I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tingkat konsumsi ikan rata-rata per kapita ma syarakat Indonesia sebesar 23 kg per orangtahun menjadikannya yang terendah di Asean [www.Forek.or.id].
Hal ini merupakan suatu hal yang harus diperhatikan melihat negara Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat kaya akan sumberdaya hayati laut, karena
dua pertiga dari luas negara Indonesia adalah lautan. Ikan merupakan sumber protein hewani dengan jumlah produksi paling
tinggi sehingga kontribusinya terhadap penyediaan protein hewani paling besar. Sangat disayangkan potensi ikan di Indonesia sangat tinggi namun konsumsi
masyarakatnya masih rendah, tingkat konsumsi ikan rata-rata per kapita per tahun di Singapura telah mencapai 70 kg, Malaysia 30 kg, Filipina 40 kg, sementara
Hongkong, Taiwan dan Korea Selatan terlihat lebih tinggi lagi yakni, bertur ut- turut 80 kg, 65 kg dan 60 kg [www.Forek.or.id]. Untuk itu pemerintah harus
berupaya mendorong masyarakat agar gemar mengkonsumsi ikan. Kabupaten Bogor memiliki jumlah penduduk sebesar 3.819.488 jiwa,
dengan laju pertumbuhan penduduknya rata-rata 3,37 per tahun Dinas Kependudukan Kabupaten Bogor 2004. Hal ini merupakan potensi yang besar
sebagai daerah konsumsi untuk bahan pangan. Terutama bahan pangan yang mengandung gizi yang cukup bagi perkembangan sumberdaya manusia
Kabupaten Bogor yang berkua litas. Salah satu sumber bahan pangan yang jadi pilihan adalah ikan asin, karena disamping rasa yang sesuai dengan selera
sebagian besar konsumen juga karena ikan asin merupakan sumber protein hewani yang memiliki nilai ekonomis sehingga harganya dapat te rjangkau oleh sebagian
besar konsumen dibandingkan mengkonsumsi daging, telur dan susu. Konsumsi ikan di Kabupaten Bogor tahun 2004 sebesar 17,30
Kgkaptahun, meningkat 4,9 dari tahun sebelumnya atau mencapai 10,21 dari target 16,93 Kgkaptahun, namun dibandingkan target nasional 26,5
Kgkaptahun baru mencapai 65,28 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor 2004. Kebutuhan konsumen akan sumber protein hewani merupakan
kebutuhan yang sangat penting dan mendesak karena berhubungan dengan
kebutuhan fisiologis akan zat gizi dan kecerdasan anak-anak. Sumber protein hewani yang paling ekonomis adalah yang bersumber dari daging ikan terutama
ikan asin. Desa Cibunar memiliki luas wilayah sebesar 372,645 Ha yang terdiri dari
85 Ha sebagai sawah dan 287,645 Ha sebagai daerah pemungkiman atau darat. Jumlah Kepala keluarga di Desa Cibunar sebesar 2.165 jiwa Kantor Kepala Desa
Cibunar 2005. Jumlah konsumsi ikan di Desa Cibunar sebesar 21,5 Kgkaptahun masih
kurang 23,25 dari target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat Kantor Kepala Desa Cibunar 2005. Hal inilah yang melatarbelakangi penelitian mengenai
perilaku konsumen dalam membuat keputusan pembelian ikan asin di Desa Cibunar, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor. Agar para pemasar dapat
meningkatkan lagi strategi pemasarannya.
1.2 Perumusan Masalah