Keputusan Pembelian Tahapan Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Ikan Asin

Tabel 12. Perihal yang Menunjukan Kualitas Ikan Asin Jumlah Perihal Orang Rasa 52 52 Harga 21 21 Tempat yang menjual 22 22 Warna, bau, bentuk 5 5 Total 100 100 Sumber : Diolah dari data primer, 2005 Berdasarkan Tabel 12 perihal yang menunjukan kualitas ikan asin dalam penelitian ini bermacam-macam. Rasa dipandang sebagai hal yang menunjukan kualitas utama dari ikan asin. Responden akan melakukan penyimpanan ingatan mengenai ikan asin dan melakukan evaluasi setelah konsumsi, sehingga yang terbayang pertama mengingat ikan asin adalah rasanya. Responden yang menyatakan rasa sebagai kualitas ikan asin berjumlah 52 orang 52. Perihal yang meunjukan kualitas ikan asin kedua adalah tempat yang menjual. Tempat yang menjual atau latar dimana pembelian dilakukan menjadi alasan tentang kualitas ikan asin. Wiraniaga yang kurang rapih, kurang bersih dan berpenampilan kurang, akan mengurangi kepercayaan responden terhadap ikan asin yang dibeli. Responden yang menyatakan tempat yang menjual menunjukan kualitas berjumlah 22 orang 22 . Perihal yang menunjukan kualitas ikan asin yang ketiga adalah adalah harga. Responden akan curiga apabila harga ikan asin terlalu murah, kecuali terdapat penjelasan terhadap informasi tersebut. Responden yang menyatakan bahwa harga yang menunjukan kualitas ikan asin berjumlah 21 orang 21 . Responden ada juga yang mengatakan bahwa kualitas ikan asin berdasarkan warna, bau tidak tengik dan bentuk. Warna dipilih yang cerah, dicium baunya tidak tengik atau berbau busuk dan bentuknya dipilih yang masih utuh.

5.3.4 Keputusan Pembelian

Setelah tahap evaluasi informasi, dimana responden membuat susunan daftar peringkat alternatif pilihannya, ikan asin yang dinilai dapat memecahkan masalah dan merupakan pilihan terbaik dari alternatif yang ada akan dibeli oleh responden. Responden memutuskan pembelian dengan mempertimbangkan situasi yang ada, hal ini karena ikan asin adalah sebagai makanan pelengkap dan selingan. Pihak yang berpengaruh dalam memutuskan pembelian ikan asin dalam penelitian ini adalah keluargasaudara, teman dan warungtokosupermarket. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Pihak yang Berpengaruh dalam Memutuskan Pembelian Ikan Asin Jumlah Pengaruh Orang Keluargasaudara 66 66 Teman 9 9 Warungtokosupermarket 23 23 Total 100 100 Sumber : Diolah dari data primer, 2005 Berdasarkan Tabel 13 pihak yang berpengaruh dalam memutuskan pembelian ikan asin adalah berbeda -beda. Adapun pihak yang berpengaruh besar adalah keluarga. Anggota keluarga seperti anak memiliki peran sebagai pencetus, pemberi saran dan pengkonsumsi. Menurut penelitian keluarga mempengaruhi jumlah konsumsi ikan asin. Responden yang menyatakan membeli ikan asin karena pengaruh keluarga saudara berjumlah 66 orang 66. Selain keluarga yang menjadi pengaruh utama dalam pembelian ikan asin, warungtokosupermarket juga dapat mempengaruhi pembelian responden. Responden menganggap tokowarungsupermarket tersebut sebagai sumber informasi yang nantinya akan berguna dalam pengambilan keputusan.responden yang terpengaruh oleh tokowarungsupermarket berjumlah 23 orang23 . Teman menjadi pengaruh berdasarkan pengalaman pernah mengkonsumsi ikan asin yang kemudian menceritakannya kepada responden. Struktur sosial masyarakat yang ada di Desa Cibunar memiliki peran dalam mempengaruhi responden. Tokoh masyarakat sering juga dijadikan sebagai kelompok acuan responden. Pengaruh teman dengan jumlah konsumsi ikan asin tidak memiliki