Pengenalan Kebutuhan Tahapan Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Ikan Asin

disebabkan karena penelitian dilakukan di daerah yang mayoritas penduduknya orang Sunda dan merupakan penduduk asli tempat penelitian dilakukan. Status responden dalam keluarga sebagian besar adalah ibu rumah tangga sebesar 62. Tingkat pendidikan responden ikan asin didominasi oleh responden dengan berpendidikan SLTASMU sebesar 40. Dengan tingkat pendidikan tersebut responden sebagian besar sudah sadar dan mengetahui tentang kebutuhan gizi yang cukup bagi keluarga, kebutuhan gizi tersebut dapat diperoleh dengan mengkonsumsi ikan asin, selain itu ikan asin merupakan hidangan yang sudah menjadi kebiasaan bagi responden yang berasal dari daerah Jawa Barat. Bagi pemasar hal tersebut merupakan pasar yang potensial karena membeli ikan asin bisa seminggu sekali atau ½ kilogram lebih sebulan.

5.3 Tahapan Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Ikan Asin

Proses keputusan pembelian ikan asin terdiri dari lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan pasca pembelian Kotler 1995. Dengan melihat setiap proses pengambilan keputusan pembelian tersebut diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi perkembangan pemasaran ikan asin.

5.3.1 Pengenalan Kebutuhan

Kebutuhan akan ikan asin diawali pada menu makanan yang mengandung sumber protein hewani. Adapun dalam penelitian ini pengenalan kebutuhan konsumen terhadap ikan asin dipengaruhi oleh harga yang terjangkau, rasa yang khas, kesukaan keluarga, mengikuti orang lain, karena mudah diperoleh dan mencoba mencari variasi dalam menu makanan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Alasan Responden Membeli Ikan Asin Jumlah Alasan Orang Harga terjangkau 25 25 Rasa yang khas 30 30 Kesukaan keluarga 24 24 Mengikuti orang lain 8 8 Mudah diperoleh, selingan 13 13 Total 100 100 Sumber : Diolah dari data primer, 2005 Berdasarkan Tabel 5 menyatakan sebagian besar responden mengaku alasan utama mengkonsumsi ikan asin adalah karena rasanya yang khas. Hal ini sebenarnya tergantung pada selera dan pilihan responden akan ikan asin. Responden merasa ikan asin sangat mudah dalam memasaknya dan dapat dipadukan dengan menu masakan untuk keluarga. Responden yang memilih alasan membeli ikan asin karena rasanya berjumlah 30 orang 30. Responden yang kedua memilih membeli ikan asin karena harga yang terjangkau. Dalam hal ini responden mempertimbangkan pengeluaran anggaran rumah tangga. Sebagian besar responden memiliki pendapatan antara Rp.500.000,00 sampai dengan Rp.1.000.000,00. Menurut Lipsey 1995 rumah tangga akan menentukan pilihannya dalam rangka memaksimumkan kepuasannya atau kesejahteraannya. Kelompok responden yang lain menyatakan bahwa alasan mengkonsumsi ikan asin adalah karena ikan asin merupakan kesukaan keluarga. Hal ini berdasarkan pengalaman yang telah dilakukan oleh responden. Dari pengalaman tersebut terbent uk sikap positif mengenai ikan asin. Berdasarkan penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga. Kebanyakan ibu rumah tangga tersebut adalah sebagai pengambil keputusan serta yang melakukan pembelian. Responden tersebut memiliki motivasi yang berbeda mengenai ikan asin. Tingkat keterlibatan responden dalam memebeli ikan asin dalam penelitian ini dapat dilihat dari sejauh mana yang dirasakan responden apabila tidak mengkonsumsi ikan asin. Keterlibatan sendiri adalah refleksi dari motivasi yang kuat dan dalam relevensi pribadi yang dirasakan dari suatu produk. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Tingkat Keterlibatan Responden dalam Pembelian Ikan Asin Jumlah Tingkat Keterlibatan Jika tidak Membeli Ikan Asin orang Ada yang kurang 27 27 Biasa saja 73 73 Total 100 100 Sumber : Diolah dari data primer, 2005 Berdasarkan Tabel 6 sebagian besar responden berpendapat biasa saja apabila tidak mengkonsumsi ikan asin. Hal ini menunjukan responden memiliki tingkat keterlibatan yang rendah terhadap ikan asin. Disamping ikan asin dianggap sebagai bahan makanan yang tidak terlalu mahal juga tidak ada perbedaan yang signifikan dari bahan makanan yang lainnya. Ikan asin sendiri merupakan makanan pelengkap yang dikonsumsi apabila responden menginginkannya. Responden yang merasa biasa saja apabila tidak mengkonsumsi ikan asin berjumlah 73 orang 73. Responden yang menyatakan ada yang kurang apabila tidak mengkonsumsi ikan as in berjumlah 27 orang 27. Dalam hal ini ikan asin sudah memenuhi kebutuhan dan nilai penting bagi responden. Responden secara psikologis maupun secara emosional sudah terpenuhi kebutuhannya.

5.3.2 Pencarian Informasi