Tujuan penelitian Kegunaan penelitian Perilaku Konsumen

tentang pilihan ikan asin akan diproses oleh konsume n, apakah ikan asin tersebut rasanya enak, harganya murah dan kualitasnya terjamin. Pada saat konsumen ingin membeli ikan asin, faktor -faktor keadaan yang tidak terduga akan timbul dan mengubah tujuan pembelian terhadap ikan asin, seperti issue penggunaan formalin dalam proses pengawetan ikan asin dapat memberikan pengaruh negatif dalam pembelian ikan asin oleh konsumen. Hal ini tentu saja dapat mengurangi jumlah pembelian ikan asin yang pada akhirnya akan merugikan para pemasar ikan asin. Dengan memahami kebutuhan konsumen di Desa Cibunar akan sumber protein hewani serta kebiasaan konsumsi dari konsumen di Desa Cibunar baik jumlah, frekuensi dan lokasi pembelian ikan asin di Desa Cibunar sangat penting dalam membangun strategi pemasaran yang efektif. Diharapkan jumlah konsumsi produk perikanan terutama ikan asin dapat meningkat. Berdasarkan alasan tersebut maka penelitian ini mengkaji beberapa permasalahan yang berkaitan dengan hal-hal diatas, yaitu : 1. Bagaimana pengambilan keputusan pembelian ikan asin oleh konsumen di Desa Cibunar, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor ? 2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membuat keputusan pembelian ikan asin di Desa Cibunar, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor ?

1.3 Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui pengambilan keputusan pembelian ikan asin oleh konsumen di Desa Cibunar, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor 2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membuat keputusan pembelian ikan asin di Desa Cibunar, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor

1.4 Kegunaan penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi penulis sebagai salah satu syarat kelulusan Sarjana pada Program Studi Manajemen Bisnis Ekonomi Perikanan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 2. Sebagai sumber informasi mengenai informasi pasar tentang perilaku konsumen bagi pemerintah dan masyarakat pada umumnya serta pihak yang berkepentingan terhadap informasi tersebut. II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahuluinya dan menyusuli tindakan ini Engel dkk 1994. Dengan mempelajari perilaku konsumen dalam membuat keputusan pembelian ikan asin dapat memudahkan bagi para pemasar untuk melakukan pemasarannya. Diharapkan jumlah permintaan ikan asin dapat meningkat sehingga a kan meningkatkan pula keuntungan bagi pemasar ikan asin. Perilaku konsumsi dari konsumen dipengaruhi oleh 3 faktor utama Kotler 1997 : 1. Faktor lingkungan Terdiri dari budaya , kelas sosial, pengaruh pribadi , keluarga dan rumah tangga dan situasi. 2. Perbedaan individu Terdiri dari sumberdaya konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian dan gaya hidup, demografi. 3. Proses psikologis Terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan dan sikap dan perilaku. Proses dan perilaku pengambilan keputusan oleh konsumen memberikan pandangan umum mengenai sifat dan fungsi berbagai jenis proses keputusan konsumen yang terdiri dari Kotler 1995 : 1. Pengenalan kebutuhan 2. Pencarian informasi 3. Evaluasi alternatif 4. Pembelian 5. Perilaku pasca pembelian Teori motivasi Maslow berusaha menjelaskan mengapa orang didorong oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu pada waktu tertentu Kotler 1997. Teori ini merupakan penggambaran dari kebutuhan manusia yang tersusun dalam hirarki, dari yang paling dasar hingga kebutuhan yang kurang penting. Teori ini membantu bagi pemasar dalam memahami bagaimana bermacam-macam produk dapat disesuaikan dengan rencana, sasaran dan kehidupan calon konsumen. Hirarki Kebutuhan Maslow : 1. Kebutuhan fisik Rasa haus, lapar 2. Kebutuhan keamanan Keamanan, perlindungan 3. Kebutuhan sosial Rasa memiliki, kasih sayang 4. Kebutuhan akan penghargaan Pengembangan diri dan status 5. Kebutuhan aktualisasi diri Pengembangan diri dan realisasi Peran pembelian yang dilakukan oleh konsumen dapat dibedakan melalui peran yang dimainkan Kotler 1997 : 1. Pencetus : Seseorang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli produk atau jasa. 2. Pemberi Pengaruh : Seseorang dengan pandangan atau saran yang mempengaruhi keputusan. 3. Pengambil keputusan : Seseorang yang memutuskan setiap komponen dari suatu keputusan pembelian apakah membeli, tidak membeli, bagaimana membeli dan dimana akan membeli. 4. Pembeli : Orang yang melakukan pembelian yang sesungguhnya. 5. Pemakai : Seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa yang bersangkutan. Perilaku pembelian tiap konsumen akan berbeda -beda, bergantung pada jenis keputusan pembelian. Keputusan pembelian untuk barang yang rumit dan mahal akan melibatkan lebih banyak pertimbangan pembeli dan lebih ba nyak peserta Kotler 1997 : 1. Perilaku pembelian yang rumit Konsumen akan terlibat dalam perilaku pembelian yang rumit saat mereka sangat terlibat dalam sebuah pembelian dan menyadari adanya perbedaan signifikan diantara berbagai merek. Hal ini dapat terjadi apabila produk yang bersangkutan mahal, jarang dibeli, beresiko dan sangat mengekspresikan pribadi. Biasanya konsumen tidak banyak tahu tentang produk tersebut. 2. Perilaku pembelian pengaruh disonansi Kadang-kadang konsumen sangat terlibat dalam sebua h pembelian namun melihat sedikit perbedaan dalam merek. Keterlibatan yang tinggi didasari oleh fakta bahwa pembelian sangat mahal, jarang dilakukan dan beresiko. Dalam kasus ini, pembeli akan berkeliling untuk mempelajari apa yang tersedia namun akan me mbeli dengan cukup cepat, mungkin terutama bereaksi terhadap harga yang baik atau kenyamanan berbelanja. Setelah pembelian konsumen mungkin mengalami disonansi atau ketidaksesuaian yang muncul dari pengamatan terhadap hal-hal yang mengganggu dari produk ya ng dibeli tersebut atau kabar yang menyenangkan mengenai produk lain. 3. Perilaku pembelian karena kebiasaan Produk yang murah dan sering dibeli biasanya kondisi keterlibatan konsumennya rendah dan tidak adanya perbedaan merek yang signifikan. Jika mereka mengambil merek yang sama ketika membeli kembali ini bukan karena kesetiaan terhadap merek tetapi karena kebiasaan. 4. Perilaku pembelian yang mencari variasi Beberapa situasi pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen yang rendah namun perbedaan merek yang signifikan. Dalam situasi ini konsumen sering melakukan perpindahan merek. Perpindahan mengambil merek lain biasanya karena ingin mencari variasi dari ketidak puasan. Kelompok referensi atau acuan bagi seseorang adalah kelompok-kelompok yang memberikan pengaruh langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Pengaruh kelompok akan semakin besar pada produk yang akan tampak pada orang-orang yang dihormati oleh pembeli. Para anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembelian. Penggolongan konsumen Indonesia ke dalam golongan pedesaan dan perkotaan dapat dibenarkan berdasarkan perbedaan dalam pendapatan, kemampuan membaca dan menulis, dan seringnya mereka berhubungan dengan dunia luar. Oleh karena itu tidak mengherankan apabila kita menemukan ketidaksamaan dalam pola tatalaku pembeli.

2.2 Ikan Asin