hubungan pada taraf nyata 95. Pengaruh keluarga dalam pembelian ikan asin diantaranya memberitahu bahwa pernah mencobanya, meminta untuk membeli, membujuk membeli dan tidak berkomentar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Pengaruh Keluarga dalam Pembelian Ikan Asin Jumlah Pengaruh keluarga Orang Memberitahu bahwa pernah mencoba 8 8 Meminta Anda membeli 24 24 Membujuk Anda membeli 23 23 Tidak ada pengaruh 45 45 Total 100 100 Sumber : Diolah dari data primer, 2005 Berdasarkan Tabel 14 pengaruh keluarga dalam pembelian ikan asin berbeda -beda. Adapun pengaruh keluarga yang memberitahu bahwa pernah mencobanya berjumlah 8 orang 8. Hal ini terjadi karena anggota keluarga berperan hanya sebagai pemberi saran dalam pengambilan keputusa se penuhnya dilakukan oleh ibu rumah tangga. Pengaruh kedua anggota keluarga dalam pembelian ikan asin adalah meminta dibelikan ikan asin. Menu makanan yang akan disajikan untuk keluarga esok hari untuk sebagian responden ditentukan secara bersama. Anggota keluarga akan meminta dibelikan ikan asin karena merasa ikan asin cukup enak untuk dijadikan variasi menu makanan. Responden yang meminta membeli ikan asin berjumlah 24 orang 24. Pengaruh keluarga ketiga dalam pembelian ikan asin adalah membujuk untuk membeli. Peranan pemberi pengaruh mungkin dipegang oleh anak, ayah suami atau saudara. Responden yang membujuk untuk membeli ikan asin berjumlah 23 orang 23. Hal ini menunjukan bahwa peran anggota keluarga baik secara langsung maupun tidak langung memberikan pengaruh dalam menentukan keputusan pembelian ikan asin. Pengaruh keluarga dalam pembelian ikan asin yang terakhir adalah tidak berkomentar. Dalam hal ini anggota keluarga menerima apa saja yang akan disajikan karena anggota keluarga hanya berperan sebagai pemberi pengaruh dan pemakai. Responden yang menyatakan tidak ada komentar dalam pembelian ikan asin berjumlah 47 orang 47. Menurut Nuryati 2001 ibu atau istri adalah pengambil keputusan utama dalam pembelian ikan asin. Pengaruh teman dalam pembelian ikan asin diantaranya adalah memberitahu bahwa pernah mencobanya, meminta membeli ikan asin, membujuk untuk membeli ikan asin dan tidak berkomentar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Pengaruh Teman dalam Pembelian Ikan Asin Jumlah Pengaruh Teman Orang Memberitahu bahwa pernah m encoba 42 42 Meminta Anda membeli 5 5 Membujuk Anda membeli 6 6 Tidak ada pengaruh 47 47 Total 100 100 Sumber : Diolah dari data primer, 2005 Berdasarkan Tabel 15 pengaruh teman dalam pembelian ikan asin berbeda -beda. Adapun pengaruh teman yang memberitahu pernah mencoba berjumlah 42 orang 42. Pengaruh tersebut sering dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pembelian ikan asin oleh responden. Referensi yang diberikan oleh teman responden akan menambah pengetahuan responden. Pengaruh teman yang kedua adalah minta membeli ikan asin. Pengaruh teman yang minta membeli ikan asin berjumlah 5 orang 5. Hal ini menunjukan bahwa responden dalam membeli ikan asin disesuaikan dengan kebutuhan dan menu masakan yang akan disajikan. Pengaruh tersebut sangat kecil terhadap keputusan pembelian konsumen. Pengaruh teman dalam pembelian ikan asin tidak ada pengaruh atau teman responden tidak berkomentar. Pengaruh teman dalam pembelian ikan asin yang tidak berkomentar berjumlah 47 orang 47. Hal ini terjadi karena tidak semua responden dapat dengan mudah terpengaruh oleh kebiasaan orang lain dalam mengkonsumsi ikan asin. Responden sudah memiliki rencana dalam anggaran belanja baik untuk konsumsi barang maupun