalah pengaruh keluarga, pengaruh teman, pendapatan, motivasi, pendidikan dan sumber informas i. Hal ini menunjukan bahwa pemasar perlu lebih meningkatkan sumber informasi bagi responden, karena dengan informasi yang akurat maka responden tidak akan ragu untuk membeli ikan asin. Pengaruh keluarga dalam pembelian ikan asin disebabkan sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga yang dalam keluarga menentukan pilihan, jenis dan jumlah ikan asin yang dikonsumsi, akan tetapi tetap mempertimbangkan pengaruh anggota keluarga yang lain. Pengaruh teman dalam pembelian ikan asin disebabkan responden merasa keputusan tersebut adalah yang terbaik bagi dirinya, karena teman memberikan referensi yang dapat dipercaya. Pendapatan responden menunjukan bahwa pendapatan yang dikeluarkan untuk di belanjakan berpengaruh dalam jumlah ikan asin yang di konsumsi. Hal ini disebabkan responden berpendapatan besar memiliki kemampuan membeli ikan asin dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan responden berpendapatan rendah. Pengaruh motivasi menunjukan bahwa motivasi berpengaruh dalam jumlah ikan asin yang di konsumsi. Hal ini disebabkan responden merasa ikan asin memiliki rasa yang khas sehingga mempengaruhi motivasi untuk mengkonsumsi ikan asin. Pendidikan responden berpengaruh dalam jumlah ikan asin yang di konsumsi. Hal ini terjadi karena semakin tinggi pendidikan responden maka pengetahuan akan pemenuhan gizi bagi keluarga akan semakin baik. Responden tersebut akan mengkonsumsi lebih banyak variasi menu makanan yang akan dihidangkan dalam keluarga. Ikan asin hanya sebagai menu tambahan atau selingan guna memenuhi gizi keluarga. Sumber informasi berpengaruh dalam jumlah ikan asin yang di konsumsi. Hal ini dapat terjadi karena sebagian besar sumber informasi responden berasal dari keluarga. Karena keluarga adalah sebagai pemegang peran yang sangat besar dalam mempengaruhi sikap dan perilaku responden. Berdasarkan penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga. Kebanyakan ibu rumah tangga tersebut adalah sebagai pengambil keputusan serta yang melakukan pembelian. Keluarga responden tersebut memiliki peran yang berbeda dalam pembelian ikan asin. Anggota keluarga biasanya menjadi pencetus, pemberi saran dan pemakai. Sedangkan keputusan atau wewenang yang memutuskan pembelian adalah ibu rumah tangga. VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat dikemukakan dari hasil penelitian perilaku konsumen dalam membuat keputusan pembelian ikan asin di Desa Cibunar, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor yang telah dilaksanakan adalah : 1. Proses keputusan pembelian ikan asin melalui tahap-tahap seperti pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi informasi, pembelian dan paska pembelian adalah sebagai berikut : a. Pada tahap pengenalan kebutuhan, responden termotivasi membeli ikan asin karena alasan rasa yang khas, harga yang terjangkau, kesukaan keluarga dan mudah diperoleh. Tingkat keterlibatan yang rendah karena responden merasa ikan asin hanya sebagai variasi menu makanan. b. Pada tahap pencarian informasi, sumber informasi responden mengenai ikan asin berasal dari keluargasaudara. Pendapat responden mengenai harga ikan asin adalah sedang. Penjual dapat mempengaruhi responden untuk membeli ikan asin. Responden merasa mengalami kemudahan dalam mendapatkan ikan asin. c. Pada tahap evaluasi informasi, responden memilih ikan asin karena alasan rasa yang cocok. Perihal yang menunjukan kualitas dari ikan asin adalah rasa. d. Pada tahap pembelian ikan asin, pihak yang paling berpengaruh dalam pembelian ikan asin adalah keluarga. Responden mendapat pengaruh dari teman dalam melakukan pembelian ikan asin. Dalam memutuskan pembelian ikan asin responden menyatakan tergantung situasi. Responden membeli ikan asin di pasar tradisional dengan alasan harga yang berlaku lebih murah dari pada harga diwarung. Jenis ikan asin yang biasa dibeli responden adalah ikan Gabus, Teri dan Peda. e. Pada tahap paska pembelian, responden menyatakan puas setelah membeli ikan asin. Responden akan mencari ketempat lain apabila ikan asin yang ingin dibeli tidak ada. Responden akan tetap membeli ikan