jasa. Cara memutuskan pembelian ikan asin yang dilakukan oleh responden diantaranya adalah terencana, tergantung situasi dan mendadak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Cara dalam Memutuskan Pembelian Ikan Asin Jumlah Pengambilan keputusan Orang Terencana 36 36 Tergantung situasi 58 58 Mendadak 6 6 Total 100 100 Sumber : Diolah dari data primer, 2005 Berdasarkan Pada Tabel 16 terlihat bahwa cara memutuskan pembelian ikan asin oleh responden berbeda -beda. Adapun responden yang membeli ikan asin secara terencana karena responden sudah menentukan menu hidangan yang akan dihidangkan untuk keluarga. Pembelian dilakukan guna memaksimalkan kepuasan yang ingin didapat oleh responde n. Cara memutuskan pembelian oleh responden secara terencana berjumlah 36 orang 36. Cara memutuskan pembelian ikan asin yang kedua adalah tergantung dari situasi. Responden akan menyesuaikan sumberdayanya dengan pilihan-pilihan alternatif guna memenuhi kepuasan. Responden membeli ikan asin disesuaikan apakah hari ini memasak sayur asem atau sayur lodeh maka ikan asin yang di beli juga akan berbeda. Pengambilan keputusan responden tergantung situasi berjumlah 58 orang 58 . Cara memutuskan pembelian ikan asin yang ketiga adalah dilakukan secara mendadak. Responden yang menyatakan membeli ikan asin secara mendadak berjumlah 6 orang 6. Dalam hal ini biasanya responden yang berbelanja kebutuhan sehari-hari belum memiliki perencanaan belanja yang matang. Penjual dapat melakukan penawaran dengan memberikan jumlah ikan asin yang lebih apabila responden berbelanja. Tempat Responden Membeli Ikan Asin dalam penelitian ini diantaranya Pasar tradisional, warungtoko dan tukang keliling. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Tempat Responden Membeli Ikan Asin Jumlah Tempat Orang Pasar tradisional 54 54 Warungtoko terdekat 14 14 Tukang keliling, sayur dorong, tukang sayur bermotor 32 32 Total 100 100 Sumber : Diolah dari data primer, 2005 Informasi tentang tempat pembelian ikan asin yang dipilih dapat dilihat pada Tabel 17. Berdasarkan Tabel 17 tersebut, dapat disimpulkan bahwa responden biasanya membeli ikan asin di pasar tradisional dengan alasan harganya akan lebih murah. Tempat pembelian responden berikutnya adalah membeli di tukang keliling apakah itu tukang sayur dorong, tukang sayur keliling dan tukang sayur bermotor. Hal ini dilakukan karena pelayanan yang menyenangkan selain itu responden membeli ikan asin dala m jumah yang lebih kecil, seperti sudah dibungkus plastik dengan harga yang relatif murah di bandingkan apabila membeli dalam jumlah yang lebih besar. Tempat pembelian responden yang terakhir adalah warungtokosupermarket. Responden yang melakukan pembe lian di warungtokosupermarket berjumlah 14 orang 14. Alasannya adalah terasa lebih nyaman dan praktis selain itu dapat sekalian berbelanja untuk keperluan bulanan. Alasan Responden Membeli di Tempat Pembelian Ikan Asin dalam penelitian ini adalah dekat dengan rumah, harga yang murah, kualitas yang terjamin dan nyaman serta praktis. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Alasan Responden Membeli di Tempat Pembelian Ikan Asin Jumlah Alasan membeli ditempat tersebut Orang Dekat rumah 25 25 Harga murah 29 29 Kualitas terjamin 13 13 Sekalian belanja bulanan 13 13 Nyaman dan praktis 20 20 Total 100 100 Sumber : Diolah dari data primer, 2005 Pada Tabel 18 dapat diketahui alasan dari responden memilih tempat pembelian di pasar tradisional disebabkan harganya murah dan sekalian belanja bulanan. Responden sudah tentu akan mencari ikan asin yang harganya lebih murah, karena ini sesuai dengan prinsip ekonomi dari masing-masing responden. Selain itu dekat rumah merupakan alasan kedua yang menjadi alasan kenapa konsumen membeli di tempat pembelian. Pedagang pengecer yang menghampiri konsumen memberikan nilai tambah dalam pembelian karena konsumen tidak perlu mengeluarkan banyak waktu dan energi untuk membeli ikan asin. Kenyamanan dan kepraktisan menjadi alasan yang ketiga. Sekalian belanja bulanan dan kualitasnya terjamin masing-masing menempati urutan yang sama. Frekuensi Mengkonsumsi Ikan Asin yang dilakukan oleh responden dalam penelitian ini adalah setiap hari, 2-4 hari sekali, seminggu sekali dan lebih dari seminggu sekali. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Frekuensi Mengkonsumsi Ikan Asin Jumlah Frekuensi pembelian Orang Setiap hari 8 8 2-4 hari sekali 24 24 Seminggu sekali 43 43 Lebih dari seminggu sekali 25 25 Total 100 100 Sumber : Diolah dari data primer, 2005 Secara keseluruhan pada Tabel 19 frekuensi responden dalam mengkonsumsi ikan asin adalah seminggu sekali. Hal ini disebabkan responden akan bosan apabila terlalu sering me ngkonsumsi ikan asin, ikan asin sendiri hanya menjadi selingan dari menu makanan sehari-hari. Kemudian frekuensi pembelian ikan asin yang kedua adalah lebih dari seminggu sekali. Frekuensi pembelian responden yang ketiga adalah 2-4 hari sekali. Hanya sedikit responden yang setiap hari membeli ikan asin, akan tetapi jenis ikan asin tersebut akan berbeda setiap beberapa hari sekali. Keputusan pembelian ikan asin dalam penelitan ini memiliki berbagai macam jenisnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Jenis Ikan Asin yang Biasa Dibeli Responden Jumlah Jenis ikan Orang Gabus 20 20 Cumi 11 11 Teri 20 20 Peda 21 21 Sepat 17 17 Layur 4 4 Jambrong 4 4 Lainnya 3 3 Total 100 100 Sumber : Diolah dari data primer, 2005 Pada Tabel 20 terlihat bahwa ikan asin yang sering dibeli oleh konsumen adalah ikan asin gabus dan teri. Ikan gabus dan teri harganya relatif lebih murah dan rasanya juga enak. Untuk satu ons ikan asin gabus seharga Rp. 3.500,00. Untuk satu ons ika n asin teri seharga Rp.4.000,00. Ikan teri dan ikan asin gabus menjadi kegemaran responden karena mudah dalam memasaknya. Ikan asin kedua yang sering dibeli oleh konsumen adalah ikan asin sepat. Ikan ini sangat sesuai apabila responden menyajikan menu makanan seperti sambal dan sayur asem. Ikan asin yang biasa dibeli responden responden menduduki posisi ketiga adalah ikan asin cumi. Hal ini menurut responden ikan asin cumi bisa disajikan untuk keluarga karena rasa dan dapat dihidangkan dengan sayur sawi. Ikan layur dan jambrong juga di gemari oleh sebagian kecil responden karena cocok dihidangkan dengan sambal ketimun atau sambal terong. Jumlah Ikan Asin Yang Biasa Dibeli Responden dalam penelitian ini diantaranya adalah satu kilogram, setengah kilogram, seperempat kilogram dan lebih dari satu kilogram. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Jumlah Ikan Asin Yang Biasa Dibeli Responden Jumlah Jumlah ikan asin yang dibeli Orang 1 kg 32 32 12 kg 23 23 14 kg 43 43 1 kg 2 2 Total 100 100 Sumber : Diolah dari data primer, 2005 Berdasarkan informasi pada Tabel 21 dapat diketahui bahwa jumlah ikan asin yang biasa dibeli oleh responden paling besar adalah ¼ Kg per bulan. Jumlah ikan asin yang dibeli terbanyak kedua adalah 1 Kg per bulan. Kemudian jumlah pembelian ikan asin terbanyak berikutnya adalah ½ Kg. Hanya sedikit responden yang mengkonsumsi lebih dari 1 Kg per bulan.

5.3.5 Pasca Pembelian